Tidak dapat dipungkiri, tradisi menuntut ilmu di luar negeri memang sudah menjadi tradisi di daerah Aceh. Dan setiap alumni pendidikan luar negeri pun sangat di diminati oleh masyarakat Aceh. Disini kita dapat melihat dalam tradisi masyarakat Aceh apabila seorang anak hendak berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan maka tidak sedikit para orang tua melakukan syukuran (khanduri) akan keberangkatan anak-anak mereka. Syukuran (khanduri) disini pun selain merupakan simbol pemberitahuan kepada sanak saudara atau kerabat, juga berfungsi sebagai upaya agar putera-puteri mereka selamat sampai ke tempat tujuan dan dapat kembali lagi di dalam lingkungan masyarakat. Dengan demikian, seseorang yang dapat melanjutkan studi di luar negeri itu dapat merupakan sebuah simbol atau pengalaman yang sangat bergengsi untuk masyarakat Aceh.
Berangkat pada era 1970-an atau sebelum Indonesia merdeka, para alumni luar negeri di Aceh memainkan peran yang sangat signifikan. Bukan hanya itu , mereka yang pernah menduduki atau mengenyam dunia pendidikan di luar negeri, mereka dapat juga menghasilkan karya-karya yang masih dapat kita jumpai sampai hari ini.
Selanjutnya, setelah terjadinya bencana Tsunami pada tahun 2004, maka terjadilah booming reproduksi para intelektual di Aceh. Baik dari luar maupun pemerintah daerah yang mulai mengirimkan orang-orang Aceh keluar negeri untuk melanjutlan studi S-2 maupun S-3. Upaya ini semua berusaha di ciptakan hanya untuk rekayasa sumber daya manusia Aceh yang mampu mengisi pembangunan Aceh pasca-Tsunami. Harapan untuk menciptakan Aceh baru seakan-akan sudah di depan mata. Cara yang di lakukan untuk mendapatkan beasiswa pun bervariasi atau bermacam-macam. Selain untuk mendapatkan karir yang bagus sistem pemberian beasiswa yang setara dengan jumlah kehidupan standar di luar negeri menjadi hal yang sangat penting, dari pada harus menganggur di Aceh.
Oleh karena itu penerima beasiswa di dasari atau tidak akan mewarisi suatu tradisi ilmu dan nilai dari suatu bangsa yang pernah ia tinggali. Dia akan menyesuaikan diri dan gaya pikir dengan Negara tersebut. Dan bisa di di dasari atau tidak ini akan berpengaruh bagi si penerima beasiswa ketika mereka pulang ke kampong halaman nya masing-masing, mereka bisa melihat masyakatnya ada yang tidak sesuai dengan apa yang pernah ia lihat di luar negeri.
Kondisi dan lahan masyarakat Aceh untuk di lakukan suatu perubahan didalam bidang sosial dan budaya di daerah Aceh memang sangat mendesak untuk dilkukan, inilah suatu persoalan yang harus dilihat oleh alumni luar negeri. Memikirkan pola untuk menuju masyarakat yang leibih baik dari sebelumnya haruslah menjadi spirit atau semangat para alumni. Akan tetapi persoalan klasik di Indonesia terkhusus di Aceh tidak terkecualikan pengakuan terhadap para akademisi belum begitu membaik.
Namun yang dibutuhkan Aceh saat ini hanyalah kontribusi dan kerja nyata pemuda-pemudi aceh khususnya mereka yang sudah mengenyam pendidikan bertaraf internasional agar dapat memajukan daerah asalnya dengan inovasi maupun kerja nyata yang dapat meningkatkan kualitas Aceh itu sendiri khususnya dari segi pendidikan. Inilah suatu keharusan yang otomatis melekat pada setiap alumnus dan lulusan internasional. Mengimplementasikan hal-hal sebagaimana telah disebutkan diatas walaupun terdengar mudah dan sepele, sebenarnya terdapat tantangan dan rintangan yang jauh lebih besar dari apa yang kita ekspektasikan. Dengan demikian, menurut saya pribadi, dibutuhkan kerjasama saling bahu membahu baik itu antar sesama lulusan internasional, dengan pemerintahan, juga dengan lulusan lokal untuk mengimplementasikan hal-hal yang sudah sepatutnya di perjuangkan agar kualitas pendidikan aceh bergerak ke arah yang lebih baik.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://steemit.com/indonesia/@miramarliza23/review-acehnologi-vol-3-bab-30-tentang-kontribusi-keilmuan-alumni-luar-negeri
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit