Asalamualaikum sahabat semua....
Ini catatanku yang ke 5 di ulog.
Kali ini tentang anaku
Mulanya hari ini aku akan menuliskan suatu tema untuk catatanku di ulog.
Tapi setelah kemarin kaka (anaku yang besar ) cerita , aku jadi ingin berbagi cerita dengan sahabat steemians.tentang sepenggal banggaku di balik kesedihan. aku baru menyadari bahwa peri peri kecilku kini sudah beranjak dewasa kalaupun usia mereka masih terlalu dini untuk di katakan dewasa.
Cerita kaka sempat menguras air mataku....
Aku jadi selalu terbayang bagaimana anak anak kecilku melewati detik detik sulitnya, tanpa ada tempat dia mengadu.
Sesaat Aku sungguh merasa malu sekali, yang terkadang masih suka mengeluh, sedang mereka begitu kuat dan begitu hebat mampu menyembunyikan air matanya... Mampu menyembunyikan kesedihannya.
Mereka selalu berceloteh riang dan penuh dengan senyum bahagia setiap kali aku v call mereka.. hanya karena tidak mau melihat bunda nya sedih dan gelisah.
Setiap ku tanya..." De apa kabar sayaang... Ratu dan raja nda....udah pada sholat belum sayang? udah makan blom naak...
Mama nya suka masakin buat dede ga?
Mama nya baik gak suuuu..... Suka marah marah enggak?
Selalu itu yang pertama aku tanyakan setiap kali menelpon mereka.
Dan aku sudah sangat hafal sekali dengan jawaban kedua anaku , karena mereka selalu jawab yang sama.
Dede baik baik ja nda... Nda ga usah hawatir , dede masih selalu sholat buat doain nda, dede belum mam, belum lapar nda, mama suka masakin, mama baik nda.
Berasa lega sekali kalaupun perasaan hawatir itu kerap mengusik ku.
Lebaran kemarin kaka libur menyempatkan nginep, di rumah papah nya , dan adik adiknya cerita semuanya sambil mnangis. Kaka yang gak tega dengan adik adiknya minta pendapatku untuk jalan keluarnya dengan menceritakan kejadiannya. Benar benar tak pernah aku sangka sama sekali.
Jika selama ini mereka mampu menutupi semuanya, kesedihan, dan kepedihan yang mereka rasakan....
Ternyata jawaban belum makan karna belum lapar itu karna ingin buatku tenang, sebenarnya mereka belum makan karena tidak ada yang bisa untuk di makan, mama yang mereka bilang baik ternyata tidak perduli sama sekali, bahkan kerap memarahi dede kecil, saat dede membangunkan papa nya untuk membuatkanya mie untuk makan sahur.
Terasa tersekat tenggorokan ini, ingin rasanya lari pulang untuk memeluk tubuh tubuh mungilnya.
Di balik kesedihan ku ada terselip bahagia dan bangga yang luar biasa, anak anaku yang dulu teramat manja kini begitu tegar.
Kebohongannya adalah wujud dari
caranya mencintaiku....
Cinta memberinya kekuatan hingga mampu melakukan yang belum seharusnya .
Di usianya yang masih dini anaku memberi banyak pemblajaran untuku...tentang menjalani kerasnya hidup.
Dengan selalu tersenyum apapun keadaannya , tidak cengeng dan selalu tetap tegar dan bersabar.... Walau susah menderanya.
Tak ada yang sulit saat seseorang mau belajar walau tak mungkin sekalipun.
Karena tidak ada yang tidak mungkin.
Selagi terus mencoba dan berusaha.
Terimakasih sayang..... 😘😘😘
Salam @ainee