BAB 11 (VOLUME 1) : PARADIGMA ISLAMISASI ILMU

in aceh •  6 years ago 

Bab ini menyajikan dua paradigma ilmu pengetahuan yang berkembang di Asia Tenggara. Bab ini lebih banyak mengupas tentang paradigma ilmu yang sudah berkembang hampir 30 tahun lebih, terutama di malaysia. Alasan mengapa paradigma ini ditelaah dalam Acehnologi, salah satu alasannya afalah para sarjana-sarjana yang berkecimpung di dalam paradigma ini umumnya adalah sarrjana Muslim yang mekakukan studi islam, terutama dalam bidang filsafat dan tasawuf.

Adapun di indonesia, pola islamisasi ilmu pengetahua agak "terlambat" masuk ke kampus IAIN, karena sejak tahun 1907-an pemikiran studi islam didominasi oleh Harun Nasution. Pemikiran studi islam yang dikembangkan oleh harun nasution ini lebih menitikberatkan pada aspek rasionalitas dan membuka wacana terhadap posisi ilmu kalam dan pengembangan studi falsafah. Adapun di luar IAIN, dominasi pemikiran Nurcholish Madjid yang dipengaruhi oleh Fazlur Rahman begitu mencuat, selain untuk tidak mengabaikan Abdurrahman Wahid. Inti dari pemikiran Abdurrahman Wahid adalah menstudi Islam dari aspek kebudayaan atau yang lebih dikenal dengan pribumisasi islam.

Jadi untuk membumisasikan islamisasi ilmu pengetahuan di Aceh, pada dasarnya ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, membuka kembali khazanah intelektual klasik. Kedua, perlu dilakukan redefinisi "kebutuhan ilmu" bagi masyarakat Aceh. Ketiga, perlu satu upaya untuk membangkitkan islamisasi ilmu pengetahuan melalui rekontruksi berpikir dan metodologi dalam studi islam.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!