Kesegaran air terjun Ceuracheu di Desa Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. (Foto: Fakhrurrazi).
Kabupaten di Barat Selatan Aceh (Barsela) menyimpan banyak objek wisata yang tak kalah seru dengan wilayah Timur Utara Aceh. Mulai dari wisata gunung, laut, dan alamnya yang masih sangat alami.
Di setiap Kabupaten lintas barat selatan Aceh, Anda akan mudah mendapati spot-spot wisata menarik untuk disinggahi atau hanya sekadar beristirahat selama perjalanan jauh.
Jika ke Aceh Jaya, misalnya, ada salah satu spot wisata alam yang menarik, yakni Air Terjun. Kawasan wisata ini terbilang cukup tersembunyi karena berada di pedalaman hutan Aceh Jaya yang masih alami.
Masyarakat di sana menyebut objek wisata alam itu, Air Terjun Ceuracheu. Lokasi Air Terjun Ceuracheu itu berada tepat di Desa Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.
Dari jalan nasional Banda Aceh - Meulaboh, ada dua akses untuk mencapai lokasi ini, yakni melalui Suak, Kecamatan Darul Hikmah dan Lhoek Kruet, Kecamatan Sampoiniet. Kedua Kecamatan itu masih dalam Kabupaten Aceh Jaya.
Akses jalan menuju air terjun Ceuracheu dengan melewati arus sungai di Desa Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. (Foto: Fakhrurrazi).
Jika melalui Kecamatan Sampoiniet, setidaknya harus menempuh jarak kurang lebih 25 kilometer atau melakukan perjalanan sekitar satu jam dari Lhok Kruet, ibu kota kecamatan Sampoiniet.
Sedangkan melalui Kecamatan Darul Hikmah, jarak tempuh akan terpangkas, yaitu hanya menempuh jarak kurang lebih 10 kilometer atau melakukan perjalanan sekitar 30 menit dari Suak.
Kondisi kedua akses menuju ke tempat wisata ini sangat sulit. Pengunjung yang datang harus melewati tanjakan yang curam dan berbahaya serta jalan berlumpur jika sedang musim hujan.
Jika pada siang hari, sepanjang perjalanan akal disuguhkan pemandangan nan indah berupa hutan belantara, perkebunan durian, jeruk, sawit, areal persawahan dan rumah-rumah kosong tanpa penghuni.
Kata warga setempat, rumah-rumah kosong itu dulunya dihuni oleh transmigrasi dari Pulau Jawa. Mereka datang ke Aceh untuk bekerja dan berkebun. Namun, saat konflik melanda Aceh, mereka minggat dari kawasan tersebut karena merasa terancam.
Iya, kawasan pedalaman Aceh Jaya kala itu dihuni oleh pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Maka jangan heran, jika kawasan tersebut menjadi fokus atau jalur operasi merah yang ditetapkan oleh pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Untuk menuju lokasi air terjun tersebut, pengunjung wajib ditemani oleh warga setempat. Warga sekitar bakal menuntun Anda melewati jalanan berbatuan serta dipenuhi lobang. Jarak tempuh sekitar 5 kilometer dengan memakan waktu 15 menit.
Setiba di titik terakhir jalan yang bisa dilalui kendaraan, Anda harus berjalan kaki melewati arus dan bantaran sungai yang dikelilingi hutan dan perkebunan sawit. Dari bantaran sungai itu, telapak kaki gajah tergambar jelas, serombongan gajah liar baju saja melewati kawasan itu.
Akses jalan menuju air terjun Ceuracheu dengan melewati arus sungai di Desa Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. (Foto: Fakhrurrazi).
Setelah memempuh perjalanan sekitar 30 menit, Anda tiba di air terjun yang setinggi 25 meter itu. Seakan, lelah akibat jauhnya perjalanan terbayar lunas ketika mendengar suara gemuruh air terjun jatuh dari bukit.
Gemuruh air terjun memadati indra pendengar. Ditambah lagi dengan suara burung berkicau. Objek wisata air terjun Ceuracheu memang begitu eksotis, terlebih dihimpit oleh perbukitan.
Air terjun itu direkomendasikan menjadi salah satu tempat yang paling tepat untuk menghilangkan rasa penat dari kebisingan kota, ketika libur akhir pekan tiba.
Selain menawarkan kondisi alamnya yang masih alami, pengunjung juga bisa bermandian, sambil bercanda dengan temannya. Apalagi, di sisi tebing yang ada di air terjun itu terdapat ruang yang bisa digunakan untuk melompat dengan gaya bebas, menghempaskan badan ke dalam air yang segar.
Selain bisa bersantai menikmati air terjun, tempat ini juga menjadi lokasi yang tepat untuk memancing. Banyak warga di sana yang memanfaatkannya, baik untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga atau hanya sekedar hobi saja. Selain memancing, banyakwarga juga membawa jala untuk menangkap ikan.
Kesegaran air terjun Ceuracheu di Desa Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. (Foto: Fakhrurrazi).
Air Terjun Ceuracheu mempunyai potensi besar untuk destinasi wisata di Aceh. Sehingga dapat menarik wisatawan lokal dan domestik datang untuk menikmati keindahan kawasan wisata tersebut.
Objek wisata alam yang asri ini mampu membuat pengunjung betah berlama-lama di lokasi pemandian. Selain itu, pengunjung juga tak perlu mengeluarkan kocek, cukup untuk membeli bekal dan keperluan pribadi lainnya.
Wisatawan asal Banda Aceh, Zio Munawar menyampaikan, pemerintah setempat harus memperhatikan objek wisata ini. Karena, Air Terjun Ceuracheu memiliki potensi yang luar biasa untuk mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
"Jika sudah dipugar, jadi akan banyak wisatawan yang datang kemari. Selain itu, ekonomi warga sekitar juga lebih baik," kata Zio kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 26 September 2021.
Zio menuturkan, rute untuk mencapai lokasi air terjun tersebut cukup sulit. Akan tetapi selama perjalanan tidak akan bosan lantaran udaranya juga dingin dan bersih sehingga tidak mudah lelah.
"Airnya dingin, jadi lebih enak berendamnya. Memang kalau sudah tiba kesini jadi lupa pulang. Maunya lama-lama disini," kata Zio.
Selain air terjun, kata Zio, saat mengunjungi lokasi ini wisatawan juga bisa menikmati buah durian secara langsung di kebun-kebun masyarakat yang tak jauh dari lokasi objek wisata itu.
"Namun, durian itu hanya ada pada waktu-waktu tertentu saat musim durian tiba. Kalau lagi enggak musim, ya kita bawa bekal sendiri," ucap dia.
Kesegaran air terjun Ceuracheu di Desa Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. (Foto: Fakhrurrazi).