5 Alasan Saya Menulis Blog

in alasanmenulisblog •  6 years ago  (edited)




Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kejutan dan ucapan selamat dari Wordpress atas pencapaian saya di bloggersphere. Ya, salah satu platform blogging ini mengingatkan kalau saya sudah 10 tahun menjadi pengguna setianya. Sepuluh tahun, guys!


Sebenarnya bukan 10 tahun saya melanglangbuana di jagad maya ini, tetapi lebih. Bisa dibilang saya sudah memiliki blog sejak saya duduk di bangku SMA, tahun 2003. Saat itu saya masih menggunakan menu blog yang terdapat pada aplikasi pertemanan Friendster, lalu saya juga mencoba menggunakan multiply dan blogspot, baru ketika saya serius untuk ngeblog, tahun 2008 teman saya, Baiquni, membantu saya berpindah rumah dari Blogspot ke Wordpress dengan domain dan hostingan berbayar. Eist, saya tidak hanya ngeblog di Friendster, Multiply, Blogspot, dan Wordpress, tetapi ada beberapa platform blogging lain yang saya gunakan seperti Dagdigdug.com, Blogdetik, Kompasiana, dan beberapa platform lain yang tidak saya ingat lagi. Namun, dari semua penyedia layanan untuk menulis blog, blog liza-fathia.com di Wordpress lah yang menjadi blog utama saya. Sungguh saya sudah sangat sepuh dalam dunia blogging, bukan? Dan, apa alasan saya menulis blog?

Karena Blogku adalah Rumah Keduaku

Jika ada pepatah yang mengatakan rumahku istanaku, maka blog ini adalah istana kedua bagi saya. Ya, dengan ngeblog seolah saya menemukan kebahagiaan lain yang tidak saya dapatkan di rumah nyata. Di sini, di rumah digital ini, saya bertemu banyak teman, mendapat banyak ilmu dan pelajaran tentang hidup, dan memudahkan saya mencapai cita-cita.


Seperti yang saya sampaikan sebemumnya, saya sudah mengenal blog sejak duduk di bangku SMA, kalau tidak salah sekitar tahun 2003. Saat itu teman sekelas saya mengajari saya chatting di aplikasi MiRC. Di sana, saya bertemu dengan seorang teman yang entah dimana ia sekarang. Heri namanya, seorang bapak yang baik hati, warga Indonesia yang kala itu tinggal di Brunei Darussalam. Dari dia saya tahu tentang blog. Tapi, saya yang masih newbie, begitu istilah untuk pendatang baru, tidak tahu cara membukanya lagi. Karena akses internet yang terbatas, saya pun meninggalkan blog tersebut dan tidak pernah chatting lagi dengan beliau.

Namun, ketika masuk kuliah, hobi menulis saya semakin menjadi, kegemaran yang sebenarnya telah ada sejak saya duduk di bangku SD. Saya mulai menulis untuk koran lokal di Aceh yang honornya lumayan untuk menambah uang jajan. Tapi, mengirim tulisan ke media cetak butuh waktu tunggu yang terkadang membuat saya tidak sabaran. Walhasil, karena akses internet yang semakin mudah, saya pun kembali membuat blog. Waktu itu saya menyadari bahwa blog adalah media yang tepat bagi saya untuk menyalurkan hobi dan berbagi.

Tempat Menyalurkan Hobi dan Berbagi

Betapa tidak, di blog yang tidak lain adalah media saya sendiri, saya bisa menulis, memposting, dan membagikan tulisan saya kepada siapapun yang ingin membacanya. Tanpa harus menunggu kapan tulisan itu akan terbit atau malah ditolak oleh penerbit. Karena di blog, saya menjadi penulis, editor, redaktur, pimred, bahkan pemimpin perusahaan itu sendiri.

Saya bebas mau menulis apapun yang ingin saya tulis. Tapi, karena blog adalah media online yang dibaca tidak hanya oleh saya saja, maka aturan pun berlaku. Jika ingin berbagi, berbagilah yang baik. Jika ingin menulis dan membagikannya ke ranah publik, maka tulis dan bagikanlah yang baik pula. Jangan sampai tulisan saya menimbulkan mudharat bagi orang lain.

Mengumpulkan Pundi-pundi Rupiah Lewat Blog

Kegemaran saya ngeblog semakin menjadi ketika saya mendapatkan hadiah modem dari lomba blog “Ayo Menulis Untuk Aceh”. Itu adalah kontes pertama yang saya ikuti via blog dan menjadi jawara utama. Tidak hanya modem, saya juga mendapatkan akses internet gratis selama dua tahun. Sejak adanya modem tersebut, saya tidak hanya bisa ngeblog tetapi juga bisa mengurangi beban orang tua. Buku kuliah di kedokteran yang harganya selangit bisa saya siasati dengan mendownload ebook yang tersedia gratis di ranah maya. Saya juga bisa mencari berbagai referensi dari jurnal online, dan berkomunikasi dengan teman-teman sejawat sampai akhirnya saya bisa lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Selain menjadi juara di beberapa lomba blog, saya juga pernah menjadi finalis Microsoft Bloggership Awards dan menjadi salah satu nominator Blog Kategori Umum terbaik versi Pesta Blogger.

Keaktivan saya di dunia maya ternyata mendapat cibiran dari beberapa orang. “Wah, aktif kali promosi diri di internet ya,” itulah kata-kata sindiran yang sampai saat ini masih melekat di ingatan. Maklum, waktu itu pengguna internet masih sedikit di negara kita. Orang-orang masih menganggap internet itu tabu dan belum banyak yang terhipnotis oleh facebook dan beragam media sosial lainnya. Jadi, saya menganggap cibiran itu hanya angin lalu.

Membangun Relasi dan Mendapat Teman Baru

Kembali pada aktivitas blogging, awal-awal ngeblog, saya tidak tahu kalau ada istilah komentar di sana. Dan betapa terkejutnya saya ketika tulisan yang saya posting ada yang mengomentarinya. Senangnya bukan main karena tulisan tersebut ternyata ada yang baca. Mulailah saat itu, saya pun ikut-ikutan berkomentar. Mengomentari setiap tulisan teman-teman tanpa pandang bulu. Pokoknya setiap mendapat link blog baru, saya komentari. Ada juga istilah tukaran link, pertamax dan keduax, ah jadi kangen saat-saat indah itu. Waktu itu saya juga tidak paham dengan istilah blog komersil, iklan, yang saya tahu blog adalah media online tempat menulis dan berbagi.

Ketika menjalani kepaniteraan klinik alias koas di rumah sakit, aktivitas ngeblog saya berkurang. Mulai dari pagi, siang, dan malam saya harus bertugas di RS. Eits, jangan salah. Meskipun demikian, saya tetap menulis. Hanya saja tidak sempat blogwalking seperti sebelumnya. Itu terjadi hampir dua tahun. Setelah itu, saya melihat banyaknya perubahan di dunia maya ini. Blogger-blogger baru semakin banyak, ada istilah-istilah asing bermunculan. Asing karena memang saya menjadi bagian orang-orang yang kudet. Saya mendapatkan istilah blogger seleb untuk mereka yang terkenal karena ngeblog, blogger matre, lalu istilah haters, kasta, dll. Wah, ternyata ngeblog ngga hanya sekadar menulis dan berbagi lagi ya. Tapi banyak juga perubahan positif dari ngeblog itu sendiri seperti semakin banyaknya komunitas-komunitas blogger, lomba blog, dan peluang mendapatkan penghasilan dari blog.

Ohya, dari dulu dan sampai sekarang, saya hobi sekali gonta-ganti template blog. Entah kenapa. Nah, pas tampilannya hancur dan tulisan hilang, saya jadi histeris sendiri 🙂 Ujung-ujungnya balik lagi ke template semula. Padahal, berjam-jam bahkan berhari- hari saya mencoba memadupadankan template baru sehingga elok dipandang. Ah, curcol. Forget it! Maklum, saya kepingin blog yang merupakan rumah kedua saya itu bisa menarik para tamu untuk bersilaturahmi. Namun, saya sadar, apalah arti sebuah rumah yang bagus kalau isinya amburadul. Lebih baik rumahnya sederhana tetapi isinya membahana.

Tempat untuk Personal Branding
Alasan terakhir saya ngeblog adalah personal branding. Jurnal harian online yang saya miliki adalah wajah lain dari seorang Liza Fathiariani. Oleh karenanya, saya ingin mengingatkan diri saya sendiri pada tujuan awal saya ngeblog; Menulis untuk menyalurkan hobi dan berbagi. Karena ingin berbagi, maka saya harus menulis dengan baik, yang bermanfaat, dan tidak menimbulkan mudharat untuk pembaca.

Saya ingin ketika anak saya tumbuh besar nanti, ketika ia mengetikkan nama mamanya lewat mesin pencari, maka ia akan membaca tulisan mamanya yang berisi manfaat dan kebaikan.




Posted from my blog with SteemPress : https://liza-fathia.com/alasan-menulis-blog/

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://liza-fathia.com/karena-blogku-adalah-rumah-keduaku/