*Great things are done by a series of small things brought together.* -Vincent Willem van Gogh
Minggu merupakan hari terbaik untuk liburan atau melakukan aktivitas-aktivitas luar rumah. seperti kebanyakan orang-orang aku biasanya juga memanfaatkan hari minggu untuk liburan walaupun everyday is hollyday, tapi untuk hari ini aku lebih senang bermalas-malasan saja. untuk liburan sudah kulaksanakan beberapa hari yang lalu di pulau aceh.
jika mau membaca cerita liburan di pulau aceh kalian bisa meluncur ke rumah @only.home atau @senja.jingga.
aku disini bukan membahas perihal momen bermalas-malas yang ku habiskan dengan berbagai hal seperti tidur, makan, tidur, mendengar musik vitas, dan menonton. disini aku ingin menceritakan satu film yang siang tadi aku tonton. film yang sudah sepekan di folder "baru" laptop mungilku.
terus terang aku bukan pengemar lukis, juga van Gogh. daya tarik kenapa aku memilih untuk menonton film ini adalah para pembuat film Loving Vincent ini memiliki ide dan mampu melakukan hal yang baru dalam dunia film, mereka mampu menciptakan ribuan lukisan minyak yang dianimasikan menjadi sebuah film.
Loving Vincent
sebuah film animasi pertama yang dibuat lebih dari 1600 lukisan minyak yang dilukis oleh 125 pelukis dari puluhan negara ini di sutradarai oleh Dorota K. dan Hugh W. film ini sendiri menghabiskan waktu satu tahun lebih dengan budget 5.5 juta dolar, ya tinggal dikalikan saja 13 ribu rupiah untuk berapa budget film ini dalam rupiah. film yang diberikan nilai rating 8.3 oleh rotten tomatto (bukan merek saos) ini mendapatkan 19 award, yang salah satunya best animated feature film award dalam 30th European Film Award dan mendapat keuntungan 30 juta dolar lebih.
Plot cerita
film yang keseluruhan frame lukisan minyak ini diinspirasi oleh ribuan lukisan karya Vicent van Gogh dan pengalaman hidupnya. film ini bersetting waktu satu tahun setelah van Gogh meninggal bunuh diri dengan menembakan diri ke perutnya. (bunuh diri dengan menembak diri di perut, sungguh seniman).
film ini bercerita soal perjalanan anak tukang pos Joseph Roulin, Armand Roulin. Armand disuruh bapaknya untuk mengantar surat yang dikirim van Gogh sebelum dia meninggal untuk saudaranya Theo. Armand yang pada awalnya tidak menyukai van Gogh karena perilaku anehnyah itu menjadi tertarik mencari tau sebab sebenarnya kenapa van Gogh meninggal. dikarenakan Theo juga telah meninggal karena sakit, jadi dia berada di "auvers-au-oise" untuk mengantarkan surat kepada karib van Gogh sekaligus dokternya, Dr. gacher yang semula ditujukan untuk saudara van Gogh.
dari "auvers-au-oise" inilah dia melirik perjalan hidup sang pelukis the scream dan the stary night tersebut. pada moment ini, Armand menjadi semakin penasaran dan ragu bahwa van Gogh bunuh diri, terlebih dari pendapat beberapa orang terdekat van Gogh yang dia temui, mengatakan van Gogh merupakan orang yang serius dan tenang.
tidak mau menjadi spoiler ditambah ketidak mahiranku mereview film, aku sudahi disini dan para steemian sekalian dapat mendownload sendiri atau copy film a dari saya.
ohyaa, ini trailernya
dan ini "behind the scene"
**FROM ACEH WITH LOVE,** salam manis cucoe raja