BUMG Sebagai Pendorong Ekonomi Masyarakat

in aceh •  7 years ago 

Baru-baru ini Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kembali menggalakkan terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai salah satu program prioritas unggulan pembangunan. BUMDesa atau kalau di Aceh lebih dikenal dengan sebutan BUMG (Badan usaha Milik Gampong) sebenarnya bukan lagi program baru, sebelumnya pada masa Irwandi Yusuf menjadi Gubernur Aceh, setiap gampong (desa) sudah dicetuskan membentuk BUMG melalui program bantuan keuangan peumakmu gampong (BKPG). Namun pada perjalannya dilapangan tidak semua gampong berhasil mengelola BUMG tersebut, bahkan hampir setengahnya vakum.

Header-1.png
Sumber Foto: Google

Sebenarnya dengan kehadiran BUMG justru mendorong gampong-gampong untuk terus bangkit dan merubah nasibnya. Potensi gampong menjadi bekal yang harus disadari oleh masyarakat ataupun perangkat gampong dalam mengelola BUMG, sehingga masyarakat mampu menciptakan berbagai kreativitas dalam upaya menunjang perekonomian. Melalui BUMG, masyarakat bisa ikut terlibat langsung dalam pembangunan, salah satunya yaitu dalam bidang pemberdayaan dengan fokus mendorong gampong sebagai sasaran utama pembangunan dan menjadikannya penggerak pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi.

Diharapkan dengan adanya BUMG, gampong bisa menjadi sumber utama pembangunan sehingga bisa menjadi mandiri secara finansial dan membuka lapangan pekerjaan sebagai salah satu penunjang sarana ekonomi. Berangkat dari itu semua sebenarnya daerah Aceh juga menjadi salah satu pemenang dalam keberhasilannya mengelola BUMG di tingkat nasional, yaitu Gampong Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Inilah gampong yang semangat hidup warganya tak sedikitpun pudar meski bencana raksasa (tsunami) menerjang dan menghancurkan gampong mereka. Sebaliknya, mereka bersatu dan melahirkan inisiatif mengatasi persoalan gampongnya yaitu dengan mengelola BUMG.

BUMDES-BUMG-GAMPONG.jpg
Sumber foto : Google

Sampai saat ini Gampong Blang Krueng memiliki usaha penyewaan 10 rumah yang tiap tahun menyumbangkan pendapatan kotor Rp 60 juta. Ditambah lagi dari beberapa unit usaha yang dikelola BUMG seperti penggemukan sapi dan sebagainya. Semangat masyarakat Blang Krueng seharusnya dapat ditiru oleh daerah-daerah lainnya di Aceh, karena sebenarnya potensi yang dimiliki oleh setiap gampong sangat berperan besar dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun nasional. (berbagai sumber)

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!