hari itu empat anak muda lajang yang sudah bersahabatan sejak lama duduk di sebuah ruangan dimana menjadi markas tempat mereka berkumpul setiap saat, sebuah meja panjang yang menjadi tempat mereka bertatap muka, meja itu tidak pernah terlepas dari gelas kopi, suasana yang bahagia dan tentram itu terdengar mereka tertawa terbahak bahak karena pembicaraan mereka, pembicaraan yang selalu mengundang tawa dan itulah yang mengisi hari-hari dan persahabatan itu.
hari demi hari mereka lebih banyak menghabiskan waktu di meja itu, namun mereka juga mempunyai waktu untuk beraktifitas pada rutinitasnya masing-masing di setiap harinya.
hari itu disaat suasana pembicaraan hangat dan mengundang tawa yang terbahak bahak datanglah seseorang yang tidak mereka kenal mengantarkan sebuah paket, salah satu dari mereka mengambil dan mengucapkan terima kasih ya kepada pengantar itu.
lalu dimeja itulah dibuka, dan isinya adalah sebuah undangan walimatul ursy, ternyata salah satu dari sahabat mereka akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat ini, lalu mereka berempat saling menatap satu sama lain, tanpa satu katapun yang terucap, suasana menjadi hening, tak ada sepatah katapun yang keluar dari ke empat sahabat itu, lalu salah satu dari mereka bangun dan menuju tempat mereka parkir sepeda motor dan pulang, kemudian di ikuti oleh salah satu temannya yang pulang dan tanpa berkata satu patah katapun,
tinggallah berdua di meja itu, mereka saling menatap, dan dengan spontan mereka langsung berdiri dan pulang ke arah masing-masing tanpa berbicara satu patah katapun.
hari itu memang hampir senja, sebuah surat undangan telah mengubah suasana bahagia menjadi angker dan menyeramkan, sampailah mereka ke rumahnya masing-masing, membuka pintu dan langsung menuju kamarnya mengunci pintu dan berbaring di kasur, dan merenungkan akan nasibnya masing-masing, bagaimana tidak bahwa mereka berempat telah pernah berbicara dan merencanakan untuk menikah muda, namun waktu demi waktu telah mengantarkan usia mereka yang tidak lagi muda, surat undangan itu menjadi pukulan keras akan ucapannya sendiri yang belum bisa ditunaikan...
BERSAMBUNG......