Ketika saya membaca artikel berjudul "steemit dan solusi pengentasan kemiskinan", yang diulas media Acehtrend, yang dinakhodai oleh kanda @rismanrahman, maka muncullah rasa penasaran saya. Makhluk apakah steemit itu? dan seperti apakah rupanya?
Setidaknya itulah pertanyaan awal yang terlintas dibenak saya.
Beberapa hari setelah itu, salah seorang teman saya menelpon. Langsung saja dia menanyakan, "wal, dikah na kamaen steemit?" (wal, kamu ada main steemit?). Dengan polosnya saya menjawab, "kiban le steemitnyan?" (seperti apakah steemit itu?). Sebuah pertanyaan yang saya jawab dengan pertanyaan pula.
Lalu, si kawan menjelaskan dengan panjang lebar tentang Steemit. Katanya, Steemit adalah sebuah platform blog yang mengapresiasikan setiap postingan (tulisan atau foto) dengan alat pembayaran dalam bentuk uang virtual.
Tak butuh waktu lama, saya langsung berselancar di media tempat semua orang mengadu pertanyaan dadakan; Google.
Singkat cerita, saya cobalah untuk membuat sebuah akun dan setelah menunggu beberapa hari, saya mendapat email ucapan selamat dari pihak steemit, bahwa akun @emsyawall sudah disahkan.
Dan, seperti biasa, mengawali perjumpaan saya dengan sahabat-sahabat steemian di lapak maya ini, tradisi membuka identitas diri adalah sesuatu yang dibutuhkan demi kenyamanan dalam berinteraksi.
Perkenalkan, nama saya Muhammad Syawal. Saya dilahirkan di desa Bluek Wakheuh. Tepatnya 23 tahun yang lalu. Ya, Bluek Wakheuh, kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Negara Indonesia, Planet Bumi, dan Galaksi Bimasakti.
Saat ini, saya memiliki aktivitas sebagai seorang pengabdi disebuah lembaga pendidikan, dimana negara menitahkan tugas dan beban yang besar, yaitu mencerdaskan anak bangsa.
Saya menjalani profesi "Oemar Bakri" ini di sekolah Sukma Bangsa Pidie. Sebuah sekolah swasta yang menjadi favorit siswa Pidie dan Aceh pada umumnya untuk menggali ilmu dan menempah diri.
Selain itu, aktivitas lainnya saya adalah menjadi pengabdi terhadap orangtua saya sebagai seorang anak yang sholeh, serta aktif menjadi warga masyarakat yang baik.
Nah, sahabat steemian saya pikir sebagai muqaddimah dan pembukaan mengenai identitas diri, saya rasa sudah cukup.
Dan sebagai penutupnya, saya ucapkan selamat berjumpa dilapak maya ini, semoga kita dapat berinteraksi dengan baik. Dan, semoga, kita dapat bekerjasama dalam acara 'hareukat dan meusapat'.