FITRAH /WRITING

in writing •  7 years ago 

FITRAH
Setiap anak yang di lahirkan kedunia ini dlam kedaan Fitrah, “Kullu mauluudin yuladu ala fitrah. Fawaabahu.”

Setiap anak di lahirkan dengan fitrah putih bersih tergantung orang tuanya bagaimana membentuknya. Karena tidak satupun anak ketika lahir bercita-cita ingin menhancurkan masadepannya, seperti ah kalau besar nanti mau kena narkoba,ah kalau besarnanti mau tawuran, ah kalau besar nanti mau mencuri, ah kalau besar nanti mau membangkang kepada ayah dan ibuku”,

Adakah anak berniat seperti itu tentu jawabnya tidak, karena setiap anak yang di turunkan Allah ke dunia ini justru pada awalnya cendrung kepada kebaikan. Namun mengapa sebagian anak yang lahir cantik, rupawan, lucu, dan mengemaskan setelah beranjak remaja dan kemuadian dewasa justru menjadi beban keluarga dan menjadi masalah untuk lingkungannya. Ada permasalahan apa ini…….

Karena anak dilahirkan kedunia ini Fitrah, sebgaian prilaku anak yang negative justru orang tualah penyebabnya. Mari kita periksa sejenak, ternyata sebagian anak jatuh harga dirinya di rumah bukan di luarah rumah, sebagian kita pernah memukul tubuhnya, seakan tubuh anak kita tempat perlampiasan kemarahan kita, sebagian kita pernah menampar pipinya seolah pipi anak kiat tempat empuk telapak tangan kita. Sebagian kita mungkin pernah membentak anak kita. Mungkin ada sebagia kita dalam hatinya “Akulah yang berkuasa atas dirimu “. Atau mungkin saja, kita tidak pernah melakukan hal tersebut. Namun tahukah saudara, sebagaian anak tidak pernah dipukul, dicubit atau dibentak. Namuan jarang sekali anak yang lolos dari disalahkan oleh orang tuanya. MUlai saat membuka mata di pagi hari sampai menutup mata di malam hari.

Saudara sekalian kita harus tahu sebagian anak jatuh harga dirinya di rumah tanpa kita sadari, ada sebagian anak yang tidak betah berada di samping orang tua, panas hatinya jika mendengar “nasehat-nasehat orang tuanya. Karena overdosis nasehat yang di terima. Lalu kapan kita mendengarkan anak ?
Ketika seorang kakak hendak mengambil mainan miliknya yang diambil adiknya, Kita dengan kuatatan dan kekuasaan yang kita miliki, dengan gagah berkata “Kakak ngalah sama adik !”.

Lihat petunjuk ini Saudara sekalian kita ini seorang ayah. Lihatlah, ketidak adilan ternyata di mulai dari rumah bukan dari luar. Lihatlah ternyata kebenaran ditentukan oleh faktor usia. Lalu kita ber dalih adikkan masih kecil. Tentu dalam hati si kakak berkata kapan adik akan dibela ?. “Kapan aku meminta lebih dahulu dilahirkan ke dunia?. Sungguh, tidak enak jadi seorang kakak”.

Bukankah ketidak adilan itu datang dari rumah, di tempat lain sebagian adik pun berkata hal yang sama, “sungguh aku tidak suka jadi seorang adik,” Ketika ayah dan ibu tidak ada di rumah, aku sering dikerjai oleh kakak semuanya.”

Saudara sekalian, karena sebagian anak di jatuhkan harga dirinya dirumah maka, sebagian dari anak tersebut akhirnya tidak betah di rumah. Rumah baginya hanya tempat tidur sementara. Dia lalu mencari harga diri dan berkelana mencari syurga. Mencari orang orang yang akan menghargai dirinya.

Saudara sekalian yang kita takut kan akan terjadi karena ternyata teman-teman gank nya bisa menghargainya. Lalu, dalam hatinya berkata,” ternyata aku di hargai kalau aku pamer perkasa.” “Akuternyata perkasa kalau mengisap ganja dan aku merasa gembira bila bias menyusahkan siapa saja….” Lalu kita pun bersumpah serapah kita menyalahkan lingkungan, Lingkungan lah yang merusak anak-anak kita “ Mereka telah merengut ana-anak ku.

Sadara ku sekalian apaka itu yang kita ingin kan tentu saja tidak . Jika tidak, marilah kita hormati jiwa anak-anak kita. Bukan sekedar uang, jajan, mainan, dan sekolah mahal semata. Itu memang penting, tetapi perkataan dan perlakuan penuh cinta dari kita adalah warisan ter indah untuk masa depan mereka.

Di kutip dari buku Sudahkah Aku jadi orang tua Shaleh ? Penulis Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari.(Hal 1 s.d 4)

*FITRAH
Every child who was born into this world dlam kedaan Fitrah, "Kullu mauluudin yuladu ala fitrah. Fawaabahu. "

Each child is born with a clean white fitrah depending on the parents how to shape it. Because none of the children at birth aspire to want to destroy masadepannya, such as ah if big will get drugs, ah if besarnanti want tawuran, ah if big will want to steal, ah if big later will disobey to my father and my mother ",

Is there a child intends like that of course not answer, because every child who is sent down God to this world at first tends to the good. But why some children who are born beautiful, beautiful, funny, and mengemaskan after adolescence and kemuadian adult would become a burden and become a family problem for the environment. What is this problem .......

Because the child is born into this world Fitrah, sebgaian negative child behavior is the parents of the cause. Let's examine for a moment, it turns out some kids fall in self-esteem at home rather than out of house, some of us have hit his body, as if our child's body where out of our anger, some of us ever slapped her cheeks as cheeks child tips soft place our palms. Some of us may have snapped at our children. Maybe there is our happiness in his heart "I am in charge of you". Or maybe, we never do that. But do you know, some children never beaten, pinched or snapped. It is rare for children to escape from being blamed by their parents. MUlai when opening the eyes in the morning to close the eyes at night.

Brothers and sisters we must know some children fall in self-esteem at home without us realize, there are some children who do not feel at home next to the parents, his heart when hearing "the advice of his parents. Because of the overdose of advice received. Then when do we listen to children?
When a brother wants to take his own toy his sister takes, We with the strength and power we have, gallantly say "Brother sister sister!".

Look at these instructions. You are a father. Look, the injustice turns out to start from the house not from the outside. Look at the truth is determined by the age factor. Then we pretend the little sister. Sure in the heart of the brother said when will the sister be defended ?. "When did I ask to be born into the world first ?. Really, it's not good to be a big brother. "

Is not that injustice coming from home, elsewhere some younger siblings say the same thing, "really I do not like being a sister," When my father and mother are not home, I am often trampled by my sister.

Brothers and sisters, because some of the children dropped their self-esteem at home, some of the children did not feel at home at home. Home for him is only a temporary bed. He then sought self-esteem and wandered in search of heaven. Looking for people who will respect him.

Brothers we are afraid it will happen because it turns out his gank friends can appreciate it. Then, in his heart said, "it turns out I'm appreciated if I show off mighty." "I think it's mighty if you smoke marijuana and I feel happy when it's a nuisance to anyone ..." And then we swear we blame the environment, "They have frowned on my children.

Sadara me all that we want it of course not. If not, let us respect the souls of our children. Not just money, snacks, toys, and expensive schools only. It is important, but our loving words and treatment are a beautiful legacy for their future.

Source : Sudahkah Aku jadi orang tua Shaleh ?Author Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari.(Page 1 s.d 4)

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

tulisan yang menarik,,,, saya suka tulisan anda,,,, karena suya juga suka menulis
semoga sukses selalu

Terima kasih