Menaklukkan Beasiswa Turki

in beasiswa •  7 years ago  (edited)

IMG_2109.JPG
Hampir 4 tahun saya di Turki banyak menemui calon pelajar Indonesia yang bertanya tentang Turki. Terutama seputar kuliah, kehidupan, bahkan hal hal romantis terkait negeri dua benua. Pertanyaan pertanyaan tersebut selalu berulang dan ditanyakan oleh orang yang berbeda tiap mau tahun ajaran baru. Saya sendiri sedang menuliskan beberapa catatan untuk beberapa buku saya yang selalu tertunda untuk diterbitkan.

Tapi alhamdulillah dari beberapa teman yang sekarang berada di Turki, dulunya adalah mereka yang suka bertanya. Harapan saya selalu sederhana, supaya temans ini mau membagi cerita pada teman yang lain yang akan melanjutkan Pendidikan di Turki.

Tapi saya rasa penting juga merangkup beberapa soalan beasiswa di Turki. Terutama hal yang menyangkut interview setealah menerima email dari YTB untuk dapat kuliah di Turki. Saat saya menjadi Presiden PPI Turki, kita sudah bikinkan group supaya para calon pelajar bisa langsung berkomunikasi satu sama lain baik dari S1 maupun pascasarjana. Malahan, kita pikirkan juga bagaimana calon pelajar tersebut dapat belajar online dasar dasar Bahasa Turki sebagai bakal kesana.

Saya menuliskan kembali beberapa catatan sederhana ini, bisa berupa tips, pengalaman maupun catatan tambahan bagi calon pelajar di Turki. Alhamdulillah banyak yang telah berhasil usai menyiapkan diri dengan baik menjelang test hingga sampai di Bumi AlFatih.

Seorang teman mengajak saya bergabung di Steemit untuk berbagi kisah kisah yang positif dan inspiratif. Saya memulainya dengan kuliah di Turki.

Pertama, jalur ke Turki. Untuk dapat kuliah ke Turki itu ada dua jalur. (1) Beasiswa dan (2) mandiri. Beasiswa untuk sekarang ini yang saya rekomendasikan ada 3 (tiga). Pertama, YTB, yaitu beasiswa dari Kementerian Pendidikan di Turki. Beasiswa ini untuk seluruh level (s1-S3) di Turki. Tiap tahun Pemerintah Turki melalui jalur ini menyediakan sekitar 5000 orang dari lebih 150 negara untuk dapat belajar di Turki. Tiap tahun baik aturan maupun persyaratannya selau berubah. Walau kadang tak terlalu signifikan. Saya pernah mengadakan meeting di kantor pusat YTB di Ankara menanyakan beberapa persoalan awardee YTB. Jawaban mereka selalu mengatakan bahwa YTB masih mencari bentuk soal format terbaik. Disisi lain, Turki juga negara yang saat ini masih menampung lebih 3 juta pengungsi Suriah, maka biaya yang dihabiskan negara walau dibantu Europe Union tidak sedikit. Tapi beasiswa YTB adalah yang paling bagus saat ini di Turki.

Kedua, Beasiswa Diyanet. Yaitu beasiswa Kementrian Agama, fokus untuk jurusan keagamaan (ilahiyat). Beasiswa ini lebih baru lagi dan masih untuk pelajar S1. Beberapa teman yang berkonsultasi dengan saya baik ketika test, keberangkatan maupun sampai di Turki tak ada masalah yang berarti yang dirasakan penerima beasiswa sejauh ini. Ketiga adalah beasiswa bagi penghafal alQuran, yaitu dari Suleymaniyah. Saya lihat perkembangannya cukup pesat. Mereka membuka banyak cabang di Indonesia untuk memudahkan seleksi dan mempercepat ekspansi dakwah ke berbagai negara.

Bacaan saya program Suleymaniyah ini menyiapkan kader lintas negara. Setelah khatam menghafal Quran mereka diajarkan Bahasa dan kitab kitab dari 4 madzhab. Selanjutnya akan dikirim ke berbagai negara yang ada cabangnya untuk menjadi hocam atau imam. Ada satu lagi beasiswa TUBITAX Namanya, tapi diperuntukkan bagi Ilmu Sains dan peneliti. Pelajar yang sudah di Turki lebih banyak peluang melanjutkan kuliah pascasarjana atau penelitian melalui lembaga ini. Sementara di berbagai kampus juga tersedia beasiswa satu semester atau setahun ke Eropa. Seperti Erasmus, dll. Sementara beasiswa dari Yayasan Tertentu saya tidak berani merekomendasi baik yang ada di Turki maupun di Indonesia.

Kedua, Biaya Mandiri. Dari beberapa teman yang sedang kuliah di Turki melalui jalur mandiri katanya tak terlalu mahal. Apalagi untuk S1. Di kota kota seperti Bursa, Kastamonu, Kayseri biaya kuliah relative murah dibanding Istanbul dan Ankara. Para pelajar yang pingin kuliah mandiri dengan mudah bisa langsung ke Turki. Tapi umumnya kampus kampus di Turki mewajibkan Bahasa Turki, jadi harus ikutan kursus (TOMER) dulu disana. Ada kasus pelajar yang datang langsung ke Turki, mendaftar Tomer baru kemudian mengurus visa student dan kuliah.

Beasiswa YTB dibuka biasanya bulan Maret. Sebulan penuh. Mungkin sekarang dibagi dua gelombang untuk pascasarjana dan S1.
Sebagai informasi, dari pengalaman saya tahun lalu beasiswa pemerintah Turki atau sekarang yang bernama YTB akan melewati dua seleksi, yakni meliputi seleksi administrasi, dan interview.

Cara pendaftarannya sama hal dengan beasiswa pada umumnya. Yaitu dengan mengisi form online, melampirkan CV, translate ijazah dan transkrip nilai/raport ke bahasa Inggris/Turki, (dua kebelakang), rekomendasi dari kampus/guru besar/tokoh/lembaga/sekolah, surat kelakuan baik (s1), toefl (tidak wajib-tapi diutamakan), dan dokumen pendukung (prestasi) lain. Sebelumnya anda akan diminta membuat 'akun' untuk bisa mengakses, kalau sudah punya akun, anda bisa mengedit form anda (missal menyempurnakan) sampai batas penutupan pendaftaran.

Lalu, bila lulus ADM, anda akan dikirimkan email dan undangan untuk mengikuti interview di kedutaan Turki di Jakarta. Kuasai benar apa yang anda tuliskan dalam form online. Interview berlangsung dalam bahasa Inggris.
Pertanyaan form
Ada beberapa pertanyaan yang akan anda isi dalam form tersebut. Misalnya, (1) Jelaskan harapan belajar di Turki dan rencana masa depan anda. (2). Jelaskan alasan preferensi program studi anda dan jelaskan hubungannya dengan latar belakang studi anda. (3). Jelaskan alasan mengapa anda memilih negara Turki untuk melanjutkan studimu.
Tiga pertanyaan kunci diatas harus anda jawab dalam mengisi formulir secara online. Ini juga menjadi landasan pertanyaan saat interview nanti bila anda berhasil lulus ADM online. Sekitar sebulan setelah itu bila lulus, anda akan dihubungi via email masing-masing, kemudian dimintakan menyiapkan visa, surat kesehatan, dll untuk keperluan keberangkatan. Pemerintah Turki (YTB) akan menangung semua beasiswa selama di TURKI dan jadwal akademik akan dimulai bulan September. Disini biasanya bulan September adalah musim dingin (winter), maka anda juga perlu menyiapkan baju dingin.

Penerima beasiswa YTB wajib mengikuti program bahasa Turki selama setahun (efektifnya 8 bulan). Umumnya di Turki menggunakan bahasa Turki sebagai pengantar kuliah. Pililhan kampus bisa beberapa pilihan, namun panitia yang menentukan, disesuaikan dengan quota beasiswa kampus, bahasa dan kemampuan pelamar. Alangkah lebih baik bila sebelum berangkat, teman-teman belajar sedikit-sedikit bahasa Turki, minimal dasar/dasar atau percakapan sendiri. Saya termasuk yang tidak mengerti saat itu karena tidak ada yang memberi tahu, maka sampai disini sangat berat perjuangan belajar bahasa. Jumlah beasiswa (uang saku) untuk S1 sekitar 550-600 TL, S2 sekitar 750-800 TL, dan S3 sekitar 1000-1100 TL. 1 TL = Rp. 5.600-5800. Kota-kota di Turki atau pilihan kampus bisa diikuti via website yang tersedia. Mungkin untuk 2018 sudah lebih tinggi. Cuma kurs Turki juga sedang menurun.

Tahun 2015 seluruh dunia (154 negara) penerima beasiswa YTB S1-S2 ada sekitar 4000 orang. Untuk quota Indonesia sekitar 40-45 orang. Jalur lain selain pemerintah juga tersedia, tapi melalui lobi/lobi atau rekomendasi. Misalnya melalui yayasa tertentu di Turki. Tapi saya mendengar beberapa yang mendapat beasiswa jenis ini, beasiswanya banyak yang macet-macet. Ada juga model tiketnya nanggung sendiri, beasiswa kuliah free. Tapi yang paling 'aman' adalah jalur YTB. Penerima beasiswa YTB akan tinggal di asrama. Sambil menyiapkan diri temans bisa mengikuti perkembangan melalui websites resmi http://www.turkiyeburslari.gov.tr/.

Contoh Penanya dan Pertanyaan

Berikut ini beberapa contoh pertanyaan terkait kuliah di Turki. Saya akan coba jawab untuk pembaca sekalian.

(1) Apa prioritas beasiswa oleh pemerintah Turki? Misalnya prioritas bidang studi atau daerahnya?
Tidak ada prioritas tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah di Turki. Tapi ada lembaga pemberi beasiswa tertentu yang memiliki prioritas sesuai dengan visi lembaga, seperti Tubitax. Mereka lebih mengutamakan yang “exact”. Kalau dalam pandangan saya konsentrasi ilmu sosial (sosyal bilimler) sangat menarik di Turki. Secara budaya, sejarah, peradaban Asia-Eropa sangat menakjubkan untuk dipelajari di Turki. Untuk beasiswa Tubitax bisa ditelusuri di website resminya.

(2) Prosesnya setelah applikasi, apa saja, misalnya kapan wawancara, kapan pengumumannya dan kapan mulai sekolahnya
Pengalaman saya setelah mengisi aplikasi dan lulus aplikasi maka akan diundang interview di kedutaan di Jakarta. Biasa Interview bulan Mei dan Pengumannya akhir Juni. Tahun lalu pengumumannya 29 Juni 2013. Proses Akademik di Turki akan dimulai September. Artinya mahasiswa sudah harus berada disini bulan September (akhir).

(3) Apakah semuanya yang dapat beasiswa turki ini harus nantinya sekolah dalam bahasa turki? Tidak ada kelas internasional bahasa inggris?
Untuk beasiswa Pemerintah Turki (YTB) semuanya wajib belajar bahasa Turki, mulai aktif bulan Oktober-Juni. Sekitar 6-8 bulan efektif, karena disini juga lumayan banyak liburnya;-). Baik yang kuliahnya menggunakan bahasa Turki maupun dalam bahasa Inggris. Kelas Internasional tetap ada, tergantung jurusan masing-masing. Ada yang langsung bisa kuliah bagi yang berbahasa Inggris pengantarnya. Tapi mulai tahun saya (2013) harus ikut dulu bahasa Turkinya, meski kuliah pengantarnya bahasa Inggris.

(4) Dalam aplikasi ditanyakan hasil tes TOEFL atau IELTS? Apakah berpengaruh untuk dapat beasiswa atau tidak?
Saya pikir sedikitnya akan berpengaruh untuk hasil TOEFL/IELTS yang kita lampirkan. Terutama dalam hal penempatan kampus kita nantinya di Turki. Meski yang lebih menentukan bukan itu saja. Dalam interview mereka akan lebih melihat alasan, relevansi, dan prestasi/kontribusi kita di masa mendatang sesuai bidang ilmu. Plus rekomendasi juga penting dari pihak/tokoh/professor.

(5) Apakah ada pengaruh bidang studi dan universitas yang dipilih di Turki terhadap kelulusan pelamar beasiswanya?
Pengaruh bidang studi bisa saja berpengaruh, tapi kita sedikit sekali memiliki akses dalam hal ini. Karena komunikasi kelulusan dan hal-hal lain usai mendaftar atau lulus langsung dengan mahasiswa bersangkutan. Kita sendiri tidak mengetahui temans yang lulus dan bidang studi apa. Bahkan pihak kedutaan juga demikian.

(6) Berapa yang diterima untuk S2 dan S3 setiap tahunnya.
Untuk tahun 2013 ada sekitar 4000 penerima beasiswa dari 154 negara yang ‘aplly’. Untuk Indonesia ada sekitar 45-50 orang. S2 dan S3 sekitar 25-30 orang. Dan S1 ada 20 orang. Saya tidak tahu persis pembagian quotanya.

(7) Apakah ada beasiswa yang untuk short course?
Sejauh ini sepengatahuan saya untuk beasiswa short course dari YTB sudah ada. Dan program ini bisa ditelusuri melalui lembaga lembaga atau kampus di Turki.

(8) Bagaimana kalau yang mau sekolah sendiri langsung ke Turki tanpa melalui beasiswanya, apa sarannya?
Boleh saja yang ingin kuliah sendiri di Turki. Biayanya tidak terlalu mahal, tinggal memilih kampus dan kota yang disukai, tidak ada masalah koq.

(9) Terakhir, apa tip-tips untuk dapat beasiswa turki?
Tips untuk beasiswa di Turki. Pertama lebih baik ikut beasiswa dari pemerintah Turki (YTB) yaitu beasiswa resmi pemerintah. Itu lebih menjamin alias tidak macet-macet. Kedua, nilai dan rekomendasi sangat menentukan. Kalau IPK anda 3,5 keatas dan rekomendasinya bagus, kemungkinan mendapat peluang interview lebih besar. Saat interview disitu kemampuan anda dijajal, artinya anda sendiri sangat berperan untuk meraih beasiswa. Sama halnya dengan kita memenangkan beasiswa ke negara lain, tidak perlu risau, enjoy aja.

Tekad, Usaha, dan Doa
Turki adalah sebuah negara yang indah, memiliki peradaban dan sejarah yang tak pernah habis diuraikan. Akses kemana-mana juga lumayan dekat karena letaknya di dua benua. Anda penyuka kuliner bisa menikmati beragam rasa makanan di seluruh Turki. Plus tempat-tempat menakjubkan, penuh histori maupun penikmat spiritual dan pengagum kesultanah Ustmani.

Hanya saja di Turki hampir semuanya menggunakan bahasa Turki. Bahasanya lumayan payah. Karena memiliki grammar yang banyak dan “suffix”. Namun banyak orang Indonesia yang sudah sangat lancar dan jago bahasanya. Banyak referensi peradaban di meseum-meseum tertulis dalam bahasa Turki. Menurut saya Turki memiliki segalanya, termasuk watak keras warganya dan kontruksi sosial sebagai negara penting dan muslim. Bagi anda yang melakukan penelitian akan sangat menarik. Pengalaman saya bisa kuliah di Turki adalah karena tekad yang besar, usaha maksimum dan doa. Bila anda memiliki ketiganya Insja Allah tidak sulit menaklukkan Turki. Sebagaimana bumi Alfatih yang memang disebut sebagai bumi sang Penakluk.

Semoga bermanfaat, sampai bertemu di Turki.

Salam Sukses dan salam kenal semua di Steemit,

*Azwir Nazar
Presiden PPI Turki 2016-2017.

Email : azwirchannel @gmail.com

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Jangan pakai tag #beasiswa #tips #sukses. Tapi gunakanlah tag yang sudah ada di Steemit.

siap pak @dsatria

tp lon kurang tertarik menulis di stemit, siat2 kena cheetah..hehe

Artikel yang sangat menarik @azwirnazar. Mohon maaf terlewatkan postingan yang berkualitas ini. Jangan menyerah ketika satu atau dua postingan tidak ada yang melirik. Tulis terus sebagai catatan yang barangkali suatu saat nanti akan menjadi sebuah buku lengkap.

Saya merindukan kisah-kisah tentang Turki. Komentar Pak @dsatria benar soal tag yang relevan digunakan di Steemit. Untuk postingan di atas, tag yang cocok adalah "steemit-education", "indonesia", atau tag lain yang sesuai dan bisa dilihat di sisi kiri atas. Keep spirit @azwirnazar dan semoga kita berdua bisa bersama dalam satu lembaga, hehehehe.....

Terima kasih bang @ayijufridar semoga saya berkesempatan menulis banyak kisah tentang Turki. Pak @dsatria dan bro @danilcotseurani terima kasih atas masukannya.

Amin bang @ayijufridar ;-)

Sama-sama @azwirnazar. Mari beramal melalui tulisan...