Menulis bukan hanya mengenai apa yang kita pikirkan itu yang kita tulis, akan tetapi lebih dari itu, menulis adalah bagaimana menuangkan ide-ide kreatif menjadi sebuah tulisan indah yang akan dinikmati oleh pembaca. Namun, terkadang kita terlalu berpikir bagaimana cara menulis agar bagus? Apabila kehabisan ide apa yang akan saya lakukan? Dan apakah tulisan saya ada pembacanya? Itulah beberapa di antara banyak pertanyaan yang muncul ketika ingin menjadi seorang penulis.
Nah, beberapa tips ini mungkin bisa menjadi sebuah modal kecil nan kreatif untuk menjadi penulis, berdasarkan materi yang disampaikan oleh Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, P.hD atau orang sering memanggilnya KBA atau juga sering dipanggil prof. KBA, walaupun pada kenyataannya beliau belum berpredikat prof, namun ilmu yang beliau sampaikan sangat luar biasa seperti layaknya seorang profesor. Tips ini belum sampaikan pada kegiatan Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Meulaboh, 31 Maret 2018.
Kreatif dalam menangkap fenomena
Menulis merupakan sebuah kegiatan kreatif yang didasarkan oleh kesenangan yang dirasakan oleh penulis tersebut. Bagi seorang penulis jangan terlalu memikirkan apakah tulisan tersebut nanti akan ada pembacanya atau apakah bagus atau tidak. Karena apapun bentuk tulisannya sudah ada pembacanya masing-masing. Dan menjadi seorang penulis adalah bagaimana dia kreatif untuk menangkap fenomena yang ada disekitar kita, karena semua fenomena yang terjadi bisa dijadikan sebuah bahan tulisan. Karena seorang penulis harus mempunyai target atau siapakah yang akan membaca tulisannya tersebut. Seperti halnya seorang sastrawan akan lebih tertarik menulis novel atau puisi sesuai dengan passion atau kondisi pada era tersebut. Hal itu terjadi karena, masing-masing penulis mempunyai konsep dan gaya yang berbeda dan tentunya juga mempunyai kesukaan yang berbeda. Fenomena apasaja, seperti Identitas Trans-Nasional, Kosmopolitan, dan Pergeseran Suatu Identitas di Suatu Kawasan, merupakan sebagian kecil dari fenomena yang terjadi di sekeliling kita. Seperti kata Prof. KBA, “Generasi Belacan VS Generasi KFC” pun bisa dijadikan sebuah tulisan menarik bila dilihat dari fenomena yang terjadi.
“Menulis buku itu sama saja omong kosong kalau tujuannya agar terkenal, atau agar sombong karena sudah menulis buku, sama saja dengan omong kosong kalau yang dicari hanyalah uang. Menulis kemudian mempublikasikannya secara massal, harus dengan sebuah idealisme. Bahwa tulisan itu membawa banyak perubahan bagi hidup orang lain. Harus ada kebaikan di dalamnya. Bukan hanya sekedar menjual kertas, tinta, dan lem, kemudian merasa bangga hanya karenanya.” ― Nadia Aghnia Fadhillah
Saat ini, sangat banyak fenomena yang bisa dijadikan sebuah bahan tulisan, mulai dari Fashion, budaya masyarakat, fenomena-fenomena baru yang terjadi disekitar kita seperti, budaya game online, tentang warung kopi, generasi zaman now, dan masih sangat banyak lagi hal-hal lain yang bisa disajikan sebuah tulisan yang menarik. Kemudian, maukah kita memperhatikan hal-hal tersebut, dan inilah yang terkadang sulit dilakukan oleh orang-orang lain yang ingin menjadi penulis.
Konsisten dalam Menulis
"Bagi penulis yang tidak imajinatif, mereka selalu menggunakan konsistensi sebagai alasan utama." – Oscar Wilde
Kegiatan menulis juga bukan persoalan pintar atau tidaknya orang tersebut dalam menulis, namun juga bagi penulis pemula yang sedang membangun dunia menulisnya harus memperhatikan banyak hal, salah satunya adalah persoalan konsistensi dalam menulis. Dan inilah, yang menjadi kendala bagi kebanyakan orang apalagi bagi pemula, menjaga konsistensi menulis sangat sulit.
Menjaga konsistensi bukan hanya ketika menulis saja, tapi juga konsistensi untuk terus membaca fenomena yang terjadi disekilingnya, dan juga terus memberikan ide-ide terbaru dalam tulisannnya tersebut. Mengembangkan ide untuk sebuah tulisan ini juga dituntut untuk terus konsistensi untuk menemukan ritme dan arah yang baik untuk tulisannya tersebut.
Menciptakan tulisan dari sebuah fenomena
Menulis dari sebuah fenomena tentunya juga lebih mudah karena akan mendapatkan banyak ide-ide baru. Nah, sekarang bagaimana mengemasnya menjadi sebuah tulisan indah yang akan disajikan untuk para pembaca.
Setting
Yaitu, apa yang terlihat itu yang dituliskan mulai dari lokasi, apa yang tersedia dilokasi tersebut, proses yang dilokasi tersebut, dan apapun kegiatan yang ada bisa langsung di tulis untuk dikemas menjadi sebuah tulisan. Karena dengan lokasi yang samapun orang bisa mengemas dalam bentuk yang berbeda.Aktor/ pelaku
Pelaku kegiatan tersebut melibatkan atau siapa saja yang terlibat dalam sebuah fenomena tersebut bisa menjadi sebuah kemasa yang menarik apabila ingin dibuat menjadi sebuah tulisan. Karena aktor biasanya akan mempunyai peran besar dalam sebuah proses fenomena yang terjadi.Job description
Pekerjaan atau kegiatan yang sedang dilakukan ketika proses fenomena itu terjadi bisa juga menjadi awal sebuah tulisan.Rasa dan proses
Kebudayaan diawali oleh sebuah rasa dan proses yang dilakukan, dan tentunya ini sangat menarik untuk digali dan kemudian dituliskan untuk menjadi sebuah tulisan yang menarik.
Menjadi seorang penulis tidak akan pernah mudah, namun, niat yang kuat dan konsistensi yang baik akan menjadi modal yang luar biasa untuk menjadi seorang penulis hebat.
“Target saya membentuk FAMe adalah agar semua orang Aceh pandah menulis, jago berorasi, dan tertib berbahasa.” Yarmen Dinamika, Pendiri dan Pembina Forum Aceh Menulis
Salam literasi.
Luar biasa sekali ilmu yang disampaikan bang. Saya pribadi bersyukur pernah mnjadi Mahasiswa beliau. Ketika mengajar kecerdasan beliau membawa pikiranku terbang kesuatu tempat yang sharusnya tdk dpat ku lalui. Semoga beliau sehat2 selalu.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wah, keren bang @djamidjalal, berarti sudah pernah mendapat ilmu dari beliau juga, memang luar biasa bang... Gaya dan cara beliau memang sudah selayaknya prof ya...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Luar biasa tulisan pak @anharfazri semoga tetap konsisten dan terus memberikan motivasi kepada kami pemilih pemula...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih pak @aduwina...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Very good
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you mr. @muh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit