Halo para steemians semuanya...
Jeda, itulah kata yang sering digunakan orang setelah melakukan beragam kegiatan. Istilah lain dari jeda, seperti; break, rehat atau istirahat sejenak dari aktivitas.
@safwankita
Setiap kegiatan diperlukan jeda, untuk mengembalikan atau memulihkan stamina (energi) dan pikiran yang banyak terkuras pada pekerjaan.
Jadi jeda bukanlah meninggalkan pekerjaan, tapi beristirahat sejenak dalam waktu tertentu (biasanya kalau macam persidangan DPR, 1-2 minggu) untuk lebih fresh penyelesaian tugas yang belum tuntas.
Dengan jeda, berarti anggota DPR akan dapat menenangkan pikiran, memulihkan tenaga, dan lainnya untuk menyiapkan tenaga pada kegiatan berikutnya. Sebab sifat manusia lemah, bukan seperti robot yang mampu bekerja full time tak henti.
Namun, jika jeda ini berkaitan dengan orang perorang, kondisi rentang waktu bisa lama dengan setumpuk alasan, sedang tugas yang diemban berpengaruh besar bagi perkembangan kantor dia bekerja. Kalau tenaga kontrak atau lapangan bisa dimaklumi...sebagai tugas serabutan istilahnya.
Dalam realitas, konteks jeda sesungguhnya bisa ditemuin dalam beragam konten; refreshing, traveling, dan sebagainya. Coba kalau kalua konteks jeda dilakonin bertahun tahun akan bermakna lain, yakni tidak aktif secara real terhadap pekerjaan yang dilakonin seseorang. Jeda bertahun-tahun sama artinya "non aktif" atau cuek dengan pekerjaan yang digelutinya dengan alasan apapun.
@safwankita
Konteks jeda terakhir ini barangkali yang tidak disadari dan dipahami oleh orang perorang, hingga terkadang sipelaku jeda tahunan dengan gagahnya ketika kembali beraktivitas berusaha sekuat tenaga 'menggugat' para pekerja lainnya dengan cara melempar beragam isyu hingga coba dijualnya kepada 'orang luar' da pekerja baru.
Ternyata orang yang jeda tahunan dalam pekerjaannya ada memendam atau memiliki impian latens ingin tampil sebagai hero direalitas, namun akibat ketidak sampaian niatnya, harus cuek alias jeda dulu. Begitulah testimoni jeda, dalam arti luas di realitas.
Semoga catatan sosial ini membuka wawasan pencari ilmu dari beragam istilah yang kentara di sekitar kita. Khususnya, relevansi teori ilmiah ilmu sosial dengan realitas sosial. Terima kasih sudah membacanya.
Salam bahagia