Art Poem #47|| Pembaringan Terakhir

in artpoem •  6 years ago  (edited)

Akhirnya doa telah menemukan rupa
Kau wangi dupa

Riwayat dan hikayat
Saling mengedipkan mata
Nelangsa
Tak lagi menemukan tempat

Pembaringanmu yang terakhir
Telah mengakarkan tafakur
Mengasingkan segala bentuk kufur

Torjunan, 7 Oktober 2018

Posted using Partiko Android

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Ali Fahmi, M.Pd.I aka @penasantri hadir kembali dengan puisi bertema kematian yang membuka mata kesadaran kita bahwa hidup adalah perjalanan menuju fana. Bahwa hidup adalah seni dalam menerjemahkan anugerah dengan sebaik-baiknya sedangkan kematian kemisterian yang pasti datang dan tak pernah ada keraguan di dalamnya.

Mengintimi kematian lalu menuliskan kembali segenap isyarat yang tertangkap barangkali bisa membuat kita semakin memiliki kesadaran bahwa semuanya hanya titipan yang tak tahu kapan akan diambil dan dengan cara apa pengambilannya.

Paling tidak dengan membaca puisi ini kta mendapatkan sebuah pelajaran berharga kematian orang yang dekat dengan Ilahi selalu mampu getarkan hati

Kejutan selepas maghrib yang penuh renung terimakasih telah berbagi sudut pandang yang menggetarkan

Posted using Partiko Android