Wah, begitu melihat para Stemian yang memiliki banyak postingan rasanya ngiler dan minder deh. Bagaimana tidak? Postingannya bagus- bagus banget, seperti @iqbalsweden, @mariska.lubis dan masih banyak para stemian lainnya. Maklumlah saya masih berstatus sebagai santriwati yang masih menetap di asrama. Tidak boleh memegang handphone kecuali pada hari jumat. Oleh sebab itu jumat menjadi hari yang sangat spesial bagi seluruh santriwan dan santriwati.
Jadi... mengepost tulisan kapan ada waktu tertentu dan tentunya waktu yang spesial. Waktu yang dimana para ustad atau pun ustadzah memberikan waktu untuk online. Rasanya... bagaikan durian yang runtuh dari pohon, sangking senangnya.
Em, biasanya setiap ada sesuatu yang mengganjal dalam hati, solusi yang terbaik adalah mencurahkan isi hati pada kertas putih yang dialiri oleh kalimat- kalimat yang penuh menyesakkan dada. Menulis memiliki sebuah keajaiban. Entah apa namanya, mungkin... ilham yang diberikan oleh Allah kepada hambanya yang sedang galau atau pun bahagia melalui tulisan.
Hingga akhirnya terdapat dorongan yang kuat dari diri sendiri untuk tidak perlu minder karena tulisan yang masih di bawah standar. Namanya juga masih belajar, wajar dong! Masih banyak kurang dari segala sisi, seperti layaknya masakan. Kurang asin lah, kurang pedas lah, kurang kental lah, kurang kurang dan kurang, never perfect. Namun aku yakin, sesuatu yang sering diasah pasti menjadi sesuatu yang tajam, seperti layaknya sebuah pisau.
Apa lagi, di komunitas steemit banyak penulis yang hebat! Jika penulis yang hebat dan berpengalaman berkenan memperbaiki tulisan saya yang tengah kucar- kacir ini, saya sangat berterima kasih. Mau berhenti menulis? Jelas " tidak" jawabannya. Bagi aku menulis memiliki sensasi yang unik, hingga menjadi sebuah hobi. Meski ada beberapa teman yang mengatakan bahwa...
" Ngapain sih menulis melulu. Gak keren! Kapan jadi orang terkenalnya?"
" Curhat aja di buku! Gak ada solusinya. Kertas gak bisa diajak ngobrol, hehehe. Aneh!"
Kalimat tersebut bukan lah yang pertama dan kedua kalinya yang terlontar dari beberapa teman. Namun, bunda @Sy.Aini yang selalu memberikan dukungan dan memperkenalkan saya dengan steemit. Andai kata para sahabat Rasullulah, imam Syafi'i, imam Malik, Ibnu Sina atau siapa pun lah mereka tidak menulis adakah sesuatu yang mereka abadikan untuk para insan di dunia ini? Karena pengetahuan yang mereka abadikan pada tulisan menjadi bermanfaat bagi seluruh manusia, dan menjadi pahala bagi mereka meski mereka telah tiada.
Terima kasih bagi mereka yang selalu mendukung saya dalam segala hal.