Story of Sabang Fisherman Strike Machine
Armed with the Flag of the Party Until Saved Ship Fisherman Kuala Idi
Dua nelayan asal Kota Sabang, M. Nazar (30) dan Muzakir (20), keduanya warga Gampong Ie Meule Kecamatan Suka Jaya Kota Sabang, setalah mengapung 4 hari di laut berhasil diselamatkan Boat Jalur KM Putri Aulia asal Kuala Idi Aceh Timur, Rabu (19/7/2017) siang, di perairan Selat Malaka, tepatnya di kawasan Zona Ekonomi Eklusif (ZEE).
Teks Fhoto: Dua Nelayan asal Kota Sabang, Nazar (Duduk kiri) dan Muzakir (duduk kanan) didampingi Panglima Laot Kuala Idi Razali M. Ali, serta keluarga M. Nazar dari Bireun, setelah mendarat di Gudang Herli Gampong Baro Idi Rayeuk Aceh Timur. @ilyasismail
Kedua nelayan asal sabang tersebut sampai di Gudang Herli Gampong Baro Idi Rayeuk Aceh Timur, Minggu (23/7/2017) pagi. Menurut pengakuan M.Nazar saat ditemui @ilyasismail di Kuala Idi mengatakan, peristiwa yang menimpa dirinya bersama Muzakir berawal pada Sabtu (15/7/2017) pagi, saat itu kapal pancing ukuran 7 M x 1,2 M mengalami kerusakan bagian mesin di lebih kurang 7 Mil lepas pantai Kota Sabang.
“Setelah mesin boat kami rusak, lalu kami mencoba mencari solusi untuk memperbaikinya, namun kerusakannya sangat parah dibagian bantalan mesin, sehingga tidak dapat berbuat banyak, dari siang itu hingga menjelang malam tidaka ada boat lainnya yang melintas dekat kami, lalu kami mulaiitu mengapung dilautan lepas tampa arah, ” kata Nazar sebagai tekong boat.
Sambung Nazar, kesokan harinya, Ia bersama Muzakir mencoba membuat layar dari sehelai kain bendera Partai NasDem dalam ukuran besar, bendera tersebut sudah lama tersedia didalam boat mereka. “ Berbekal bendera Partai NasDem ditengah ganasnya ombak selata Malaka, kami mencoba berlayar di lautan lepas untuk mencari arah atau penyelamat yang datang,” kisah ayah dua anak itu.
Kisah Nazar lagi, dihari pertama mereka mengapung dalam perahu kecilnya, hanya sebungkus roti tawar untuk mengisi perutnya yang terus keroncongan, roti tersebut bertahan sampai hari ketiga, “namun pada hari keempat menjelang diselamatakan KM Putri Aulia, kami berdua sempat makan ikan yang kami pancing dilaut,” kata M. Nazar putra kelahiran Moen Kelayu Bireun.
Katanya, saat mereka berlayar dengan bendera Partai NasDem, dirinya sempat melihat dari kejauhan tiga kapal nelayan lainnya yang melintas, “kami sempat memanggil dengan lambaian kain baju, karena jaraknya jauh dan hampir magrib sehingga kapal nelayan lainya tidak melihatnya,” papar Nazar.
Malam gelap ditengah hempasan ombak dan angin kencang dalam sebuah boat kecil bermesin rusak terus mengapung tampa arah. Bahkan mereka mengaku malam itu hampir saja ditabrak kapal tanker yang melintas di Zona Ekonomi Eklusif. “Dalam kondisi gelap boat kami hampir saja ditabrak kapal tanker yang melintas,” cerita Nazar.
Setelah empat hari mengapung dilautan lepas, pada Rabu (19/7/2017) mereka berdua berhasil diselamtakan KM Putri Aulia asal Kuala Idi Aceh Timur, kemudian mereka berdua dievakuasi ke dalam boat KM Putri Aulia, sementara boat kecil yang ditekongi M. Nazar terpaksa dilepaskan kelaut, karena kondisi laut berombak besar tidak dapat ditarik oleh KM Putri Aulia.
Kepulangan dua nelayan asal Kota Sabang ke Pelabuhan Kuala Idi Aceh Timur disambut oleh Panglima Laot Lhok Kuala Idi, Razali M. Ali. “Kita telah menghubungi Panglima Laot Lhok Ie Meule Kota Sabang memberitahukan tetang penyelamatan mereka berdua, Insya Allah pihak Panglima Laot dan Keluarga dari Sabang besok tiba di Idi, sedangakan keluarga dari Bireun (Gampong asal M. Nazar) telah tiba di Idi sejak pagi tadi,” kata Panglima Laot Lhok Idi Razali M. Ali, seraya mengatakan besok pihaknya akan melakukan serah terima dengan panglima laot dari sabang.
Salam @ilyasismail
Krak bg ilyas
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit