Sekilas Ratoh Jaroe memiliki kemiripan dengan Tari Saman. Akan tetapi walaupun ada istilah kembar untuk keduanya namun tidak identik. Tari Ratoh Gayo dimainkan oleh perempuan dengan jumlah penari genap. Tari Ratoh Gayo dilengkapi penyair (syahi) dengan menggunakan bahasa Aceh sambil menabuh gendang tradisional Aceh bernama rapai.
Secara harafiah, Ratoh Jaroe berasal dari dua kata yakni Ratoh yang artinya menari dan Jaroe yang berarti jari jemari, sehingga jika digabungkan menjadi jemari yang menari. Untuk bisa melakukan tarian ini memang dibutuhkan kekompakan dan semangat yang tinggi dari para penarinya.
English language.
At first glance Ratoh Jaroe has a resemblance to the Saman Dance. However, although there are twin terms for both but not identical. Ratoh Gayo Dance is played by women with even number of dancers. Dance Ratoh Gayo equipped poet (syahi) by using the Acehnese language while drumming traditional Aceh called rapai.
Literally, Ratoh Jaroe comes from two words namely Ratoh which means dancing and Jaroe which means fingers, so if combined into dancing fingers. To be able to perform this dance is required compactness and high spirit of the dancers.