Pagi kawan2
Hari ini @teungkuzur ingin berbagi informasi yg busa memotivasikan kita agar semakin semangat post, vote, restem dan comment punya kawan kita.
Pada pedalaman di cot mate. Awal mula zaman manusia berkembang, ada dua orang pemuda yg tinggal di tempat itu. Keduanya dikenal punya semangat dan ambisi yg kuat untuk menggapai kemajuan. Yang pertama bernama @hendrahuman, yang kedua bernama @fajarharapan. Keduanya tinggal dalam rumah yg berdampingan di desa kecil dalam pedalaman tersebut.
Keduanya sering berkhayal,😆😆😆 suatu saat nanti mereka akan menjadi orang yang paling kaya dan miliader di desa itu.😁😁😁 Mereka berdua sama-sama cemerlang dan sangat tekun dalam bekerja. Yang mereka perlukan hanyalah kesempatan utk mewujudkan impian itu.
Pada suatu hari, kesempatan itu muncul secara tiba-tiba😸😸😽😽. Kepala desa di cot mate memutuskan mempekerjakan mereka utk membawa air dari puncak gunung yg terletak jauh keatas dari desa mereka ke tempat penampungan air yg terletak di tengah desa cot mate. Intinya, pekerjaan itu dipercayakan kepada @hendrahuman dan @fajarharapan.
Singkat cerita, keduanya langsung membawa dua buah ember dan segera menuju ke gunung. Sepanjang siang keduanya mengangkut air dengan ember. Menjelang sore, tempat penampungan air sudah penuh sampai ke permukaan. Kepala desa menggaji keduanya berdasar jumlah ember air yg masing-masing mereka bawa. Begitu pekerjaan itu di lakukan setiap hari selama beberapa waktu.
“Wow, apa yg kita cita-citakan selama ini akan terkabul!” teriak @hendrahuman😚😚😚😚 gembira. “Rasanya sulit dipercaya, kita mendapatkan penghasilan sebanyak ini”.
Namun, @fajarharapan tidak berhenti sampai disitu saja. ☺️☺️☺️☺️☺️Dia tidak yakin begitu saja. Setiap pulang ke rumah, @fajarharapan merasakan punggungnya nyeri semua. Kedua telapak tangannya juga lecet-lecet. Begitu pagi tiba, perasaannya jadi kecut karena harus pergi bekerja. Tidak ingin punggung dan tangannya bermasalah lagi, @fajarharapan justru berpikir keras mencari akal bagaimana caranya mengangkut air dari gunung ke desa tanpa harus terluka. Tanpa harus menanggung rasa nyeri di punggung. Tanpa melakukan hal itu semur hidupnya!
“@hendrahuman.......? , aku punya rencana,” kata @fajarharapan keesokan harinya. “Daripada kita mondar-mandir setiap hari membawa ember ke sungai dan hanya mendapatkan beberapa sen per hari, mengapa tidak sekalian saja kita membangun pipa saluran air dari sungai ke desa kita.”
@hendrahuman langsung menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba. “Saluran pipa air! Ide dari mana itu??? ” kata @hendrahuman tegas. “Kita kan sudah mempunyai pekerjaan yg sangat bagus dan menghasilkan uang dengan mudah. Aku bisa membawa seratus ember sehari. Dengan upah satu sen per ember, berarti penghasilan kita bisa satu dolar per hari! Aku akan menjadi orang kaya. Dan ini berarti pada setiap akhir minggu aku bisa membeli sepasang sepatu baru. Pada setiap akhir bulan, aku bisa membeli seekor sapi. Setelah enam bulan kemudian, aku bisa membangun sebuah rumah kecil. Kau melihat, tidak ada pekerjaan semenguntungkan mengangkut air di desa ini. Lagipula, pada setiap akhir minggu kita mendapat libur. Setiap akhir tahun kita juga mendapat cuti dua minggu dengan gaji penuh. Kita akan hidup dengan sangat layak, dilihat dari sudut manapun. Jadi, buang jauh-jauh idemu utk membangun saluran pipa airmu itu.”😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤
Tapi @fajarharapan tidak putus asa. Dia tetap bersikukuh pada idenya itu. Dengan sabar dia menerangkan bagaimana proses membangun pipa salurannya itu kepada sahabatnya. @hendrahuman tak beranjak sedikitpun dengan tawaran @fajarharapan.
Akhirnya, @fajarharapan memutuskan utk bekerja paruh waktu saja. Dia tetap bekerja mengangkuti ember-ember itu. Sementara sisa waktunya, ditambah libur akhir minggunya, dia pakai utk membangun saluran pipanya itu.
Sejak awal melakukan pekerjaannya ini, @fajarharapan telah menyadari akan sangat sulit membangun saluran pipa itu dari gunung ke desanya. Menggali di tanah keras yg mengandung banyak batu jelas tak kalah menyakitkannya dengan luka lecet dan punggung nyeri karena mengangkut air.
@fajarharapan juga menyadari, karena upah yang dia terima sekarang berdasarkan jumlah ember yang diangkutnya, maka penghasilannyapun secara otomatis menurun. Dia juga sudah sangat paham bahwa dibutuhkan waktu satu atau dua tahun sebelum saluran pipanya itu bisa berfungsi seperti yg dia harapkan.
Namun, @fajarharapan tak pernah kendur dengan keyakinannya. Dia tahu persis akan impian dan cita-citanya. Sebab itu dia terus bekerja tanpa kenal lelah.
Kini, pemandangan kontras mulai tampak diantara kedua sahabat itu. Sementara @hendrahuman asyik berbaring santai di hammock (tempat tidur gantung berupa jaring) pada sore hari, pada akhir minggu, @fajarharapan tampak terus berlelehan keringat menggali saluran pipanya. Pada bulan-bulan awal, @fajarharapan memang tak menunjukkan hasil apapun dari usahanya. Tampak betul bahwa pekerjaannya sangat berat. Bahkan jauh lebih berat dari pekerjaan yg dilakukan @hendrahuman. Selain harus tetap bekerja pada akhir minggu, @fajarharapan juga bekerja di malam hari.
Tapi @fajarharapan selalu mengingatkan pada diri sendiri bahwa cita-cita masa depan itu sesungguhnya dibangun berdasarkan pada perjuangan yg dilakukan hari ini. Dari hari ke hari dia terus menggali. Mili demi mili, senti demi senti!
Pepatah yg selalu diingat @fajarharapan adalah, sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Dia selalu bersenandung setiap mengayunkan cangkulnya ke tanah yg mengandung batu karang. Dari satu centimeter, menjadi dua centi meter, sepuluh centi meter, satu meter, duapuluh meter, seratus meter, dan seterusnya….
Dan, @fajarharapan mulai melihat hasil kerja kerasnya… meski belum maksimal…
“Fokuslah pada imbalan yg akan kau peroleh dari pekerjaanmu”. Kata-kata itu terus diingat @fajarharapan, dan dia ulang-ulang setiap akan pergi tidur. Fokus, fokus,fokus…. Imbalannya pasti jauh lebih besar….
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Dan pada suatu hari, @fajarharapan menyadari saluran pipanya sudah tampak setengah jadi.
Setiap saat beristirahat, @fajarharapan menyaksikan sahabatnya @hendrahuman yg terus saja mengangkat ember-ember. Bahu @hendrahuman juga tampak semakin lama semakin membungkuk. Dia tampak menyeringai kesakitan, meski sering berusaha dia sembunyikan. Langkahnya juga semakin lamban, akibat kerja keras setiap hari.
Akhirnya, terjadi juga kegemparan di desa itu. Saat bahagia @fajarharapan pun tiba. Saluran yg dia bangun sudah selesai. Hampir semua orang desa berkumpul saat air mulai mengalir dari saluran pipanya menuju ke penampungan air di desa. Sekarang, desa itu sudah bisa mendapat pasokan air bersih secara tetap. Bahkan penduduk desa yg sebelumnya tinggal agak jauh dari tempat itu kemudian pindah mencari tempat yg lebih dekat dengan sumber air itu.
Setelah saluran pipa itu selesai, @fajarharapan tidak perlu lagi membawa-bawa ember. Airnya akan terus mengalir, baik dia sedang bekerja maupun tidak. Air itu terus mengalir, baik dia sedang bekerja maupun tidak. Air itu terus mengalir, baik saat dia makan, tidur ataupun bermain-main. Air itu tetap mengalir di akhir minggu ketika dia menikmati banyak permainan. Semakin banyak air yg mengalir ke desa, semakin banyak pula uang yg mengalir ke kantung @fajarharapan.
@fajarharapan yg tadinya terkenal dengan julukan si Manusia Pipa, kini menjadi lebih terkenal dengan sebutan @fajarharapan si Manusia uang. Tetapi, @fajarharapan paham sekali apa yg sesungguhnya dia capai bukanlah sebuah keajaiban. Ini semua sebenarnya barulah langkah awal dari suatu pencapaian cita-cita yg besar. Memang benar, nyatanya @fajarharapan mempunyai rencana yg jauh lebih besar daripada apa yg sudah dihasilkan di desanya.
Tahun demi tahun pun berlalu. @fajarharapan sudah lama pensiun. Usaha saluran pipa-nya yg mendunia terus-menerus mengalirkan ratusan juta dollar per tahun ke rekening-rekening bank dia. Ketika ia jalan2 di desa, kadang-kadang ia melihat beberapa orang pemuda. Mereka tampak sibuk mengangkuti air dengan ember, dan hal itu mengingatkannya pada masa dimana ia pernah juga menjadi pengangkut ember yang sama seperti mereka.
Selamat sukses semua buat kita para steemians,, jangan putus asa.
Trus berjuang dengan artikel2 bagus saudara.
Insyaallah kalau reputasi sudah tinggi..
Tinggal duduk aja seperti si @fajarharapan,, senyum nangis uangnya masuk. 💕💕💕💕💖💖💖💖💖
Jgn lupa.
👉vote👉comment👉reestem👉follow @teungkuzur
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://sultanmart.net/2017/04/11/ember-vs-pipa/
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Leumpah mboong
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Salah tarok judul, mestinya @hendrahuman vs @fajarharapan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Subhanallah tgk..
Sebuah kisah yang sangat inspiratif tgk.
Artikel seperti ini sangat kita harapkan untuk terus selalu terbit, sehingga dapat mengubah pola pikir kita.
Semoga saja kisah tersebut bisa menjadi kenyataan bagi tokoh dalam kisah tersebut.. Amiin..
Tak bisa dipungkiri lagi, otak memang tetap unggul daripada otot. Tergantung bagaimana orang tersebut menggunakan otaknya, untuk kebaikan kah atau untuk keburukan..!
Lanjutkan @teungkuzur.
Jangan pedulikan si @cheetah. Dia cuma rimueng buloh.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit