Seri Acehnologi Vol. III (Dari Teungku ke Ustaz)

in acehnologi •  6 years ago  (edited)

IMG-20180719-WA0003.jpg

Bismillaahirrahmanirraahiim..
Pada umumnya otoritas pendidikan Islam di Aceh lebih banyak di kontrol oleh para pemimpin atau ahli agama lokal yang lebih dikenal dengan Teungku. Teungku ini mamainkan perannya tidak hanya di dayah saja, akan tetapi mereka juga menjaga masyarakat sekitar. Pada hakikatnya, tidak sedikit memandang bahwa Teungku ini merupakan seuatu kelompok ulama lokal dan guru di kampung atau dayah.
Adapun makna Ustaz itu sendiri adalah guru. Mereka memainkan peran di dalam pasantren saja, akan tetapi di samping itu mereka juga peran dalam juru berdakwah. Namun dalam dekade terakhir ini yang kita lihat, pengenalan pada terhadapat pondok pasantren modern ini telah ada pada tahun 1980 an. Gelar Ustaz ini udah di terima di dalam bidang keagamaan di Aceh. Banyak sudah pasantren modern yang telah di bangun di Aceh ini.
Di Aceh ini ada dua gelar untuk menunjukan suatu identitas dalam bidang agama pendidikan Islam. Antara lainnya Teungku dan Ustaz. Gelar Teungku ini merupakan warisan dari pendidikan tradisional Islam di Aceh. Akan tetapi gelar Teungku ini mempunyai gelar khusus terkait kapasitas ilmu pengetahuan dan pengaruh dalam masyarakat. Adapun pembagian gelar Teungku itu sendiri. Pertama, Teungku Chik yang memiliki dan menjalankan sistem pembelajaran di dayah. Kedua, Teungku Bale ini di bawah kendali Teungku Chik. Ketiga, Teungku Rangkang ini adalah santri senior di dalam dayah tersebut dibawah kendali Teungku Bale.
Gelar Ustaz dapat di katakan sebagai “embedded religios title” dalam pendidikan Islam di Aceh. Hal ini bisa kita lihat dalam sejarah pendirian pondok modern di Aceh. Ada beberapa Ustaz dari luar Aceh untuk mengajar dan bekerja di Aceh, merekapun tidak hanya mengajar dan berkerja akan tetapi mereka berdakwah juga.
Sangat di sayangkan bagi masyarakat Aceh sendiri, mereka para orang tua lebih tertarik mengirim anak mereka ke dayah modern ketimbang dayah tradisional. Hal ini di sebabkan mungkin anak-anak mereka bisa melanjukan studi lebih tinggi, tidak hanya di Aceh, tetapi juga ke Timut Tengah.
Wassalam..

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!