SR- Dipenghujung tahun 2017 lalu, Aceh dilanda hujan yang berkepanjangan. Tak terkecuali Kabupaten Bireuen yang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh, dimana beberapa kecamatannya dilanda musibah banjir. Kecamatan Makmur dan Kecamatan Gandapura merupakan dua kecamatan yang paling parah dilanda banjir diantara 17 kecamatan di Kabupaten yang dijuluki Kota Juang Itu.
Kecamatan Gandapura ikut terendam banjir, sejumlah 4 (empat) desa dari 40 desa di Gandapura yang mengalami dampak besar yang mengakibatkan sejumlah kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke Pos Pengungsian yang disediakan Pemerintah Desa setempat.
Desa Lhok Mambang yang ikut direndam banjir, sejumlah 52 rumah dan hampir 65 KK terpaksa mengungsi ke Meunasah, di susul tetangganya Desa Blang Keude juga mengalami hal serupa walau dengan jumlah pengungsi lebih sedikit.
Selanjutnya, desa Samuti Aman dimana sejumlah 43 KK mengungsi ke meunasah desa mereka, akibat rumah mereka sudah direndam "Tamu Bulan Desember" yang kerab kali datang dan sudah menjadi langganan setiap tahun bagi sebagian penduduk desa tersebut.
Desa Paya Baro, yang terletak di ujung selatan kecamatan Gandapura, sedikitnya 25 KK dengan dengan 45 jiwa terpaksa mengungsi, bahkan belasan rumah warga desa yang berbatasan langsung dengan desa Paloh Dama kecamatan Kutablang itu, bagaikan danau. Bahkan ketika Personil Polsek Gandapura yang di back up tim Dragon Polres Bireuen harus menggunakan Speed boat ketika melakukan evakuasi korban banjir selamat di desa tersebut. Dibantu Relawan BNPB Bireuen dan Tim TAGANA Bireuen, tenda darurat untuk pengungsian berhasil didirikan, tak hanya itu, dapur umum pun mengepulkan asap guna membantu konsumsi korban pengungsian yang sebagian besar lansia dan anak-anak.
Selain ke empat desa tersebut, desa Keude Lapang, Lapang Timur, Lapang Barat, Lingka Kuta, Samuti Rayeuk, Samuti Makmur, juga terkena imbas air bah di awal bulan Desember penghujung tahun 2017 itu.
Bantuan Masa panik pun diserahkan oleh Dinas Sosial Bireuen pada hari H tersebut, beberapa hari kemudian Dinas Sosial Provinsi Aceh pun mengunjungi para korban banjir Gandapura sembari mengantar bantuan masa panik kepada seratusan pengungsi dibeberapa desa yang terdapat titik pengungsian.