Adakalanya kita mesti diam dan mendengar, lebih banyak dari kita berbicara, sebab Allah ciptakan kita dua telinga dan hanya satu lisan. Agar lebih banyak mendengar
Dengan mendengar kita memahami, bila sudah bisa memahami kita baru bisa memahamkan. Terlalu banyak bicara akan salah paham, atau membuat orang lain salah paham
Jangan sampai kita menghakimi sebelum mendengar, menilai sebelum memahami, bahkan berprasangka sebelum kita tahu apa yang menyebabkan itu bisa terjadi
Kadang ada orang yang menutup kedua telinganya lalu dia berteriak, ingin didengarkan tapi tak mau mendengarkan, maka tak ada yang dia ketahui dan pahami
Kita pun tak bisa mendengar sekaligus berkata-kata. Memahami tak bisa dengan lisan, tapi dengan pendengaran. Maka dalam Al-Qur'an Allah sampaikan 'mendengar' lebih dulu
Dan inilah kekurangan banyak kita di dunia media sosial saat ini, semua mau didengar tak mau mendengar, apalagi memahami. Lalu berkata "hanya aku yang benar"
Kalau sudah "hanya aku yang benar", maka kawannya adalah "kalian pasti salah". Tak ada lagi pintu diskusi, apalagi pintu perbedaan pendapat, tak mau dengar
Ada dua telinga, dua mata, untuk mendapatkan masukan, juga referensi lainnya. Namun hanya ada satu lisan untuk memberi masukan. Kenapa tidak kita mendengar lebih banyak?
Hello,
We have found similar content: https://plus.google.com/+FelixSiauw1453/posts/gd3fs4Ps1TW
Not indicating that the content you copy/paste is not your original work could be seen as plagiarism.
These are some tips on how to share content and add value:
Repeated plagiarized posts are considered spam. Spam is discouraged by the community, and may result in action from the cheetah bot.
If you are actually the original author, please do reply to let us know!
Thank You.
More Info: Abuse Guide - 2017.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit