Dalam kehidupan ini terlalu banyak pembelajaran hidup yang dapat di ambil sebagai modal membenahi diri. Terkadang kita sebagai manusia lupa akan hal-hal terkecil yang dapat merubah kehidupan. Kita lupa akan pembelajaran, kita lupa akan perjalanan kehidupan di semesta ini. Tat kala Pembelajaran Hidup itu perlu adanya demi memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Dan inilah coretan tangan sederhana yang aku tuangkan untuk melepas segala bentuk problema yang telah terpendam begitu lama.
Pembelajaran Hidup
Pembeli adalah raja, namun raja alam semesta ialah Allah SWT. Tinggalkan lah jual beli, dan dahulukanlah panggilan ilahi rabbi. Gosip dan ghibah bukanlah suatu hal yang layak, untuk dijadikan pembahasan dan bahan cerita. Pangkal segala dosa adalah bohong. Menolong adalah hak siapa saja. Namun tentu tanpa embel-embel, tanpa bunga sebagaimana yang dilakukan kaum rentenir lintah darat. Karena Allah SWT sangat membenci perilaku riba dan setiap pelakunya. Baik yang menyuap, disuap, yang mencatatnya maupun yang terkait dengannya. Terkadang, kekurangan yang ada pada diri kita adalah kekuatan yang tidak kita sadari. Terkadang hal-hal yang ditutup-tutupi bukan dimaksudkan untuk menipu atau membohongi. Melainkan, untuk meringankan rasa sakit ataupun kesedihan yang ada. Hukuman itu tak ada gunanya, jika kita tidak mengambil pelajaran daripadanya.
Su’udzhon
Jika ada hal yang paling sulit dalam hidup bersosial adalah bersikap husnudzhon (berbaik sangka). Musabab, manusia itu sudah jadi kodratnya untuk bersikap su’udzhon (berburuk sangka). Prasangka lebih disukai masyarakat kita. Berburuk sangka lah yang menjadi penyebab terpecah belahnya bangsa ini. Padahal, perilaku su’udzhon hanya akan menguras tenaga bangsa ini, dan menjadikannya tidak produktif. Kita harus sudah mengenyahkan sikap buruk tersebut, dan menggantinya dengan yang lebih baik. Sehingga, tenun kebangsaan kita semakin kuat dan pembangunan dapat terus berkelanjutan.
Teman
Hal yang paling membosankan dari berteman ialah aku tidak menjadi diriku sendiri. terkadang aku harus menjadi ‘pura-pura’ bodoh, agar mereka menyenangiku, menertawakanku, sekaligus menganggap aku ada. Dan, yang lebih freaknya lagi ialah saat mereka sedang membahas cinta, tentang mantan dan sebagainya. Sedangkan aku hanyalah nyamuk diantara mereka. pelengkap dalam berkumpul-kumpul saja.
Kalau sudah seperti ini, aku ingin segera pulang saja. Bertemu dengan keluargaku: Ayah, ibu dan adik-adikku yang lebih mengerti kehadiranku. Ataupun aku kembali lagi menghadap laptop, dan menulis diatas tuts-tutsnya. Menulis tentang apa saja yang kurasakan, kupikirkan dan apapun yang ingin kuutarakan. Aku introvert, dan beginilah caraku menghibur diri sampai mati.
Sekaligus disaat seperti inilah aku jadi lebih mengerti arti pentingnya sahabat. Hanya merekalah yang mengerti aku apa adanya, dengan tetap menjadi diriku sendiri. Tidak dicemooh, diejek, direndahkan, apalagi dipecundangi. Melainkan kami sahabat itu saling menguatkan.
Finansial
Ada 4 hal uama yang selalu perlu kita perhatikan dalam hal finansial. 1) How to earn (Bagaimana menghasilkan), 2) How to spend (Bagaimana menghabiskan), 3) How to save (Bagaimana menyimpan), 4) dan How to invest (Bagaimana menginvestasikannya).
Sea Games
Indonesia belum benar-benar gagal, sebab dalam jangka pendek masih ada Asian Games. Sebagai ajang pembuktian pada dunia, bahwa Indonesia layak jadi juara. Maka daripada itu, jangan terlalu larut dalam kesedihan kita, yang hanya bisa mengumpulkan 38 emas dan berada di klasemen lima.
Melainkan perlu adanya perbaikan di berbagai lini, sehingga meniscayakan kita untuk menjadi juara kedepannya. Mulai dari lini sarana dan prasarana, pemusatan latihan di Pelatnas, serta anggaran yang tidak hanya mengandalkan APBN. Semoga semua hal ini benar-benar berkorelasi dengan keunggulan kita di berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan/perlombakan.
Jangan gara-gara kisruh ini, sampai ada atlit kita yang curhat di medsos perihal gajinya yang belum dibayar, ataupun akomodasi yang merogoh koceknya sendiri. Benar-benar harus hati-hati, sebab ini menyangkut harga diri dan martabat bangsa kita di mata tetangga. Terlepas dari berbagai kecurangan yang ada, tunas-tunas muda kita harus benar-benar memantapkan dirinya, bahwa mereka layak mengemban amanat garuda
Last but not least, salut buat Menpora Imam Nahrawi yang saban hari dengan setia mendampingi atlet-atlet kita di sana :)
Kapal Selam
Bukti negara Indonesia sebagai poros maritim dunia ialah keberadaan alutsistanya yang cukup dan mumpuni. Salah satunya ialah keberadaan kapal selam. Saat ini kita masih memiliki 3 unit saja, yang salah satunya baru saja didatangkan dari pabrikan Korsel. Nama kapal selam kita yang baru itu ialah Nagapasa, diambil dari nama senjata dalam cerita pewayangan. Semoga kedepannya dengan keberadaan alutsista kita yang baru ini, Indonesia semakin berjaya di lautan dalam menjaga kedaulatannya terutama di perbatasan.
Tidak hanya itu, kita juga harus mulai membangun SDM yang mampu membuat kapal selam sendiri, sebagaimana tengah berlaku pada industri dirgantara kita. Kapal selam jelas sangat strategis dibutuhkan oleh sebuah negara maritim seperti Indonesia. Karena sifatnya yang diam-diam menghancurkan. Jales veva, jaya mahe!
First Travel
Banyaknya korban dari biro perjalanan umrah bodong akhir-akhir ini menunjukkan, bahwa semakin banyaknya masyarakat kita yang mendambakan perjalanan suci. Faktor daftar tunggu haji yang panjang juga mendorong mereka untuk lebih memilih jasa travel. Sayang, niat baik mereka itu malah dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Amat-sangat disayangkan!
Dan, First Travel itu bukanlah satu-satunya travel bodong yang ada di Indonesia. Tentu, kita semua yakin ada lebih banyak lagi yang belum tercium oleh aparat kepolisian. Maka daripada itu, untuk menuntaskan fenomena gunung es ini, diperlukan partisipasi dari berbagai pihak untuk menuntaskannya.
Selain itu, pemerintah perlu memikirkan solusi baru agar daftar tunggu haji kita disana, yang meninggal dunia lantaran terlalu tua. Ya, terlalu tua menunggu gilirannya. Menunggu cita-citanya mewujudkan rukun Islam yang kelima.
Moga aja dananya bisa kembali di fisrt travel,
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih banyak mbak
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hidup hanya sebentar tak usah diambil pusing, just do what you can do, serahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa. Ya nggak?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya bner banget apa yg mbak katakan, terima kasih mbak
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @tatan! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit