Sebagai negara kepulauan, bencana alam di Indonesia memang tidak bisa di hindari baru-baru ini terjadi banjir bandang berbarengan dengan angin puting beliung di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur hingga memakan korban jiwa dan merusak tempat tinggal warga hingga ratusan kepala keluarga harus mengungsi. Pada waktu yang sama pula, di Pulau Sumbawa tepatnya di Bima, Nusa Tenggara Barat juga terjadi banjir bandang di 6 kecamatan yang berbeda.
Bencana seperti banjir, angin puting beliung, gempa, gunung meletus, dan bahkan tsunami terjadi di Indonesia setiap tahunnya. Salah satu bencana alam yang selalu terjadi setiap tahunnya adalah gempa bumi.
Apa Itu Gempa Bumi?
Sebagai warga Indonesia yang tinggal di wilayah lempeng tektonik, tak jarang bagi kita mengalami yang namanya gempa bumi. Lalu apa itu gempa bumi?. Gempa bumi didefinisikan sebagai kondisi berguncangnya tanah akibat dari gerakan tiba-tiba lempeng tektonik bumi. Peristiwa ini terjadi dalam waktu yang singkat, namun tak jarang juga terjadi gempa bumi dalam waktu yang lama.
Distribusi Tahunan Gempa Bumi Dunia Dinotasikan Titik Hitam Terkonsentrasi Jalur Tektonik (Sumber: Puslitbang BMKG)
Besarnya getaran gempa bumi dapat diukur menggunakan alat bernama seismograf dan seismometer. Dengan alat ini maka apabila terjadi getaran gempa bumi maka akan diketahui dengan skala yang disebut skala richter. Tak jarang gempa bumi mengakibatkan berbagai macam kerugian bagi warga masyarakat. Selain itu gempa bumi dengan skala richter yang tinggi dapat berpotensi mengakibatkan tsunami.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Apabila kita berbicara mengenai penyebab terjadinya gempa bumi, maka dapat dibedakan berdasarkan pemicu pergerakan bumi tersebut. gempa bumi dapat terjadi oleh karena dua sebab, yang pertama yaitu karena pergerakan lempeng bumi, dan yang kedua karena aktivitas dari gunung berapi. Gempa yang terjadi akibat pergerakan lempeng bumi disebut dengan gempa tektonik, sedangkan gempa yang terjadi karena aktivitas dari gunung berapi disebut dengan gempa vulkanik.
Selain dua penyebab di atas, gempa bumi juga dapat terjadi akibat dari menumpuknya massa air di balik dam. Seperti yang terjadi di Dam Karibia, Zambia. Walaupun penyebab ini jarang terjadi, akan tetapi juga patut untuk diwaspadai. Selain itu gempa bumi juga dapat terjadi akibat penggunaan bahan peledak. Contohnya pada penggunaan bahan peledak nuklir. Penyebab gempa bumi yang disebabkan oleh manusia ini sering disebut dengan seismisitas terinduksi.
Tips Membuat Bangunan Tahan Gempa Bumi
Indonesia merupakan negara yang sering mengalami gempa bumi. Hal ini menuntut kita sebagai masyarakat Indonesia untuk cermat mengantisipasi adanya gempa bumi. Salah satu cara untuk mengantisipasinya adalah dengan membangun rumah atau bangunan yang tahan gempa. Lalu apa saja tips yang dapat digunakan untuk membangun rumah tahan gempa?. Simak ulasan berikut ini.
A. Perhatikan Bahan Material Bangunan
Saat kita membangun sebuah bangunan, hal yang penting untuk diperhatikan adalah jenis bahan bangunan. Pastikan anda menggunakan bahan yang tepat seperti panel risha, pasir halus, kerikil, air, semen yang presisi. Dengan menggunakan bahan-bahan yang tepat, akan mencegah terjadinya keretakan-keretakan kecil pada bangunan tersebut. Selain itu juga hindari menggunakan material yang berat. Contohnya pada material atap. Apabila memungkinkan gunakan atap yang memiliki baja yang ringan.
Bahan Bangunan Panel Risha (Sumber: Instagram @workshopmosinggani)
B. Kesimetrisan Bangunan
Simetris adalah sebuah bentuk yang sama antara sisi yang satu dengan sisi lainnya. Dengan mendesain bangunan yang simetris, maka apabila terjadi guncangan akan tidak berat sebelah. Hal ini akan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah. Mungkin nantinya bangunan akan terlihat biasa saja, namun ada baiknya kita mengutamakan keselamatan lebih dulu. Mengenai hal ini bisa diserahkan pada jasa kontraktor jogja.
C. Kekuatan Pondasi
Pondasi merupakan dasar dari suatu bangunan. Apabila Anda membangun pondasi dengan baik, maka bangunan tersebut akan berdiri kokoh. Sebaiknya pondasi ditanam di balik permukaan tanah sedalam 60-75 cm. Selain itu pastikan juga angkur kokoh dan terhubung dengan sloof. Apabila kurang memahami mengenai hal ini bisa konsultasi dengan jasa kontraktor Jogja.
D. Kualitas Tanah
Tanah tempat hunian berdiri merupakan aspek penting dalam memastikan kokohnya suatu bangunan. Pastikan tanah memiliki struktur kepadatan yang bagus dan tidak keropos. Hal ini untuk mencegah apabila terjadi goncangan struktur tanah tadi tidak berubah terlalu ekstrim yang mengakibatkan bangunan roboh.
Jenis Rumah Tahan Gempa Bumi
Bagi anda yang ingin membangun rumah tahan gempa, berikut ini kami berikan rekomendasi desain untuk anda.
A. Growing House
Tahukah Anda bahwa jenis rumah ini merupakan hasil dari desain anak bangsa, lho?. Dengan menggunakan rumah ini maka akan tahan terhadap guncangan dengan kekuatan tertentu. Inti dari pembangunan rumah ini adalah membangun rumah secara berhubungan. Sehingga penghuni akan tetap produktif sambil berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
B. Konsep Rumah Jepang
Negara matahari terbit ini merupakan negara yang banyak memberikan ide-ide cemerlang. Khususnya pada bangunan tempat tinggal warganya. Rumah dengan konsep jepang memprioritaskan kerapatan pada setiap komponennya. Dengan begitu maka akan tahan terhadap guncangan. Selain itu kebanyakan rumah yang berkonsep jepang menggunakan bahan yang ringan seperti aluminium, sehingga akan terhindar dari keropos yang disebabkan oleh rayap.
C. Rumah Tanpa Kayu
Penggagas pertama kali rumah jenis ini adalah PT. Conwood Indonesia. Sebagai bahan dasar untuk pembuatan rumah ini adalah semen dan fiber. Karena tidak menggunakan kayu, maka konstruksi rumah ini akan terhindar dari rayap bahkan tahan dari api. Selain itu dengan menggunakan konsep ini maka rumah akan lebih bersifat lentur sehingga saat terjadi guncangan akan fleksibel dan sulit untuk roboh.
Rumah Kontainer (Sumber: Instagram @kontraktorari)
D. Konsep Rumah RISHA
RISHA merupakan singkatan dari Rumah Instan Sederhana dan Sehat. Rumah jenis ini dipandang sebagai rumah yang tahan terhadap gempa karena mengusung konsep bongkar pasang. Untuk membangunnya tidak memerlukan semen dan juga batu bata, akan tetapi dengan menyusun beton khusu menggunakan baut.
E. Rumah Barrataga
Jenis rumah yang satu ini terbilang cukup unik. Bentuk dari rumah ini seperti lemas atau joglo. Walaupun begitu, rumah ini sangat memperhitungkan berbagai aspek didalamnya. Seperti pada pondasi contohnya. Pada pondasi rumah ini dilatarbelakangi oleh keberadaan pasir sedalam 20 cm yang akan meredam getaran. Maka walaupun terlihat konvensional, rumah yang dijuluki rumah rakyat ini terbukti dapat aman dari gempa bumi.
Nah, demikian itu adalah jenis-jenis rumah yang dapat menahan guncangan gempa. Semoga rekomendasi di atas dapat anda gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membangun rumah yang tahan gempa.