PERTUNJUKAN TEATER “BUAH SIMALAKAMA”
Penulis: Junari Adi Saputra, on : 29 April 2018
Buah simalakama merupakan pertunjukan yang sangat menginspirasi dengan mengdeskripsikan kehidupan kalangan menengah kebawah yang mendiami kawasan Bukit Tui dengan bekerja sebagai penggali Batu kapur. Karya ini pun didedikasikan untuk para pekerja penggali kapur supaya dapat menginspirasi penonton dengan adanya karya ini.
Pertunjukan buah simalakama merupakan pertunjukan teater yang digagas oleh Dr.Edward Zebua M.pd beliau merupakan penulis sekaligus sutradara dalam karya mandiri ini. Persembahan teater ini pun diperankan oleh beberapa mahasiswa dari berbagai angkatan seni prodi teater. Pertunjukan ini di laksanakan di Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam Institut Seni Indonesia Padangpanjang pada hari Kamis 26 April 2018. Pertunjukan Buah Simalakama ini bercerita bagaimana seseorang harus bisa menjaga keseimbangan alam ,apabila keseimbangan alam itu diganggu akan muncul malapetaka. Kekuatan cerita ini terletak pada konflik sosial dalam kehidupan sehari-hari sehingga sangat mudah dipahami oleh penonton.
Karya ini juga menceritakan pengorbanan seorang ayah yang menyekolahkan anaknya di salah satu Perguruan Tinggi Negeri dengan jurusan pertambangan. Bagaimana susahnya seorang ayah dalam membiayai kehidupan sehari-hari sekaligus membiayai uang kuliah dengan kondisi seorang ayah yang sakit-sakitan. Sebenarnya si anak pun seudah menjelaskan resiko kepada ayahnya bagaimana bahayanya menggali batu kapur dibawah Bukit Tui baik untuk ayahnya maupun dampak lingkungan yang akan dirasakannya kelak dimasa yang akan datang. Namun sang ayah pun mengelak jika tidak menggali kapur dari mana mereka bisa makan dan biaya kuliah didapatkan.
Setelah beberapa hari libur dirumah si anak pergi lagi kekota untuk kembali bersekolah untuk mencapai gelar S1.Tepat dua hari sebelum anaknya wisuda,ayahnya yang bernama Asrial ini meninggal karena terkena reruntuhan batu kapur. Namun berita kematian ini belum di sampaikan kepada sang anak dikarenakan ia sedang proses penyelesaian skripsi sang ibu sendiri takut jika kabar duka ini disampaikan kepadanya akan mengganggu proses tugas akhirnya. Setelah beberapa hari ayahnya dimakamkan, si anak pulang dari kota membawa ijazah hasil dari 4 tahun dia berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri ternama. Dengan perasaan sedih sang ibu menyambut si anak sepulangnya dari kota dan ketika itu pula ia menanyakan keberadaan ayahnya. Kemudian sang ibu pun berusaha menjelaskan bahwa ayahnya sudah meninggal beberapa hari yang lalu. Dengan perasaan yang campur aduh ia pergi berlarian ke makam dan meratapi kuburan sang ayah.
Pertunjukan Buah Simalakami ini disuguhkan degan konsep realisme sosial sehingga para penonton sangat mudah memahami alur pertunjukan tersebut. Namun identifikasi setting sebagai daerah kapur belum terlihat jelas penonton hanya tahu melalui dialog bukan dari perspektif visual. Kemudian logika akting seorang aktor kurang konsisten sehingga sang aktor masih terlihat sebagai diri di bukan sebagai tokoh yang dimainkan. Terakhir ialah konfliknya terlalu ringan sehingga penonton bisa mereka-reka setelah adegan selanjutnya sehingga spektakelnya kurang membius dari sudut pandang saya sendiri sebagai penonton.
Namun setelah mengikuti dari awal proses hingga dikemas keatas panggung yang patut diapresisi ialah kemajuan seorang aktor yang bisa konsisten atas perannya sehingga membawa penonton hanyut dalam pertunjukan dan itu bisa terlihat seperti nyata dengan didukung oleh artistik yang mempuni.
Congratulations @junariadisaputra! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit