Makam Sultan Hadlirin. [Wikipedia]
Aceh dan Jepara (yang saat ini merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah), ternyata memiliki hubungan sejarah dengan Aceh yang tidak banyak diketahui khalayak umum, terutama masyarakat Aceh. Pada masa kerajaan dulu, seorang sultan yang berasal dari Aceh menikahi seorang ratu di Jepara.
Sultan Aceh itu bernama Sultan Hadlirin, yang memiliki nama lain Raden Thaib (Toyib). Pada tahun 1545, dia menikahi seorang ratu (adipati) di Jepara dari Kerajaan Demak, yaitu putri Sultan Trenggono yang bernama Retna Kencana yang mempunyai gelar Ratu Kalinyamat.
"Sultan Hadlirin membantu Ratu Kalinyamat menjalani pemerintahan di Jepara, dalam hal bidang agama, karena beliau berasal dari Aceh dan memiliki ilmu agama yang kuat," kata Mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuki saat berkunjung ke Aceh beberapa waktu lalu.
Ahmad menjelaskan, Sultan Hadlirin merupakan putera seorang raja di Aceh, yakni Sultan Mughayat Syah yang memimpin pada tahun 1514-1528.
"Sultan Hadlirin sangat berperan dalam penyebaran Agama Islam di Jawa Tengah, khususnya wilayah Jepara," ujar Bupati Jepara ini.
Awalnya, Ahmad menjelaskan, Sultan Hadlirin saat masih berada di Aceh, akan diberikan tahta kejaraan oleh ayahnya untuk memimpin kerajaan.
"Namun beliau tidak mau, karena nanti khawatir akan terjadi perselisikan dengan kakaknya (abang). Menurut beliau, yang berhak menerima tahta adalah kakaknya, walaupun di keluarga kerajaan beliau dinilai oleh sang ayah adalah putra paling cerdas dan berwawasan tinggi," cerita Ahmad.
Lalu, Ahmad menambahkan, sang sultan akhirnya meminta kepada ayahnya untuk dikirim ke Cina untuk menuntut ilmu.
"Setelah pulang dari cina, beliau tidak kembali ke Aceh tetapi ke Pulau Jawa, untuk menyebarkan ajaran Islam, yang akhirnya sampai di Jepara," imbuhnya.
Saat di Jepara, sambung Ahmad, sultan dari Aceh tersebut menyamar sebagai tukang sapu di kerajaan yang dipimpin Ratu Kalinyamat.
"Ketika dilihat oleh ratu, yang namanya mutiara walaupun dalam lumpur tetap mutiara. Terakhir diketahui beliau adalah seorang anak raja di Aceh, yang akhirnya sultan Ace itu menikah dengan Ratu Kalinyamat," kata Ahmad.
Ratu Kalinyamat, Ahmad juga menjelaskan, adalah seorang pejuang nasioal yang terkenal dari Jepara. "Ratu kalinyamat pernah mengusir para Portugis di kawasan Selat Malaka," ujarnya.
Kini, kata Ahmad, Nama Sultan Hadlirin diabadikan menjadi sebuah sekolah madrasah di Jepara. "Selain itu, ada juga sebuah masjid kuno yakni Masjid Mantingan peninggalan Sultan Handlirin juga ada di Jepara, yang kini menjadi cagar budaya," ujarnya.
Masyarakat di desa tempat di makamkannya Sultan Hadlirin yakni di Desa Bangsri, kata Ahmad, sering mengunjungi Makam Sultan dari Aceh itu.
"Semoga saja kisah lama ini dapat mempererat hubungan antara masyarakat Jepara dengan Aceh. Karena, sebagian masyarakat Jepara saat ini merupakan keturunan dari darah seorang sultan yang berasal dari Aceh," ujarnya.