Old and Busy is Not a Reason for Not to Write

in writing •  7 years ago  (edited)

Acara kelas menulis Forum Aceh Menulis (FAMe) yang dilaksanakan Sabtu, 6 Desember 2018 di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe di luar perkiraan. Meskipun awal pengumuman 70 orang selaksa mendaftar, sehingga pihak Sukma terpaksa menutup dini, kehadiran hingga 40 orang pada sesi belajar tidak termasuk angka sedikit.

IMG-20180106-WA0011.jpg

Namun, sejak di rumah saya berpikir bagaimana mengelola kelas menulis (writing class) dengan jumlah besar seperti itu? Biasa kelas literasi media yang saya desain terdiri dari 15-25 orang, sehingga efektif untuk pembelajaran praktis. Kelas besar sering kali tidak mangkus untuk memberikan masukan kepada peserta: face to face, eyes to eyes.

IMG-20180106-WA0009.jpg

Saya tak ingin forum belajar ini hanya menjadi acara talk show seperti ketika kedatangan penulis novel, Tere Liye di kampus Universitas Malikussaleh beberapa waktu lalu. Kelas menulis harus menjadi forum "kerja", karena tidak ada orang bisa jadi penulis hanya dengan dengar ceramah. Proses belajar yang selama ini saya plot adalah tiga hari dengan waktu belajar delapan jam sehari. Kini kelas menulis dengan "hanya" 3.5 jam, tak mungkin memberikan proses yang sempurna kepada peserta. But, the show must go on!

IMG-20180106-WA0032.jpg

Namun yang menggembirakan, peserta yang rata-rata yang telah berumur di atas 30 tahun ini memiliki semangat spartan untuk belajar. Bahkan beberapa telah berumur di atas 50 tahun tetap tekun mengikuti proses belajar, dengan tidak beringsut dari tempat duduknya. Yang tua yang membara, begitulah kalimat yang tepat untuk mengambarkan situasi yang juga seperti nasihat Bryan Hutchinson dalam buku Writer's Doubt : "nyalakan semangatmu dalam tulisan untuk membakar antusiasme pembaca." Hal itu harus menjadi pecut bagi penulis muda, yang tak boleh kalah dalam semangat, karena secara indera dan fisik masih sangat awas dan refleksif.

IMG-20180106-WA0041.jpg

Saya beri contoh Ibu Mauliana guru Sekolah Modal Bangsa PT. Arun yang telah berumur 57 tahun. Ia masih bersemangat menulis untuk tembus di media massa masa6. Di masa mudanya ia telah memublikasi beberapa karya tulis, termasuk pada majalah komunitas. Bahkan Ibu Mauliana paling bersemangat menunjukkan karyanya, berupaya feature tentang usaha mengikuti acara ini. Dalam waktu kurang 20 menit, ia telah berhasil menyusun lebih 200 kata. Wunderbar!

Ada juga peserta, Nurul, yang membuat artikel motivasi tentang problem tubuh perempuan. Menurutnya perempuan dan gendut tidak melanggar hukum. Seseorang dengan bertambah umur sering bertambah tambun, tapi sebagai perempuan harus tetap happy, karena simbol kecantikan perempuan tidak harus karena bertubuh langsing, berkulit licin, bermata kucing, dan baju tak berkancing. Perempuan gemuk yang berpikiran positif dan berhati riang juga akan memancarkan aura kecantikan sendiri.

Siapa tak kenal Queen Latifah? Artis Afro-Amerika, yang tetap charming dengan tubuh plus-nya. Film komedi yang kerap ia mainkan memancarkan sisi feminin dan kecerdasannya dalam berakting. Tidak konyol.

IMG_20180106_225232.JPG

Intinya ada banyak ide yang bisa dikembangkan dalam menulis. Salah satu proses belajar menulis bisa juga dilakukan dengan bergabung di Steemit,meskipun jangan berhenti di situ. Jadilah profesional yang menjadikan pekerjaan menulis penuh waktu.

U5dsTg5Xv63Pzo2AaNAvRBHvtetX9mY_1680x8400.jpg

Jangan jadikan alasan sudah tua dan tak ada waktu untuk "menolak" menjadi penulis. Dua alasan itu bisa mensugesti syaraf otak dan masuk dalam sumsum keyakinan sehingga betul-betul menjadi takdir kita tak berbakat menulis.

Sumbu untuk menghidupkan keyakinan itu adalah dengan terus membaca karya-karya tulis orang lain yang bermutu. Bukan untuk menirunya, tapi mengambil api semangatnya dan memahatnya di dalam diri dan karya sendiri.

6 Desember 2018

TKFUN.gif

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Very nice concept sharing... thanks

100% Agree with you !! stay connected

I am not the old man, still sweet seventeen Bro @teukukemalfasya.

Bang Ayi menolak tua =D

Menulis itu susah susah gampang.... Gampang di pikirkan tapi susah di tulisan ... Gitukan kan pak @teukukemalfasya

Ya seperti orang baru mau mengubah bentuk tubuh dengan rencana olahraga. Saat memulainya banyak sekali godaannya

Godaannya awal saat hendak olahraga...bantal yang tak mau di tinggal kwkw

That is the truth. Nice concept. I will like to read more from you.

tahap awal seorang penulis yang diperlukan semangat untuk menulis, kalau semgatnya sudah membara yang tidak bisa jadi bisa karena akan selalu berusaha dan belajar , apalagi seperti kami yang baru memulai menulis tentu kami sangat perlu dukungan dan bimbingan dari @teukukemalfasya.

Smart sekali..👌👌

Saya teringat, dari tahun 2012-2015 bang @teukukemalfasya dan bang @ayijufridar membimbing training menulis di Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU). Pada waktu itu jumlah peserta kita 35 orang per tahun angkatan belajar. Waktu belajar menulis kita alokasikan 3 hari pada waktu pak. Sekarang para alumni SDAU sudah mulai ramee bergabung di Steemit.

Bahkan realisasinya tidak sampai 30. Kita bisa kelola kelas dengan efektif dengan pembelajaran yang relatif baik. Saat ini modul itu saya terapkan dalam pelatihan literasi media di mana pun.

"Ikatlah ilmu dengan menulisnya"

Terima kasih atas tulisan singkat yang memotivasinya Pak @teukukemalfasya.

Semua orang bisa menulis, tapi sedikit orang yang bisa menulis dengan baik, susah merangkai kata-kata. Hehehe 🤓

Terima kasih untuk kelas yang sangat menyenangkan dan untuk pembelajaran yang sangat bermanfaat @teukukemalfasya, semoga ada kesempatan untuk mengikuti kelas menulis berikutnya. :)

Tapi dengan syarat peserta lah yang lebih "mengepung" tema yang diberikan.

Tidak ada yang tidak bisa menulis, kecuali yang tidak mau :)

Pecut bagi penulis muda, karena secara indera dan fisik masih sangat awas dan refleksif. Ini ya rahasia tulisan menjadi hidup?
Mudah-mudahan suatu waktu saya bisa belajar langsung dari Pak @teukukemalfasya

Forum yang luar biasa... Sesibuk apapun pak Kemalfasya tetap punya waktu untuk menulis. Semoga semangat dan kepintaran pak Kemalfasya dalam menulis pindah sebagian ke otak saya sebagian . Amin

Yup ! sumbu yang dinyalakan kemarin sudah menyala, membakar gairah dan birahi untuk menulis... :D

Sangat bahagia sekali melihat pak @teukukemalfasya mengisi Acara kelas menulis Forum Aceh Menulis (FAMe) yang dilaksanakan Sabtu, 6 Desember 2018 di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe walupun saya tidak dapat hadir disana karena kelas sudah penuh. Tapi sosok anda sangat menginspirasi saya dan juga Antropologi 2017.

Postingan yang sangat menarik dan berguna..
Sukses terus pak @teukukemalfasya

Sangat senang bisa ikut kelas menulis bersama salah seorang penulis yang saya kagumi. Tulisannya di media massa bahkan berulang ulang saya baca.

Terima kasih @darmawanbuchari ... Semoga setiap pertemuan pembelajaran bisa melecut untuk berkembang jauh lebih baik