Karena adiknya ingin dayung baru, Íkardlítuarssuk harus mencairkan lautan yang membeku di musim gugur. Dia pun melakukan perjalan ke bawah laut.
Source: Pixabay
Íkardlítuarssuk, kata orang, punya seorang adik laki-laki. Mereka tinggal di sebuah perkampungan yang ramai. Di suatu musim gugur, laut sudah membeku sejak dari pantai, tanpa sepotong perairan terbuka untuk keluar berkayak. Setelah ini, akan datang ada musim paceklik dan kelaparan. Akhirnya, para penduduk kampung mulai menawarkan dayung kayak baru sebagai hadiah bagi orang yang dapat mencairkan laut yang beku dengan sihir tetapi tidak ada penyihir di antara orang-orang di desa itu.
Lalu, muncullah adik laki-laki Íkardlítuarssuk itu mulai berbicara kepada kakaknya: "Íkardlítuarssuk, betapa senangnya dapat memenangi dayung baru itu!"
Lalu terungkap bahwa Íkardlítuarssuk sebelumnya pernah duduk di lutut salah seorang penyihir ketika para penyihir meminta bantuan para roh.
Di suatu malam, Íkardlítuarssuk mulai memanggil para roh. Dia memanggil mereka, lalu pergi keluar. Dia turun ke tepi air, merangkak masuk melalui celah antara tanah dan es dan mulai berjalan di sepanjang dasar laut.
Dia terus berjalan dan tiba di serumpun rumput laut. Di sana tampak seolah ada seekor anjing berbaring di antara rumputan. Ternyata itu adalah hiu-hiu.
Dalam perjalanan dia melihat sebuah rumah kecil dan pergi ke sana. Ketika sampai di pintu masuk, pintungnya begitu itu sempit, seperti mata pisau. Tapi, dia tetap bisa masuk dan menelusuri jalan yang sesempit mata pisau. Ketika dia masuk, di sana ada ibu Tôrnrssuk, roh yang tinggal di bawah laut sana. Dia duduk di dekat perapian dan menangis. Dari belakang telinganya, dia ambil dan lemparkan banyak benda-benda aneh. Di dalam perapiannya banyak burung yang menyelam ke bawah dan di dalam rumah itu banyak anjing laut yang berenang ke atas.
Dia mulai menggelitik wanita yang menangis itu sekeras yang dia bisa untuk membujuknya. Akhirnya wanita itu terbujuk dan dan membebaskan sejumlah burung. Lalu dia membuat tanda agar anjing-anjing laut itu berenang keluar dari rumah.
Ketika mereka berenang keluar, ada seekor anjing laut karang yang sangat Tôrnrssuk suka. Maka dia mencabut beberapa helai rambut dari punggungnya sehingga dia mungkin dapat membuat celana panjang bila nanti anjing laut itu tertangkap.
Ketika semua sudah usai, Tôrnrssuk naik ke darat dan pulang. Dia beristirahat tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Anjing laut. Source: Pixabay
Ketika penduduk desa bangun keesokan paginya, laut sudah cukup gelap di depan dan semua es telah menghilang. Tapi, ketika penduduk hendak keluar, Tôrnrssuk berkata kepada mereka: "Jangan bunuh lebih dari satu buruan. Jika ada dari kalian yang harus membunuh dua, dia tidak akan pernah dapat membunuh lagi."
Dia menambkan juga: "Jika ada di antara kalian yang harus menangkap seekor anjing laut muda dengan sepotong rambut di bagian punggungnya tak ada, kamu harus memberikannya padaku untuk kubuat celana panjang."
Ketika mereka kembali, masing-masing pemburu telah menangkap hewan buruannya. Hanya satu dari mereka yang menangkap dua buruan. Lelaki yang menangkap dua anjing laut pada hari itu sebelumnya tidak pernah menangkap anjing laut sama sekali ketika berkayak. Pemburu lain selalu mendapat tangkapan dan beberapa dari mereka bahkan menangkap lebih daru satu.
Maka hari itu Íkardlítuarssuk dan adik laki-lakinya memenangi dayung baru sebagai hadiah.
Cerita pun berakhir di sini.
Cerita ini diterjemahkan dari "Íkardlítuarssuk" di Eskimo Folk-Tales yang disunting oleh Knud Rasmussen (Gyldendal : 1921) dengan sejumlah modifikasi. Versi asli dalam bahasa Inggris dapat dibaca di Project Gutenberg.
This is my Eskimo Stories Project. I translate Eskimo Folk-Tales (Gyldendal : 1921) into Bahasa Indonesia to introduce Eskimo art and culture to Indonesian and Malay-spoken language readers. There will be more than 50 stories I will publish. If I have enough money, I plan to print them in a book format. You can support me by upvote and resteem this post. I receive any donation for this project. Read all stories in tag #eskimofolktales.
#blogiwankwriting #ksijakarta #jakarta #indonesia #steemitbudaya #steem #steemit #budaya #life #culture #writing #story #literature #literary #book #eskimo #inuit #alaska #polar
Recent Posts
- Eskimo Folktales #17 Ukaleq was Killed by Magic Bear | Ukaleq Mati Dibunuh Beruang Sihir
- Eskimo Folktales #16 Asaloq Fight Wrestling | Asaloq Bertarung Gulat
- Miniature Car Racing and Naif's Song (Photography)
- Eskimo Folktales #15 Makite in The Dwarfs' Village | Makite dan Kampung Para Kurcaci
- Eskimo Folktales #14 - Two Stories on Ravens | Dua Cerita tentang Gagak
- Eskimo Folktales #13 - The Boy from the Bottom of the Sea | Bocah dari Dasar Laut yang Menakutkan Orang-orang Sampai Mati
I hope you like my work. Please upvote and resteem this post and follow @blogiwank if you support me. |
As a follower of @followforupvotes this post has been randomly selected and upvoted! Enjoy your upvote and have a great day!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit