Assalamualaikum wr wb
sahabat steemit, dikesempatan ini saya menulis tentang 'JEJAK BUDAYA ACEH'
Dihalaman pertama dikatakan bahwa orang Aceh sering memberikan definisi terhadap kata 'ACEH' itu sendiri. Yaitu A sebagai Arab, C sebagai Cina, E sebagai Eropa, dan H sebagai Hindia.
Pernah kah kalian juga berfikir demikian?
Saya pribadi pernah, dulu saat masih SD saya sering mengatakan hal serupa. Dan saya berfikir 'oh mungkin iya juga yaa', karna kebanyakan orang Aceh yang saya jumpai memang ada yang mirip Arab,Hindia,Cina,bahkan Eropa. Jadi ya why not punya pemikiran yang seperti itu, pemikiran yang tidak tahu awal mulanya dari siapa.
Lanjut pembahasan,
Sebelum akhirnya dimenangkan oleh Islam, 4 agama besar pernah bertapak di Aceh. Arab dengan Islam, Cina dengan Konghucu, Eropa dengan Kristen,dan Hindia dengan Hindu.
Pada akhirnya ketiga agama tersebut (Konghucu,Kristen,Hindu) walaupun tidak dipahami sebagai agama tetapi perilaku yang berasal dari ketiganya dipahami sebagai budaya dan adat-Istiadat.
Bab ini mengetengahkan kontruksi pemahaman mengenai Agama dan Budaya.
Budaya merupakan makna yang muncul dari bentuk dan isi, sedangkan Agama merupakan makna yang bersatu dalam bentuk isi budaya. sulit memisahkan mana Budaya yang kita alami sehari-hari, sebab telah bercampur dengan Agama yang kita anut.
Mengenai aturan kehidupan masyarakat Aceh, pada umumnya hampir sama dengan masyarakat Jawa. hanya saja, tata aturan kehidupan rakyat Aceh banyak diwarnai oleh Islam walau terkadang pengaruh budaya Hindu Buddha masih dijumpai sampai sekarang.
'Syiah Kuala' merupakan simbol dari persoalan hukum.
'Po Teumeureuhom' merupakan simbol dari persoalan tata laksana.
'Reusam bak bentara' merupakan simbol dari cara berfikir dan kemajuan.
'Qanun bak Putro Phang' merupakan simbol dari persoalan upacara kerakyatan dan ada simbol budaya.
Dalam tradisi soal Alam, orang Aceh juga mempercayai dan meyakini 'percaya dengan Alam'
seperti 'Keunduri laot'
'Keunduri laot' biasanya menyembelih kerbau sebagai bentuk rasa syukur terhadap laut yang telah memberi rezeki kepada nelayan (tetap ada Tahlilan).
Dan 'Keunduri blang' yang merupakan bentuk mohon keberkahan kepada sang maha Kuasa sebelum turun ke sawah dan biasa dilakukan (berdoa) dibawah pohon rindang yang dipimpin oleh teungku (Ustad) .
Sedangkan dalam persoalan mistis atau gaib, orang Aceh sangat yakin tentang adanya makhluk gaib (burong).
'Burong' Istilah dari hantu
'Teu mamong' istilah dari kesurupan
'Teu meugu' istilah dari dimasuki roh jahat saat ditempat tertentu
'Peukeunong' istilah dari Santet
'Meutapa' istilah dari bertapa
'Meusihe' istlah dari belajar ilmu sihir
Dari kesemua istilah tersebut, ada satu yang tidak dibingkai dengan ritual keIslaman (do'a) yaitu Ilmu sihir.
Sampai disini tulisan saya tentang Jejak Budaya Aceh, Semoga bermanfaat.
Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb.