Mengais asa dengan Lensa, menjemput Rezeki dengan Pena, begitulah nasib Jurnalis, mereka yang hidup bergantung pada lensa camera, keringat letih mereka menjadi penikmat mata pemirsa dan pembaca yang mencari informasi hangat dan terbaru.
Orang lain menlihat, pekerjaan jurnalis itu sangat mudah, ketika ada peristiwa maka jurnalis hanya perlu terjun kelapangan menlihat kemudian memofoto, menvideokan dan mewawancarai kemudia dipublis sehingga dibaca dan ditonton oleh orang banyak.
Bukanlah demikian, jurnalis tak semata-mata bekerja seperti apa yang difikirkan orang banyak, kelelahan, rasa letih hingga jenuh dilewari para pers demi menghaislkan sesuatu yang halal.
Tak seperti kiraan, terkadang walaupun jurnalis terjun kelapangan untk peliputan suatu News/Berita belum tentu apa yang diliput akan tayang ke media tempat dirinya bekerja.
Bahasa yang santun, etika dan kode etik menjadi terapan para jurnalis, bahasa yang tidak baik tidak dibenarkan, sehingga dalam mengulas para jurnalis akan memutar otak 90 derajat untuk menghasilkan berita terbaik dengan bahasa yang sesuai kaidah jurnalitik hingga mengedepankan etika profesional daripada emosionalnya sendiri.
Fakta harus dikulas secara rinci agar para pembaca tidak sesat akan informasi
Congratulations @afmeulaboh! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit