Sarjani Abdullah. [Foto: @rezaaceh]
BANDA ACEH – Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) direncanakan besok, Selasa (10/4/2018), akan melantik kepengurusan baru di Gedung Amel Conventions Hall, Banda Aceh.
Ketua Harian DPA Partai Aceh Sarjani Abdullah dalam konferensi pers yang digelar Senin (9/4/2018), di Banda Aceh mengatakan persiapan pelantikan sudah rampung dan selesai dilakukan untuk pelaksanaan pelantikan.
“Semua bidang sudah bekerja semaksimal mungkin. Tinggal tempat sedikit lagi, yang lain sudah tidak ada masalah lagi,” ungkapnya.
Ketika ditanyai mengenai soal perubahan struktur kepengurusan, Sarjani yang merupakan mantan bupati Pidie ini mengatakan kepengurusan baru Partai Aceh saat ini terdapat banyak perubahan.
“Jumlahnya hampir 235 pengurus. Kali ini banyak, karena ada yang kita tambah dan ada penambahan bidang, karena banyak tugas di partai jadi butuh tenaga banyak,” ujarnya.
Selain itu, kata Sarjani, terdapat beberapa tokoh-tokoh baru yang masuk dalam jajaran pengurus DPA Partai Aceh yang akan dilantik nantinya.
“Banyak tokoh baru namun tidak mungkin saya sebutkan satu persatu, di antaranya adalah para anggota DPRA dan anggota DPRK di seluruh Aceh masuk ke dalam pengurus pusat Partai Aceh,” ungkapnya.
Mengenai adanya nama Abusyik (Roni Ahmad) sempat beredar ke publik masuk ke dalam kepengurusan Partai Aceh, Sarjani mengatakan tidak mengenal nama Abusyik maupun Roni Ahmad.
“Mengapa sebelumnya bisa masuk, kami tidak mengerti, yang jelas tidak ada nama Roni Ahmad di daftar kami. Mungkin ada orang yang menyamar sebagai Roni Ahmad dan masuk ke dalam pengurus kami,” ujarnya.
Sementara itu terkait adanya penolakan di pengurusan wilayah terhadap kepengurusan baru Partai Aceh, Sarjani mengatakan partai memberi kesempatan kepada siapapun yang bekerja menjadi pengurus.
“Sebenarnya ini tidak ada msalah apa-apa, hanya isu-isu saja yang dikembangkan,” ujarnya.
Soal apakah yang menolak kepengurusan baru akan diberi sanksi, Sarjani mengaku tidak mengetahui detail masalah tersebut, karena baru saja menjabat sebagai ketua harian.
“Mungkin Mualem lah yang lebih mengerti tentang persoalan ini,” ujarnya. [AcehOnline]