Sajak jomblo
Teuku Abie Yoes
siapa peduli
tersungkur kaku beku membatu
luka menganga tanpa darah tapi sakit perih meronta
nasib kini menggila sampai mati
serasa wanita tak diciptakan untukmu seperti
sampai mengadu, menggadai, berkoar, mengaung, menggila
wanita tetap saja tak akan mendekati
terlalu merajuk pada murkaNya yang ingin di miliki
sadarkah Allah mencintai jomblo sejati
karena jomblo nasib tak terkendali
Menangisi zina yang tak di cicipi
Nikmatkah dosa bercinta dengan api
Atau berbahagia jomblo sampai halal nanti
Terasa jomblo kehinaan diri
Tak laku bersemak hening sepanjang hari
Bercerita enggan karena tak ada gadis yang menghiasi
Padahal lumpur nista, pekat hitamnya warna dosa mewarnai
Sadarkah jomblo itu kemewahan abadi
Berkelas tinggi sampai bertahan hingga ijab diqabuli
Sajak jomblo tercipta dalam kehampaan diri
Saraf keras rusak, otak hilang, berfikir hanya napsu birahi
Ingatlah waktu terabai, lalai, terbuang, membusuk
Hanya mengkhayali romans cinta yang mengiblisi
Cinta Allah suci megah tak terganti
Kenapa menangisi jomblo bak pria tak berarti
Lihatlah Tuhan membingkai asmara dalam Syara’ dan dinni
Kenapa meminta Zabaniah mengundang berteduh di neraka apiNya
Selayaknya memacari Istri, itu Ranum, syahdan, berkasih suci nan diamini
29 February 2016| Matangkuli
#jomblo #puisi #sajakjomblo #keusebagaimantong
#teukuabieyoes #ustadzbackpacker #pelukissastra #potretsastra #penyairaceh #syahdu #malaysia #sajakpendosa #kutipanpuisi #quatos #secangkirkata #baper #puisibaper #pojokpuisi #lukisansastra #wiseword #vespakata #sajaksufi #beyoungsufi #onlypoem #sajaksyahdu #kutipan #picart #khamustofabisri #editfoto