Jakarta--Aceh.news | Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menyetujui rencana pengembangan pertama atau Plan of Development I Lapangan Gas Peusangan B di lepas pantai Lhokseumawe yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Zaratex NV.
Lapangan gas tersebut menjadi lapangan migas pertama yang disetujui rencana pengembangannya setelah dikeluarkan PP Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi di Aceh serta terbentuknya Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPMA, Azhari Idris menyebutkan, lapangan gas yang terletak sekitar 7 kilometer (km) lepas Pantai Lhokseumawe ini ditargetkan akan memulai produksi pertamanya pada awal 2023.
Disebutkan, saat ini lapangan gas Peusangan B sedang dilakukan serangkaian kegiatan persiapan termasuk penyelesaian kajian AMDAL dan persiapan engineering design.
“Persiapan lainnya juga sedang dilakukan untuk mendukung pembangunan anjungan lepas pantai dan pemasangan pipa gas bawah laut sepanjang 7 km. Selain itu juga ada pembangunan fasilitas separator gas di darat dilengkapi dengan CO2 Removal dan Gas Dryer,” kata Azhari Idris dalam keterangan tertulis, Minggu (13/10), melansir Aspek.id.
Pengembangan lapangan gas ini dikatakannya akan berlangsung selama 13 tahun. Namun, KKKS Zaratex juga akan melakukan kegiatan eksplorasi lanjutan dengan melakukan pengeboran tambahan minimal dua sumur lagi untuk memastikan usia produksi gas bisa lebih lama dan volume produksi juga diharapkan bisa bertambah.
“Dari produksi ini, pada tahap awal diperkirakan akan mampu memproduksi gas sebanyak 14,5 MMSCFD dan produksi puncak mencapai 19,4 MMSCFD selama masa produksi 13 tahun,” imbuhnya.
Dari produksi tersebut juga, negara diperkirakan akan mendapatkan pendapatan sebesar USD$ 156.557.974 pada harga gas USD$ 6,5 per MMBTU (flat) dan asumsi rata-rata harga kondensat sebesar USD$ 65 per BBL.
“Pengembangan lapangan gas tersebut juga akan mendukung program pemerintah dalam rangka penyediaan gas bumi antara lain untuk rumah tangga (city gas), bahan bakar gas untuk transportasi jalan dan kebutuhan lainnya seperti industry,” pungkas Azhari Idris.
Sumber : Aspek.id
Warning! This user is on our black list, likely as a known plagiarist, spammer or ID thief. Please be cautious with this post!
If you believe this is an error, please chat with us in the #appeals channel in our discord.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit