Ya. Seperti yang tertulis dalam gambar di atas. "Bek peu bui-bui droe." Satu frasa dalam bahasa Aceh yang jika dialih bahasa Indonesia berarti; "Jangan membabi-babikan diri."
Kalimat itu tertera langsung di punggung gambar seekor babi yang dilukis di satu sudut tembok Bivak Emperom, markas Komunitas Kanot Bu. Frasa itu adalah rajah. Tapi boleh juga penegas tentang betapa babinya seekor babi. Atau boleh jadi sebagai peringatan keras bagi siapa pun yang melihatnya dengan sebuah teriakan yang melengking: "Hei, jangan seperti babi!"
Adalah Arnis Muhammad, seniman rupa muda yang bergiat di Akar Imaji, salah satu komunitas seni rupa di Banda Aceh, yang menggambarnya sedemikian rupa. Yang berteriak kepada khalayak, dan mungkin juga untuk dirinya, jangan sesekali seperti seekor babi.
Lalu kenapa dengan babi?
Babi sebagai salah satu jenis binatang yang hidup di planet bumi, makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa, dasarnya tidak ada sangkut pautnya di sini. Tapi yang berurusan dengan gambar itu adalah sifat-sifat yang ada pada seekor babi. Barangkali inilah pesan yang ingin dikemukakan Arnis secara jelas, gamblang, lugas, sederhana sekaligus begitu mengena.
Untuk sebuah pesan penuh emosional begini, Arnis tak butuh objek-objek lain sebagai penguat. Orang-orang yang sudah, lagi, atau sedang berproses untuk menjangkiti diri dengan sifat babi didakwa dan diperingatkan olehnya tanpa tedeng aling. Tanpa butuh kiasan, majas, atau metafora penuh bunga-bungaan dan dijiprat dengan pelbagai aroma wewangian.
Guratan garisnya tegas. Membentuk seekor babi dari ujung kaki hingga tarikan akhir moncongnya, lengkap dengan lubang hidungnya yang nyinyir, cukup merepresentasikan keculasan, kemaruk, dan sifat-sifat dan alamiah bawaan babi sejak ada di dunia, yang memang teristimewa untuk babi itu sendiri. Tidak pantas diadopsi menjadi sifat tambahan—konon lagi jadi sifat permanen—seorang manusia pun.
Hanya saja, seberapa pun tak pantasnya sifat babi dipakai oleh manusia, karya Arnis ini adalah penanda bahwa ia telah demikian menggejala. Bahwa telah ada babi-babi berwujud manusia, yang tinggal dalam komunal masyarakat, berbaur satu sama lain, menunduk sekaligus menggeruduk apa pun yang dianggap bisa memuaskan nafsu berahinya.
Babi berwujud manusia, atau dalam istilah lebih vulgar lagi, manusia babi, adalah sejahat-jahatnya babi, pula sebabi-babinya babi di antara populasi babi yang asli.
kalheuh sineuk dari loen
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sabah beuraya, teungku. Saleum.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bui nakeuh binatang paling sukses, bisa mendidik semua anaknya jadi bui :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bek meu bui-bui that meunan lah bang. Nyan komen2 droeneuh ku vote. tunu kuh. Hahahaha....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit