Hi Steemians....
Disertasi merupakan sebuah karya ilmiah yang wajib di tulis oleh setiap mahasiswa di program Doktor. Tanpa adanya karya ilmiah tidak mungkin seorang mahasiswa tersebut bisa menjadi Doktor. Karena karya ilmiah dalam bentuk Disertasi adalah persyaratan mutlak bagi setiap mahasiswa untuk menyandang gelar Doktor.
Gelar Doktor merupakan gelar tertinggi dalam dunia akademisi, begitu juga dengan pendidikan strata tiga (S3) adalah pendidikan formal yang terakhir. Maka belum yang mengatakan bahwa proses pendidikan S3 itu mudah di lalui, pasti orang yang merasakan yang mengetahui bagaimana permasalahan yang ditemui setiap melalui berbagai tahapan dalam proses penyelesaian pendidikan S3.
Akan tetapi, dari sekian tahapan yang di lewati, tahapan terakhir yang menjadi momok bagi setiap mahasiswa. Seakan di tahapan terkhir ini, ibarat menyeberangi sungai dengan berenang yang di dalam sungai tersebut banyak buaya. Tentu sebuah rintangan yang sangat berat, namun harus dilalui.
Di tahapan terakhir dalam proses penyelesain pendidikan S3 dituntut menulis sebuah karya ilmiah yang memuat dengan fenomena - fenomena di tengah kehidupan. Mungkin jika kita hanya sekedar menulis dengan beropini, dan beretorika mungkin kita hanya butuh skill menulis, akan tetapi kita di wajibkan untuk lebih ilmiah dan membuktikan dengan fakta yang berupa data yang valid.
Mengkaitkan antara data dengan ilmiah tidak mudah seperti kita menulis surat cinta, ataupun menulis curhat isi hati. Namun, jika kurang penguasaan tentang kajian ilmu yang sedang kita miliki, kemungkinan besar kita akan membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa menyelesaikan penulisan Disertasi.
Dalam penulisan Disertasi, sangat tidal berlaku keegoisan kita selaku penulis, karena mekanisme penulisan kita di pandu oleh 3 orang promotor, seharus lebih mudahkan ada yang memandu kita dalam menulis. Namun kenyataan berbeda, para promotor memang membantu kita dalam penulisan tersebut, karena fungsi promotor adalah mengarah dan membimbing kita setiap tulisan yang akan kita tulis.
Dalam bimbingan inilah yang membuat kita tidak bisa menggunakan kehendak kita, karena setiap promotor memiliki gaya penulisan yang berbeda, begitu juga tentang pengetahuan dan pemahaman prosedur menulis karya ilmiah juga berbeda. Makanya sekali lagi egoisme tidak berlaku. Kita hanya bisa mengikuti keinginan dan selera promotor.
Mengikuti selera para promotor bukan gampang, karena untuk menemukan keinginan mereka sangat sulit, butuh wakti yang lama juga untuk beradaptasi dengan mereka promotor.
Mungkin kita bisa menebak, apa yang terjadi jika setiap bimbingan dengan promotor, tentu tulisan yang telah kita sajikan di kertas putih HVS, tidak bermakna bagi promotor, seakan tulisan kita hanyalah tulisan dongeng belaka. Coretan demi coretan, seakan tulisan kita ibarat buku gambar mewarnai anak TK.
Hal semacam ini, sangat membosankan bagi kita mahasiswa, tanpa hari kita di buat pusing dan bingung, hanya kalimat SABAR yang menjadi kunci untuk kita bisa bertahan mengahadapi fenomena tersebut.
Sekali lagi saya mengulang kalimat do atas,,, tahapan ini memang sulit, tapi itulah proses yang harus kita lewati. Sepahit apapun, sejenuh bagaimanapun, Disertasi harus kita selesaikan. Tidak ada kata menyerah, kita tetap berjuang dengan semangat yang kita miliki, sehingga tidak heran jika kita melihat kebanyakan mahasiswa S3, yang sebelumnya ceria tapi disaat tahapan ini bisa berubah dengan wajah yang lesu dan letih. Seakan senyum dan kecerian bukan lagi milik kita.
Malam dan siang tidak bisa dibedakan lagi, seakan waktu 24 dalam sehari semalam tidak cukup, begitulah rasanya saat menghadapi tahapan penulisan Disertasi.
Jika pun demikian, kalau kiya tetap ingin melewati tantangan berat ini, hanya secuil srmangat yang mampu bertahan dan terus berjuang untuk melewati semua proses pahit ini. Tanpa semangat, mungkin kita akan menyerah untuk menghadapinya.
Maka manfaatkanlah semangat jika masih terselip di sela - sela jiwa, karena ketika semangat itu hilang susah untuk menemukan kembali.
Dengan semangat yang tinggi, tanpa masalah yang tidak bisa diselesaikan, tanpa rintangan yang tidak bisa dilewati.
Sekian tulisan ini, semoga menjadi inspirasi bagi kita semua dalam melewati berbagai rintangan. Terima kasih.
By Yoga.