Disini, dikampung saya profesi sebagai penulis belum terkenal, bahkan ada yang yang masih tidak tahu apa itu pekerjaan sebagai penulis?! dengan polosnya mereka berani bertanya; "penyakit jenis apa itu?"
Wajar, karena profesi ini belum bisa jadi sebagai sumber penghasilan dikampung, maka tak salah mereka juga, jika mereka tak tahu dengan profesi ini. Rasanya untuk negara kita Indonesia pun, belum populer profesi ini. Pemerintah kita masih enggan mengganggap ini sebagai pekerjaan, artinya mereka secara tidak langsung masih memandang pekerjaan ini sebelah mata dan penuh suka cita.
Konon. Bergelut dengan dunia tulis ini, sepertinya hanya membiarkan mereka mendekati penyakit kemiskinan, atau semacam penyakit berbahaya. Juga tak keren, tak mantap, tak sedap, ataupun apalah yang lain-lain. Bahkan orang tua kita selalu mewanti-wanti, "Jika kau besar nanti jadilah dokter, pengusaha, ataupun pengacara." Yang jelas tak pernah mereka mengatakan, "Jadilah kau penulis." Belum pernah rasanya. Teman disekitar kitapun malah menganjurkan kita jadi, "Agen mobil, agen tanah, ataupun agen narkoba." Ini keren menurut mereka.
Dikolom KTP saja tak ada profesi pekerjaan ini ditulis, ini menandakan penulis disini bukan pekerjaan, kita dan juga pemerintah belum meng-kategorikan penulis sebagai pekerjaan. Malah dengan bangga kita akan menulis: "wirausaha, atau wiraswasta dan lebih parah dukun."
Menurut orang, "ketimbang pekerjaan sebagai penulis, mending jadi dukun. Ini lebih menjanjikan masa depan." Ini parah, atau apa yang merasuki mereka sehingga bersepekulasi semacam ini, sialnya banyak yang orang yang baru berencana jadi penulis, mendapat doktrin ini banting setir, jadi pengasah batu giok, dukun beranak, atau suster ngesot.
Ketika diundang reuni, jumpa kawan lama. Pastinya kita bisa simak jalan ceritanya: "sesudah istri pertanyaan pertama, pertanyaan selanjutnya, apa pekerjaanmu?", dengan bangga pasti masing-masing mereka menjawab;" I am dokter, i am teacher, or i am lawyer." Giliran kita;" I am sorry." Jawab kita. Ini menandakan pekerjaan sebagai penulis disini masih kalah saing, bahkan kalah dengan tukang siomai.
Kalah disini maksudnya, kalah dalam hal berpenghasilan, kalah dalam mendapatkan rupiah. Ya, inilah alasan mereka mengkambing hitamkan kita sebagai penulis. Mereka lebih menyimak gaji para dokter, pengacara, ataupun buruh bangunan yang menjanjikan daripada gaji penulis macam kita.
Mungkin mereka tak pernah tahu ataupun tak kenal, "Orang macam Andrea Hirata, Raditya Dika, ataupun J.K Rowling." Mereka penulis dan kerennya lagi mereka kaya dengan menulis guys.
Namun dasar orang kita, mereka akan berkata juga itu tidak keren, dan juga bukan pekerjaan, n'tah apa yang salah dengan mereka ini.
Kadang- kadang kita harus sembunyi diam, jika menyukai dunia literasi ini, tak sanggup menghadapi, karena menurut mereka, "beternak sapi itu lebih banyak menghasilkan daripada menulis." Ini seperti sejarah hidup sendiri dipadang pasir nan gersang, jika kita memilih profesi ini.
Apa yang salah sebenarnya dengan kita mencintai dunia literasi yang tak populer ini, kan tidak mungkin kita harus mencintai apa yang dicintai mereka pula. Ini namanya perpektif, tergantung gimana sudut pandang seseorang. Saya katakan profesi ini keren, tak menuntut kita bangun pagi hanya menuntut untuk menjaga nama baik, kira-kira macam pak lurah lah.
Sudut pandang mereka akan mengatakan sampai kapanpun ini tak keren, ya terserahlah dengan mereka. Karena sampai kapanpun, bagi mereka hanya batu akik atau suster ngesot yang keren. Lagian ini bukan alasan untuk saya berhenti menulis. Saya cinta dunia dan profesi ini bahkan disaat belum ada hasil.
Sekian dan terimakasih
@musliwadi
Sangat membuat motivasi bangkit bagi kami yang masih hijau dalam dunia menulis
Terimakasih banyak @musliwadi
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Rasanya kita bisa sedikit belajar pada @musliwadi. Terimakasih telah berbagi
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by abirifqa from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kita semua disini sedang belajar, semoga kita semua bisa sukses disini.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Posting yang sangat bagus tgk mus, kunjungi blog saya Dan komen saya @sierenvl
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit