Ubahlah Sikap Anda Terhadap Keadaan

Mengawali tulisan ini saya kutip pernyataan George Bernard Shaw, seorang novelis, kritikus, esais, politikus, dan orator Irlandia. Peraih nobel sastra tahun 1925. Ia berkata, suatu kehidupan yang penuh kesalahan, tak hanya lebih berharga, tapi juga lebih berguna, dibandingkan tidak melakukan apa-apa.

Kita yang sudah memilih hidup di dunia ini, harus terus bergerak, melakukan apa saja yang patut, untuk mencapai sesuatu yang layak bagi kehidupan. Namun, untuk menjadi sukses dalam usaha tentu kita diajarkan oleh berbagai halangan dan rintangan.

Tapi bagi orang-orang yang putus asa dan malas, akan pasrah pada keadaan. Inilah yang membedakan atara yang gigih dengan yang loyo, yang melakukan dengan yang hanya merasakah. Pada kondisi yang begini, pernyataan Horace Walpole menunjukkan kebenara.

Horace Walpole adalah penulis Inggris yang hidup pada abad pertengahan, kolektor berbagai kisah horor. Ia berkata, dunia adalah komedi bagi mereka yang melakukannya, tragedy bagi yang merasakannya.

Abu Nawas Dihukum Gantung. Ilustrasi: Nurhadi

Untuk itu kita harus menciptakan dunia baru, caranya, mengubah sikap terhadap keadaan. Kita tidak bisa mengubah arah angin, tapi bisa mengubah arah layar. Selama kita berjalan di arah yang tepat, keberhasilan akan tercapai.

Tapi, lagi-lagi tapi, untuk berhasil, kita harus disiplin dan tegas pada tujuan. Belajarlah pada apa yang dilakukan Napoleon Hill, pencetus genre sastra kesuksesan pribadi modern pertama. Ia digelar sebagai bapak penemu hukum kesuksesan. Penulis Amerika beraliran baru ini sangat tegas dalam mengatur jadwalnya. Katanya, “Jika saya tidak dapat menundukkan diri saya, maka diri saya akan menundukkan saya.”

Agar tak ditunduk oleh diri sendiri, maka ambisi harus selalu dihidupkan dalam kerja keras. Tidak pernah orang menderita karena kerja keras, yang banyak menderita orang yang banyak ambisi tapi kurang berusaha, setidaknya begitu kata James Mantangue, bukan kata saya.

Jangan terlalu berharap pada Dewi Fortuna, karena keberuntungan tidak datang secara cuma-cuma. Semua butuh proses, karena kata Thomas Alva Edison, keberuntungan hanya akan terjadi ketika kesempatan bertemu kesiapan. Pesan saya, ketika kesempatan itu ada, manfaatkanlah. Karena, kesempatan datang tanpa memberi tahu, ia juga akan pergi tanpa salam.

Soal gagal dalam kesempatan, itu perkara biasa. Kegagalan setidaknya akan memberi Anda satu kemenangan, yakni pengalaman dan pengajaran untuk bertindak lebih baik. Kata Lambert Jeffries, kegagalan merupakan langkah awal menuju sukses, dan sukses itu sendiri merupakan jalan tanpa ketentuan menuju puncak kesuksesan.

Tapi, ketika Anda sukses jangan pernah merasa sombong bin angkuh, karena bagaimana pun kesuksesan Anda, kepala Anda tidak pernah bisa lebih tinggi dari topi Anda. Maka, tangkaplah seekor lebah, pelajari kerendahan hati darinya.