Sahabat dakwah, Makna cinta sering kali di salah gunakan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab demi memuaskan nafsu hatinya. Suka itu mungkin, sehingga cintanya hanya sekedar kata-kata. Yang pada akhirnya hanya ingin main-main dan tidak serius dalam menjalin sebuah hubungan. Mereka tidak sempat, bahkan meskipun sempat mereka tidak mau memikirkan hasil dari perbuatannya tentang bagaimana nasib orang yang di permainkannya.
Seharusnya orang-orang seperti itu tidak harus ada di dunia ini. Tapi mau bagaimana lagi, dunia adalah tempatnya orang dengan berbagai macam sifat dan perbuatan. Jadi jika ada perbuatan baik, pasti akan ada perbuatan buruk. Hal itu lazim terjadi di dunia, dan tinggal bagaimana cara kita untuk menyikapinya. Dan jika memang perbuatan kita di rasa buruk, maka rubahlah menjadi lebih baik.
Setiap orang beum tentu mau merubah sikap buruk yang ada pada dirinya. Karena semua itu membutuhkan kesadaran diri serta sikap mau mengakui kesalahan. Sama halnya seperti kehidupan di dunia yang di penuhi dengan orang jahat. Dalam cinta pun tak ubahnya seperti demikian. Hanya karena kata cinta itu sendiri, jadi orang bisa mengartikan bahwa cinta akan selalu di rasa indah.
Indah memang bila cinta jatuh kepada orang-orang yang tepat. Tapi jika tidak, maka cinta hanya akan menimbulkan kesengsaraan. Dan kesengsaraan inilah yang sering di lakukan oleh penjahat cinta. Yang selalu memberikan harapan palsu serta menyakitkan kepada orang yang tulus dan terlanjur cinta. Mereka para korban kepalsuan cinta, bukan berarti mereka bodoh karena terlalu percaya. Tapi karena janji-janji manislah yang sampai melarutkan mereka dalam kesedihan.
Pernah di sakiti? maka bersabarlah dan berdoalah agar diganti dengan yang lebih baik
Jika ada yang menyakiti, pasti ada yang di sakiti. Dan jika kita yang pernah mendapat bagian di antara salah satu orang yang pernah di sakiti, maka bersabarlah. Sabar adalah sebaik-baiknya sikap dari pada harus balas dendam. Dan meskipun seandainya kita mau balas dendam, bagaimana caranya?. Karena bisa di pastikan dia yang pernah menyakiti kita sudah kebal dengan segala macam hinaan dan cacian dari orang lain termasuk kita. Dia pasti sudah mengantisipasinya terlebih dahulu. Besar kemungkinan dia tidak akan sakit hati hanya karena sebuah hinaan.
Atau mungkin kita ingin lapor pada polisi, mana buktinya?. Polisi butuh bukti, dan kita tidak akan pernah bisa menunjukkan buktinya. Sebab luka yang yang ada pada hati itu bisa di rasakan, tapi tidak bisa di tunjukkan bentuk fisiknya, berbeda dengan luka pada salah satu anggota badan. Untuk itu, jalan terbaiknya adalah dengan bersabar.
Percayakan pada Tuhan agar hati kita menjadi tenang
Tidak mudah memang melupakan rasa sakit yang di akibatkan oleh seseorang yang mempermainkan kita. Butuh waktu yang sangat lama, lebih lama dari pada waktu yang kita butuhkan untuk belajar mencintainya. Tapi sebesar apapun rasa sakit yang kita alami, maka percayakan saja pada Tuhan agar hati kita menjadi tenang. Karena Tuhan adalah sebaik-baiknya pemberi ketenangan hati. Cukup dengan selalu mengingat Tuhan dan menjalankan perintah-Nya.
Percayalah, bahwa Tuhan tengah mempersiapkan obat untuk kesedihan kita
Itulah yang di namakan hukum karma, hukum Tuhan yang ada di dunia. Meskipun tidak tampak, tapi terbukti akan kebenarannya. Bukan hanya kehidupan keseharian kita, dimana kejahatan pasti akan d berikan karma oleh Tuhan. Tapi dalam cinta pun juga demikian, dimana penjahat cinta itu juga akan menerima karmanya. Dan percayalah duhai hati, karma dalam cinta itu pasti ada, dan yang menyakiti pasti akan tersakiti. Kalau bukan hari ini, mungkin nanti. Bahkan mungkin sampai anak cucunya nanti.
Semoga menginspirasi