Tujuh Catatan untuk 'Timphan Kue Tradisional Aceh' Karya @ima-iqlimayani

in writing •  7 years ago  (edited)

timphan-ima.jpeg
Sumber


Perlukah saya berterima kasih pada kebiasaan susah tidur ini, sehingga saya jadi punya 'alasan' untuk mendedah tulisan @ima-iqlimayani malam ini. Sebenarnya ide ini sudah pernah saya lakukan beberapa bulan lalu, tapi kemudian tak berlanjut lagi. Memenuhi permintaan teman-teman di WAG Srikandi KSI, tak ada salahnya saya mulai melakukannya lagi. Anggap saja ini untuk menyembuhkan tangan saya yang 'gatal' karena vakum sejenak dari aktivitas edit-mengedit tulisan.

Mengapa saya memilih tulisan Ima untuk saya dedah, karena setelah saya baca-baca, tulisannya yang berjudul Timphan Kue Tradisional Aceh tak begitu panjang. Jadi tidak terlalu menguras energi untuk membaca kata demi kata. Pilihan ini juga berdasarkan pertimbangan, tulisan Ima yang sebelumnya yang berjudul Biasa Saja Jangan Berlebihan sangat banyak kesalahan tata bahasanya. Saya maklum sebab ia baru saja menggeluti dunia literasi, semoga dedahan ini bisa membantu Ima.

Saya tidak akan menghitung berapa banyak kesalahan dalam tulisan ini, tapi hanya akan mengulasnya secara umum saja. Sebagai contoh, mari kita lihat yang dituliskan Ima pada paragraf pembuka tulisannya:

Hai teman teman gimana puasa nya lancar?
Semoga selalu lancar ya .
Lupakan godaan godaan dunia wi sementara ya. Wkwk

Di dalam kalimat ini ada beberapa hal yang diabaikan Ima, yaitu:

1. Penggunaan tanda hubung (-)

Salah satu fungsi tanda hubung (-) adalah digunakan untuk menyambung unsur kata ulang. Pada paragraf di atas ada dua unsur kata ulang dan kedua-duanya tidak menggunakan tanda hubung. Kata ulang itu adalah 'teman-teman' dan 'godaan-godaan'.

2. Penggunaan akhiran '-nya'

'-nya' adalah salah satu contoh akhiran yang penulisannya melekat dengan kata dasar. Fungsi akhiran -nya bisa bermacam-macam, misalnya untuk menunjukkan 'kepemilikan', 'hal yang telah dilakukan', atau 'sifat/keadaan'.

Pada kalimat pertama Ima menuliskan kata 'puasa' dan 'nya' secara terpisah, seharusnya ini ditulis melekat karena -nya di situ bermakna sebagai 'hal yang telah dilakukan'.

3. Penulisan huruf miring

Fungsi huruf miring dalam tulisan adalah untuk membedakan atau penekanan suatu kata. Salah satunya digunakan dalam penulisan unsur bahasa asing dan bahasa daerah. Termasuk istilah-istilah kekinian yang belum terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Pada kalimat di atas Ima menuliskan kata 'bagaimana' menjadi 'gimana' yang mengadopsi ragam bahasa cakap. Karena itu, 'gimana' harus ditulis miring menjadi gimana. Kata 'wkwk' yang merepresentasikan tertawa terbahak-bahak versi percakapan di dunia online juga harus ditulis miring menjadi wkwk.

4. Penggunaan titik

Fungsi titik (.) untuk menandakan berakhirnya satu kalimat pernyataan. Jika kalimat yang dibuat berupa pertanyaan ataupun seruan, maka ditutup dengan tanda tanya (?) dan tanda seru (?). Tidak perlu lagi menggunakan tanda titik. Tanda titik diletakkan setelah huruf terakhir kalimat tanpa jarak (spasi). Sedangkan untuk memulai kalimat baru, selalu diawali dengan jarak setelah tanda titik.

Ima sepertinya masih mengabaikan hal ini. Ayo, Ima coba dicari-cari di mana yang masih keliru.

Dalam praktik literasi ada banyak tata cara penggunaan tanda titik. Pedoman lainnya bisa dicari sendiri melalui Google atau buku panduan praktis berbahasa Indonesia.

5. Penggunaan koma

Sama halnya dengan penggunaan tanda titik, penggunaan tanda koma (,) juga memiliki aturan sendiri. Salah satunya dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, dalam unsur bilangan atau pemerincian, dan dalam penghubung antarkalimat.

Pada paragraf di atas, kalimat 'semoga selalu lancar ya' mengindikasikan kalimat seruan, seharusnya ada tanda koma (,) di depan 'ya'.

6. Penggunaan 'di' sebagai kata depan dan sebagai imbuhan

Ini adalah kesilapan yang paling sering muncul. Umumnya orang awam sulit membedakan antara 'di' sebagai kata depan dan 'di' sebagai imbuhan. Sebenarnya, membedakan keduanya tidak terlalu sulit.
Awalan -di yang menerangkan kata kerja pasif semuanya ditulis serangkai. Contoh: dipakai, dicuci, dikonsumsi, dicampuri.
Sedangkan awalan -di yang menjelaskan keterangan waktu dan tempat, semuanya ditulis terpisah. Contoh: di lemari, di sini/sana/situ, di ladang, di siang, di pagi.
Ada juga imbuhan -di yang digabungkan dengan imbuhan lainnya seperti per-i (dipelajari ), per-kan (diperlihatkan), di-kan (dirapikan).

7. Penggunaan huruf kapital

Lazimnya huruf kapital diletakkan di awal kata pertama sebuah kalimat. Namun dalam praktiknya ada belasan aturan penggunaan huruf kapital dalam tata cara penulisan. Di antaranya, untuk sebutan yang berhubungan dengan Tuhan, kitab suci, gelar kehormatan/keturunan/keagamaan yang diikuti nama seseorang, huruf pertama nama orang/negara/kota/bangsa/agama/instansi, dan lainnya.
Sedangkan untuk nama-nama kuliner tidak ditulis dengan huruf kapital. Jadi nama 'timphan' tidak perlu ditulis sebagai 'Timphan' dan tidak perlu dimiringkan, sebab kata timphan sudah ada dalam KBBI.

Perbaikan untuk paragraf pertama di atas:

Hai teman-teman, gimana puasanya, lancar? Semoga selalu lancar, ya! Lupakan godaan-godaan duniawi sementara, ya. Wkwk.


bi.jpg
Sumber


Saran:

  1. Jika ragu dengan makna dari kata yang Anda tulis maka jangan ragu membuka kamus. Yang sering menulis melalui Android bisa mengunduh KBBI V di layar ponsel Anda.

  2. Sering-seringlah membaca tulisan terkait Pedoman Umum Ejaan dan Bahasa Indonesia.

  3. Tulisan yang baik bukan hanya mengandalkan cerita yang menarik saja, tapi juga tertib bahasa.

Catatan:

  1. Semua informasi yang saya sampaikan di sini berdasarkan pengetahuan yang saya dapatkan dari kelas demi kelas dalam Forum Aceh Menulis (FAMe) dan pengalaman mempelajari bahasa Indonesia secara otodidak karena tuntutan pekerjaan. (:-D)

  2. Catatan ini saya buat semata-mata demi mengasah keterampilan saya dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya dalam praktik kepenulisan. Karena itu, saya berharap jika dalam paparan di atas ada kesilapan agar tidak sungkan untuk memberi koreksi.

  3. Catatan ini belum termasuk koreksi kata tidak baku.

  4. Silakan ikuti dua guru saya yaitu @yarmen-dinamika dan @hermanrn untuk mendapatkan informasi kekinian mengenai praktik berbahasa Indonesia.

  5. Waktu yang saya habiskan untuk membuat catatan ini 2,5 jam. (Penting diberitahukan) :-P[]

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Good job kak ihan

terima kasih :-)

Ilmu yang sangat bermanfaat, bisa menjadi referensi untuk menulis dengan baik..thanks informasinya..

Semoga kita bisa belajar sama-sama ya @arista...

Sangat menarik untuk sebuah informasi seperti ini. Terimakasih telah berbagi ilmu bang @ihansunrise.

Eheeeem

Wkwkwk
Ke panceng ile @jeulamei haha

sama-sama....mudah-mudahan bisa diaplikasikan :-)

Jroh InsyaAllah

Setelah saya mendapat kesempatan untuk melakukan Timphan Kue, resep saya sangat kaya, untuk melihat berita ini teman saya, saya ingat waktu itu saya makan makanan itu, dengan keluarga dan teman-teman saya, terima kasih telah membuat publikasi seperti ini, Anda memiliki pengikut lebih banyak
ddd.PNG

Hi @supayazazel timphan is a favorite snack for special dishes in Aceh, Indonesia. very tasty eaten with coffee.

hajaaaarrr... hahaha
tapi mkasi banyak atas postingannya, sangat membantu saya dalam membuat tulisan secara formal

kalau terbiasa menulis kita akan mendapat skill lain yaitu teknik mengedit dan pemahaman mengenai bahasa Indonesia semakin kaya...

Aku kapan dibedah? Hahaha
Tapi mmg dgn menulis & membaca bisa memperkaya kata-kata

Terima kasih kak, bertuuuus!

dipraktikkan ya, Taufik?

Duh, telat buka aku nya
Hahahah makasih akak, segera ku perbaiki,sesering mungkin datang ke tulisan ku yah,agar aku bisa menjadi seperti mu 😘😘😘

Beruntung @ima-iqlimayani. Dididik oleh orang cerdas.

Alhamdulillah,dengan rajin membuat tulisan kesalahan demi kesalahn pasti di temukan dan bisa belajar untuk lebih baik lagi.

Insya Allah, Ima...

Mantap,,,sering-sering datang ke postingan kami ya kak.

insya Allah ;-)

Editor yang murah hati. Good job kak ihan!

sedang bulan puasa hahahahha

Keren, keren.... ke blog saya kapan bertandang?

still waiting yaaaaa ;-)