Salah satu keindahan alam yang tersembunyi Di Pasaman Barat SUmatra Barat adalah adalah Danau Laut Tinggal. Danau ini berada di puncak Gunung Malintang ( Penduduk setempat menyebutnya Gunung Bendera ) dengan ketinggian sekitar 1900 Mdpl. Gunung Malintang ini berada dalam kawasan Desa Sitobu Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman barat yang berbatasan lansung dengan kabupaten mandailing Natal provinsi Sumatera Utara. Secara administratif danau yang berwarna hijau toska ini berada dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Danau Laut Tinggal
Keberadaan Danau Laut Tinggal yang eksotis ini pun belum banyak diketahui oleh para pendaki gunung dan penjelajah alam, hanya beberapa tim penggiat alam bebas yang pernah mencicipi keindahannya, salah satunya seorang pendaki profesional asal ukraina, Mykhailo Pavliuk. Keindahan Danau Laut Tinggal ini pertama kali dipublikasikan melalui media internet oleh organisasi MAPALA beberapa universitas terkemuka di Sumatera Barat, dan lewat sebuah video penelitian ekspeditor asal Jerman, Dr. renata Rabenstern dan Herwig Zahorka yang diunggah ke situs YouTube.
Perjalanan Pendakian
Untuk menuju Danau Laut Tinggal kita harus menempuh perjalanan sekitar 4 jam perjalanan darat dari KotaPadang menuju Kota Simpang 4, Ibukota Kabupaten Pasaman Barat
Dari Kota Simpang 4, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Paraman Ampalu kecamatan Gunung Tuleh yang bisa ditempuh selama 1 jam dengan kendaraan bermotor. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan perkebunan kelapa sawit. Kabupaten Pasaman Barat memang daerah penghasil minyak kelapa sawit di provinsi Sumatera Barat.
Tujuan selanjutnya adalah Desa Rabi Jonggor yang hanya memakan waktu sekitar 40 menit. Sebelumnya kita bisa membeli segala keperluan logistik pendakian di Desa Paraman Ampalu atau di Rabi Jonggor.
Dari desa Rabi Jonggor, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Sitobu yang bisa ditempuh selama 20 menit dengan kendaraan. Saran saya untuk menuju Desa sitobu ini adalah dengan menumpang ojek atau membawa motor trail, mengingat akses jalan yang sempit dan tanjakan yang curam. Jalanan dari desa Rabi Jonggor menuju Desa Sitobu ini hanya bisa dilewati satu kendaraan minibus.
Setelah melewati jalanan yang cukup ekstrim dari desa Rabi Jonggor akhirnya perjalanan berujung di sebuah desa kecil yang bernama Sitobu dengan keramah-tamahan masyarakat lokalnya.
Masyarakat desa Nagari rabi jonggor merupakan keturunan suku Mandailing yang Tinggal di provinsi Sumatera Barat namun secara adat, Adat mandailing telah lama disahkan didaerah ini, atau sejak masa penjajahan.
Di desa Sitobu ini kita meminta izin kepada masyarakat setempat untuk melakukan pendakian ke Danau Laut Tinggal, mengingat belum adanya pengelola resmi objek wisata ini. disarankan untuk memakai jasa pemandu jika kita belum tau rute pendakian karena jalur pendakian yang tidak jelas, kecuali kita memiliki pemahaman navigasi alam bebas.
Dari Desa Sitobu perjalanan menuju Danau Laut Tinggal diawali dengan trekking, berjalan kaki menyusuri ladang dan perbukitan. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan hutan yang masih asri, serta ditemani alunan kicauan suara burung dan hewan yang bermain bebas di alam yang masih terawat keasriannya. Butuh fisik yang kuat untuk menempuh perbukitan yang kadang menanjak, menurun serta melintasi beberapa sungai kecil.
Setelah berjalan kaki selama 4 jam lebih, kita akan sampai pada sebuah desa tua yang hanya dihuni oleh satu kepala keluarga yang bernama Desa Simpang Lolo. Dari desa Simpang Lolo tujuan selanjutnya adalah Sosopan yang berjarak sekitar 6 KM dengan menyusuri sungai Batang Kanaikan.
Sosopan merupakan suatu tempat yang jauh terpencil terpencil dimana disini terdapat sebuah sumber mata air panas alami yang keluar dari perut bumi. Disini terdapat sebuah pondok kecil yang bisa dimanfaatkan sebagi tempat peristirahatan jika kondisi gelap.
Kolam Air Panas Alami
Danau Laut TinggalKolam air panas Sosopan, bisa dijadikan sebagai tempat melepas lelah setalah menempuh perjalanan yang melelahkan, Tetapi disarankan untuk mandi air panas ini pada saat malam hari mengingat suhu air yang sangat panas
Pendakian menuju Danau Laut Tinggal dimulai dari kawasan Sosopan ini dengan trek pendakian diawali dengan tanjakan yang lumayan menguras tenaga. Dan jalur pendakian ini banyak dijumpai musuh para pendaki yaitu hewan penghisap darah Pacet. Selain itu jalur yang tidak begitu jelas dan dipenuhi oleh tumbuhan Rotan yang memilik duri-duri yang tajam.
Setelah melakukan pendakian sekitar 6-7 jam akhirnya kita sampai dipuncak gunung yang masih tertutup rapat oleh pepohonan, kemudian selanjutnya menuruni lereng gunung yang cukup curam untuk menuju danau yang berada di bawah. Dari sini bisa terlihat samar-samar Danau Laut Tinggal
Dan…, setelah 2 jam menuruni lereng gunung yang curam, kita akhirnya sampai di tepi danau yang eksotis ini. Danau Laut Tinggal, sebuah danau berwarna hijau toska yang tersembunyi di alam Kabupaten Pasaman Barat. Mungkin warna hijau toska di danau ini, menurut kalangan para pendaki, berasal dari air laut yang terjebak di pegunungan ketika proses pembentukan bumi, makanya dinamakan Danau Laut Tinggal.
Namun menurut penelitian oleh beberapa pendaki terdahulu memberi sedikit bukti bahwa danau ini merupakan danau vulkanik. Buktinya air danau ini mengandung sulfur yang berbahaya bagi tubuh, dan sumber mata air panas di kaki gunung membuktikan adanya aktivitas vulkanik di dalam perut gunung. Akan tetapi bagi para pendaki yang ingin berkemah di tepian danau ini jangan takut akan kesulitan persediaan sumber air bersih, karena ada aliran sungai kecil yang bermuara ke danau ini.
Demikian saja sedikit ulasan saya mengenai Keberadaan Danau Laut Tinggal yang menawan ini. Bagi kamu penyuka kegiatan alam bebas silakan berpetualang ke danau ini dan rasakan sendiri sensasi petualangannya.
- Tips untuk berpetualang ke Danau Laut Tinggal
- Persiapan fisik yang matang mengingat jalur pendakian lumayan panjang
- Persiapakan segala perlengkapan, logistik dan peralatan yang berhubungan dengan pendakian gunung
- Disarankan memakai jasa pemandu mengingat jalur pendakian yang tidak jelas, supaya tidak tersesat.
- Disarankan tidak membawa bahan makanan yang berbau amis, karena di kawasan gunung ini dijumpai jejak “si Raja -
Hutan”. - Jaga kelestarian alam
Satu hal yang sangat disayangkan oleh masyarakat mengenai obyek wisata laut tinggal ini yaitu;
- Masih kurangnya perhatian dari pemerintah setempat padahal kalo dilihat dengan potensi yang bisa dihasilkan
sungguh sangat disayangkan, - Belakangan ini adanya pengakuan dari sumatra utara bahwasanya Danau laut tinggal tersebut merupakan wilayah
tetorial sumut, Dan sampe sekarang masih belum bisa dipastikan Mana informasi yang paling akurat karena dari
masing2 pihak sama mengatakan hal yang bertentangan,
Kekecawaan masyarakat didasari oleh Kurangngya kepedulian pemda untuk membantah mengenai batas wilayah
tersebut, padahal ditahun tahun sebelumnya pemda pasaman barat telah banyak mengualarkan bantuan dana untuk
pembangunan jalan, pondok persinggahan di sosopan, dan maupun bantuan lainnya. - Harapan Kami selaku putra daerah agar secepatnya menyelesaikan masalah batas tersebut dan bisa fokus untuk
pembangunan selanjutnya, agar wisatawan asing maupun lokal dapat melaluinya dengan mudah.
Inilah posisi lokasi danau laut tinggal dilihat dari google maps disitu dapat jelas dilihat posisinya berada masih jauh dari wilayah sumatra utara yang akhir akhir ini mengklaim wilayah tersebut adalah wilayah mereka.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://blog.reservasi.com/danau-laut-tinggal/
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kami telah upvote yaa..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ok kak makasih, mohon sarannya kak kayak mana cara mulai untuk pemula seperti saya di steemit ini
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit