Goresan Pena : Teuku Abie Yoes
Masih tersisakah malam ini?
Ketika ku selipkan secuil kenang tuk kerut dikening
Sementara waktu, takkan pernah berhenti menertawakanku.
Aku mulai tak yakin dengan menyerahkan hidupku kepada siapapun dia.
Aku mulai ragu untuk melangkah
Mulai bimbang tuk nekat seperti masa laluku.
Aku hanya menikmati kenekatan ini
Lalu menyesali umur umur yang tersia-sia itu.
Masih tersisakah besok untukku?
Ketika ada harapan harapan yang ku gantungkan Pada Allah
Untuk seseorang yang ku harap ada di masa depanku.
Sementara mati?
Adalah selimut setiap kali aku terbaring dalam mimpi mimpiku.
Aku hanya berusaha menenangkan ketakutan ini.
Lalu memaki berkali kali atas dosa yang menenggelamkan ketidak berdayaanku.
Masihkah aku peduli?
Pada malam dan esok hari
Pada waktu waktu yang dibayangi kematian ini.
Antara aku dan esok sangatlah tidak pasti.
Kenapa aku berani berjanji?
Menikahi dia yang entah siapa dan dimana?
Menggantungkan mimpi bahkan sampai kaki dan tangan tak bisa lagi menggapainya.
Mengumbar harapan yang menggilai ketidak kuasaanku ini.
Aku mengertikah?
Tentang umur?
Mimpi?
Harapan?
Dia?
Tidakkah lebih ku mengerti tentang mati?
Sementara hidup adalah mati.
Lalu bagaimana aku mati sementara aku tak mengetahui cara hidup.
Aku dan sisa waktu kini.
Dalam tadabbur dan kepasrahan hati
Pada esok
Pada usia.
Pada impian dan janji.
Aku telah berdosa.
Durhaka dengan waktu.
Berjanji pada ketidak mampuanku.
Berjuang pada kemusthilan itu.
Aku telah pergi
Sebelum datang.
Aku telah pulang
Sebelum pergi
Aku telah raib
Sebelum hadir.
Aku berserah pasrah
Pada usaha, doa dan takdir.
Aku masih peduli bahwa luka dihati.
Takkan pernah sembuh dalam kesempurnaan.
#teukuabieyoes #potretsastra #sajakmalam #lukisansastra #pelukissastra #syahdu #sajaksufi #ingatumur #ingatmati #catatanpendosa #puisiku
Halo @teukuabieyoes! Upvote yaa..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit