Dear Steemian's
Ada beberapa teori pendidikan yang telah dilahirkan, dan teori-teori itu berlandaskan aliran-aliran filsafat. Misalnya, teori pendidikan behaviorisme yang berlandaskan filsafat empirisme. Teori ini menyatakan bahwa "nature of human being" (manusia tumbuh secara alami) atau lebih kita kenal dengan stimulus dan respon yang dipoperlerkan oleh Pavlov, Skinner dan kawan-kawan sejawatnya. Begitu juga dengan teori pendidikan kognitivisme, yang menyatakan “the way in which we learn" (pengetahuan seseorang diperoleh berdasarkan pemikiran), atau sederhananya pendidikan lebih kepada proses berpikir bukan pada hasil, singkatnya lawan dari behaviorisme. Teori ini berlandaskan filsafat rasionalisme dengan tokonya Pieget, Ausebel, Bruner dan sebagainya. Dan masih ada beberapa teori lagi seperti humanime, kontruktivisme.
There are several educational theories that have been born, and they are based on philosophical schools. For example, the theory of behaviorism education based on the philosophy of empiricism. This theory states that the "nature of human being" or more familiar with the stimulus and response operated by Pavlov, Skinner and his colleagues. Similarly, the theory of cognitive education, which states "the way in which we learn" (or knowledge acquired by reason), or simply educates more to the process of thinking rather than the outcome, in short the opposite of behaviorism. This theory is based on the philosophy of rationalism with its store Pieget, Ausebel, Bruner and so on. And there are still some more theories such as humanime, kontruktivisme.
Memang harus diakui, teori-teori pendidikan di atas, telah menjadi teori besar dan telah diadopsi dalam dunia pendidikan termasuk konsep pendidikan di Indonesia. Dan di sini, saya tidak akan membuka ruang debat untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari setiap toeri tersebut
It must be admitted, the theories of education above, has become a big theory and has been adopted in the world of education including the concept of education in Indonesia. And here, I will not open the debate room to explain the advantages and disadvantages of each toister
Jadi, mari kita coba perhatikan apa yang telah dikonsepkan oleh Islam, salah satunya teori pendidikan keluarga. Islam meletakkan peran keluarga sebagai fondasi yang sangat mendasar bagi pendidikan seorang anak. Jadi, seorang anak mau dijadikan seperti apa, maka orang tua punya kendali di sini. Teori-teori pendidikan di atas tidak begitu memperhatikan peran keluarga, meski teori ini agak dekat dengan teori behaviorisme (pengaruh lingkunga). Namun, karena tokoh-tokoh yang membangun teori ini tidak memiliki konsep berita sadiq (wahyu dan sunah: term Islam) maka, mereka tidak melihat ruang teori pendidikan keluarga ini.
So let's look at what has been conceptualized by Islam, one of which is family education theory. Islam lays the role of the family as a very basic foundation for a child's education. So, a child wants to be made, then the parents have control here. The theory of education above is not so concerned about the role of the family, although this theory is somewhat close to the theory of behaviorism (influence of the interest). However, since the figures who construct this theory have no sadiq concept (revelation and sunna: Islamic term) then, they do not see the space of the theory of family education.
Bagaimana dengan masyarakat Aceh, karena peradaban Aceh tumbuh dari prinsip-prinsip Islam, maka mereka tidak tawar menawar melihat teori pendidikan keluarga ini sangat penting bagi tumbuh kembang (mau jadi apa nantinya) anak-anak mereka ke depan. Ini dapat kita lihat dari pandangan hidup mereka yang menjunjung peribahasa: “Bagaimana kelapa begitulah minyaknya, bagaimana orang tua begitulah anaknya”.
What about the people of Aceh, because Aceh civilization grows from the principles of Islam, then they do not bargain to see the theory of family education is very important for their child's future growth (what will become) their children. This can be seen from the viewpoint of their lives that uphold the proverb: "How is the coconut so that (has produced) the oil, and how the parent so (has produced) his son".
Menurut saya, masayarakat aceh terinspirasi atau memegang berita sadiq dari Hadis Nabi Muhammad Saw, yaitu: beliau bersabda:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam). Kedua orang tuanyalah yang membuatnya kemudian menjadi seorang Yahudi, Nasrani maupun seorang Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan anak tanpa cacat, apakah kalian melihat ada yang cacat padanya".
In my opinion, the people of Aceh are inspired or held the news of sadiq from Hadith of the Prophet Muhammad Saw: he said:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ
"Every child is born in a state of fitrah (Islam). It was his parents who made him later a Jew, a Nazarite and a Major. Like an animal giving birth to a child without defects, did you see any defects on him?"
Jika Anda ingin mengungkapkan suatu hal tentang "Peran Besar Orangtua terhadap Pendidikan Anak".
Maka, di bawah ini Idioms atau Ungkapan:
If you want to use an (idiom & expressions) to reveal or expression about "The Great Role of Parents to the Child's Education ".
So, here is an Idioms or Expressions:
LANGUAGE | Textual of ACEH IDIOMS & EXPRESSIONS |
ACEH | Meunan ue meunan minyeuk, Meunan du meunan aneuk. |
INDONESIA | Bagaimana kelapa begitulah minyaknya, Bagaimana orangtua begitulah anaknya |
ENGLISH | "How is the coconut so that (has produced) the oil, and how the parent so (has produced) his son". |
Source-Image: 1 - 2
May be Useful
Meunyoe yah toh iek kira dong, aneuk di toh kira plueng.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
That na teuh. Sit ka meunan nyoe!! Hehehe
Terimeng geunaseh beuh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahahahhahaha.
Saban-saban pak
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @doktormuslem! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Perkembangan anak harus dimulai dari mereka kecil, kalau kita ingin melihat anak kita menjaga sholat, ajari mereka dari kecil, ketika mereka berumur 3 atau 4 tahun. Dan ketika mereka berumur 7 tahun, jagalah mereka agar selalu mengerjakan sholat 5 waktu sampai mereka berumur 10 tahun tanpa ada sholat yang tertinggal. Jika pondasi ini sukses kita lakukan, insya Allah ketika mereka berumur 10 tahun, hati mereka akan tergerak dengan sendirinya ketika mendengar azan. Syukran ya doktor
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Benar pak @adibiqbal. Terima kasih juga telah membaca
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit