Baberapa hari yang lalu saat membersihkan lemari pakaian dan lemari buku terdapat sesuatu yang menarik perhatianku. Buku harian yang telah usang tepatnya. Hingga kumemutuskan untuk berhenti sejenak untuk membuka lembaran demi lembaran untuk mengingat kembali memori yang telah hampir lenyap dalam ingatanku.
Wah, terdapat sesuatu yang berbeda setelah membaca kembali lembaran hidupku yang lalu. Merasa bahagia, malu, sedih, bahkan tertawa sendiri bagaikan kehilangan kendali.
Namun, yang menjadi sesuatu yang paling aku syukuri adalah mengenai bagaimana perbedaan antara tulisan beberapa waktu yang lalu dengan sekarang. Untuk sekarang, tulisanku terasa lebih nyaman dibaca baik dari segi tulisan mau pun bagaimana cara menyampaikannya dalam segi tulisan.
Meski untuk sekarang masih banyak yang perlu diperbaiki dalam tulisanku. Setidaknya, sudah ada perubahan tanpa kusadari.
Yang ingin saya sampaikan adalah... ternyata belajar menulis dari buku harian menjadi salah satu hal yang paling mudah dalam melatih diri dalam menulis. Selain itu, kamu akan merasakan kebahagia, kesedihan, kegalauan, lucu atau pun hal yang paling jengkel yang pernah kamu lakukan.
So, bagaimana dengan sahabat stemian? Belajar menulis dengan cara ikut seminar? Otodidak? Atau... Ikut kursus menulis?
Yang terpenting adalah tetap belajar menulis dan menulis.