Seorang Sultan di Turki keluar melakukan ‘sidak’ di wilayahnya. Tiba di sebuah tempat, di atas jalan tergeletak sesosok tubuh yang sudah tidak bernyawa. Orang lalu-lalang tidak perduli.
Karena penasaran, khalifah yang sedang menyamar itu mencoba bertanya kepada penduduk setempat, apa sebabnya mayat itu tidak ada yang fardhu kifāyah-kan.
“Itu mayat tukang maksiat, hampir tiap sore membeli tuak, dan saban malam datang ke tempat pelacuran”. Demikian jawab penduduk.
Setelah bertanya di mana alamat rumah orang mati itu, khalifah pun berangkat dengan membawa mayat tersebut ke alamat yang ditunjuk.
Sampai di sana, saat pintu diketuk, keluar seorang perempuan. Khalifah langsung menyampaikan ada mayat di jalan dan orang tidak mempedulikan.
Menangislah perempuan itu, memeluk mayat tersebut dan berdoa dengan penuh duka. Dan mengakui itu adalah suaminya.
Dengan bingung khalifah bertanya, “apa betul semasa hidupnya, orang itu pelaku maksiat? Hampir tiap malam main perempuan dan setiap hari membeli tuak dan minuman keras?”.
Perempuan itu menjawab, “suami saya adalah orang alim. Tiap pagi selepas subuh menggarap ladang dan mencari rizki. Kemudian setelah membeli keperluan rumah, sisa uangnya digunakan untuk membeli minuman keras dan tuak yang dijual di sudut jalan. Sesampai di rumah, tuak dan minuman itu dibuang ke dalam parit. Itu dilakukan agar anak-anak muda terhindar dari minuman tuak itu”.
“Sedangkan ke tempat pelacuran, suami saya memberikan uangnya kepada para pelacur itu, sehingga setiap malam mereka mendapat rizki dan tidak perlu untuk menjual tubuh mereka”.
“Itu yang dilakukan oleh suami saya”, tambah perempuan itu.
Istrinya kemudian menambahkan bahwa almarhum berpesan, kalau dia mati, keluarga jangan susah-susah, sebab dia akan disalatkan dan dimakamkan secara kenegaraan oleh khalifah muslimin.
Menangislah Sultan, kemudian jenazah orang alim tersebut disalatkan di mesjid negara oleh para ulama seluruh negeri dan Sultan menjadi imamnya.
Hello, apa kabar @kiblat? Kami sudah upvote yaa..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Berhati hati, Postingan tetap dipertahankan dengan gaya penulisan sendiri..bukan copas, kemudian taq nya yang tepat..klik feed dan liat all tag..pilih salah satu yang sesuai postingan karena masing masing ada kuratornya..tetap berkarya di tunggu poatingan berikutnya @kiblat. Salam.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit