Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:
:يَأْتِي قَوْمٌ يَوْمَ الْقِيَامَة
ِ نُورُهُمْ كَنُورِ الشَّمْسِ، قَالَ أَبُو بَكْرٍ: نَحْنُ هُمْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: لاَ وَلَكُمْ خَيْرٌ كَثِيرٌ وَلَكِنَّهُمْ الْفُقَرَاءُ وَالْمُهَاجِرُونَ الَّذِينَ يُحْشَرُونَ مِنْ أَقْطَارِ اْلأَرْضِ، ثم قَالَ: طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ، طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ، قِيْلَمَنْ الْغُرَبَاءُ؟ قَالَ: نَاسٌ صَالِحُونَ فِي نَاسِ سَوْءٍ كَثِيرٍ مَنْ يَعْصِيهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيعُهُم
ْAkan datang suatu kaum kepada Allah pada hari akhir nanti. Cahaya mereka bagaikan cahaya matahari. Abu Bakar berkata, “Apakah mereka itu kami wahai Rasulullah (muhajirin awwal)?” Rasulullah bersabda, “Bukan, tapi kalian mempunyai banyak kebaikan.” Mereka adalah orang-orang fakir yang berhijrah. Mereka berkumpul dari berbagai penjuru bumi (Jalsah Salanah)."
Kemudian beliau bersabda, “Kebahagian bagi orang-orang yang terasing, kebahagiaan bagi orang-orang yang terasing.”
Ditanyakan kepada beliau, “Siapakah orang-orang yang terasing itu?” Beliau salllahu ‘alaihi wasallam. bersabda, “Mereka adalah orang-orang shalih, yang jumlahnya sedikit di antara manusia yang buruk (orang-orang yang membangun kebaikan (din) di saat kebanyakan orang merusaknya dan jumlah mereka memang sedikit, karena apa yang mereka lakukan sulit difahami orang-orang karena Islam hanya sebatas nama, masjid megah tapi jauh dari hidayah, wahn – cinta dunia dan takut mati dan seterusnya).
Orang yang menentang mereka lebih banyak daripada orang yang menaatinya (para taghut dan para pengikutnya, termasuk orang orang jahil yang harus selalu kita ingatkan, termasuk para pemuka agama yang salah jalan, juga orang orang yang berfihak kepada kebatilan).” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)