Juni yg menyenangkan terimakasih telah membuatku menghabiskan bagian malam bersamanya. di saksikan bulan yg akan sempurna purnama, pohon pohon, tiang listrik, lampu kota, dan jalanan yang basah sisa hujan sebelumnya.
laki laki itu memakai jaket hitam, wajahnya berbulu tipis menirukan gaya zayn malik. dia keren, aku menyukainya jauh sebelum aku bisa bertemu dgnnya.
matanya meneduhkan, sungguh aku seperti melihat bintang jatuh. Bagaimana cara menjelaskan perasaan yg muncul di detik pertama aku melihatnyaa. dia sangat memikat, tapi sulit sekali terpikat.
senyumnya itu aku langsung ingat Tuhan, yg telah menciptakan makhluk seseksi dan seindah dia.
Diatas sepeda motor yg ia kendarai, sambil menikmati aroma tubuhnya aku merasa sedang berada di poros semesta. dimana bisa terbang melayang bebas tanpa gravitasi.
Tubuh yg amat ingin kupeluk, bahu yg amat ingin kujadikan sandaran, di kepala dan hatinya aku ingin tinggal.
bisakah? maukah?
sepanjang perjalanan yang tidak bisa disebut kencan ini membuatku bahagia, dia menyebalkan sekaligus menyenangkan. dia cuek dan perhatian, dia kasar tpi aku jadi sayang.
masih beberapa kilometer menuju kota yg akan kita datangi, dia mulai mengomel,
"jadi kita kemana ini?"
"jawaban perempuan"
"sumpah ya, aku benci kata terserahhhhh!!!!"
"jadi mau kemana?"
"terserahh"
"kok kau pula yg macam perempuan?"
"tolongla pikirkan mau kemana, jgn aku lagi yg mikir"
aku tertawa pelan melihat tingkahnya, memaki diri dan semua yg ada didekatnya karena kesal kepadaku.
akhirnya aku yg memutuskan, kita di caffe sederhana yg bernama warung ******
duduk dihadapannya membuat jantungku berdebar, detaknya lebih cepat dari detik jam tanganku.
aku menikmati seluruhnya, menatapnya diam diam. dan memalingkan wajah saat ia menyadari apa yang sedang aku lakukan.
mendengarkan dia, suaranya yg agak serak pun bisa menenangkan. dia memang menawan, sejuta pesona. seperti Indonesiaaa
"kau pernah ga ditatap kaya ini?" binar matanya menusuk kornea mataku. sungguh sedetikpun aku ga mau berpaling.
"engga" kujawab singkat sambil fokus memandanginya yg hanya berjarak beberapa puluh centimeter dariku.
(dalam hati sih, heyyyy kamu harus tau!! aku kecanduan ditatap seperti itu olehmuuu. boleh lagi?)
kurasa pipiku merona saat itu, untunglah aku menyembunyikannya dibalik blush on hihhih
percakapan selanjutnya yang masih terekam diotakku yg memukau ini,
"nih minum ini fanta biar bibir merah alami, macam aku nihh udh bereaksi belum?"
"iyaa udh hahahah" aku tertawa dan mengambil minumnyaa.
"pakai sedotan ini, biar terasa bibir aku :p" godanyaa
aku nurut saja, dgn polosnya "mana? kok ga berasa? sambil menggoda balik.
dia tersenyum malu malu.
kami bergegas, meninggalkan tempat itu karena jarum jam sudah dekat dengan angka 11. beradaa diatas motor dengannya membuatku ingin terus mengenang hingga skrg. karna sungguhhhh amat menyenangkan.
dia memulai percakapan dengan penuh kode, "DINGIN KALI YA"
"Iya, dingin"
dia memacu kuda bermesin itu lebih cepat, terus melajuu memecah dinginnya sudut kota.
"kau gamau peluk aku?"
"aku lupa caranya bagaimana?"
"yaudah gausahh"
semakin cepat dia melajukan kendraan roda dua ituu. aku yang semakin kedinginan dibelakangnya dan tak tahan tangan ini rasanya gatal ingin melingkarkan ke perutnyaaa.
akhirnya setelah berulang ulang berfikir, aku melakukannya. aku memeluknyaa, ya. aku memeluk laki laki yg menciptakan rasa nyaman dalam hangat tubuhnya.
dia berteriak kegirangannnn
aku tertawa
tingkahnya memang aneh dan konyol
malam itu aku berharap waktu dan semesta membantuku untuk sejenak berhenti dan membiarkanku tenggelam dalam perasaan yg amat indah. jagat raya dan khatulistiwa pun seakan turut merasakannya.
tercatat dalam sejarah hidupku ditahun 2018 telah dapat merasa kembali anugerah hangat peluk yg pernah kurasakan 2tahun lalu.
tapi bagimu, pelukan adalah pelukan. soal perasaan lain lagi....
seperti konspirasi yg dilakukan semestaa.
yasudahlah terimakasih sudah mau membagi hangat. sampai sekarang, aku masih senang.
semoga bisa berjumpa lagi! semoga hatimu ingin berbagi.
ingat ingat aku, aku dan bumi mengasihimuu.