Heni Hendrayani dengan puisi berjudul Pinjami Aku begitu menyita perhatian saya sehingga saya memutuskan memilih puisi ini untuk dimasukkan dalam rubrik Bidik Puisi yang saya ampu dengan harapan agar manfaat puisi ini bisa dirasakan khalayak ramai dari berbagai kalangan.
Puisi ini disajikan dalam dua bait, tiap bait masing-masing berisi empat larik. Bait pertama mewacanakan kembali ke masa lalu dengan harapan bisa menata ulang hidup yang dipandangnya roboh lantaran seperti bangunan tua sarang tikus dan kecoa.
Barangkali Heni Hendrayani ingin berada dalam hidup tang terasing dari keburukan dan kejahatan. Ingin kehidupannya tidak dikuasai penyesalan.
Dalam bait kedua, Heni Hendrayani ingin kembali ke masa lalu untuk memastikan bahwa yang dijalani adalah kehidupan yang terang benderang bukan jalan yang penuh dengan kegelapan.
Heni ingin menjadi pribadi yang unggul dekat denganNya, selalu diliputi kebahagiaan dan ridhaNya. Bisa dibilang puisi berjudul Pinjami Aku adalah harapan seorang penyair kepada TuhanNya agar kehidupan yang dijalani tak dirasuki kegelapan.
Hal semacam ini juga pernah ditempuh oleh penyair Chairil Anwar dalam puisi berjudul Doa. Dengan kata lain, hakikatnya penyair juga seorang manusia, yang juga seorang hamba, yang mengakui keserbamahaan Tuhan dan berharap tetap berada dalam debar cintaNya.
Madura, 29 Agustus 2018
@fathuramien31
Tiap orang pasti mendamba hidup yang lebih baik dari waktu ke waktu dan konsep menjadi orang beruntung menurut al-Qur'an ada dalam surat al-asr, begitupun heni juga mendamba kehidupan lebih baik dan lebih layak sehingga dengannya ianya berada dalam istiqamah ketaatan
Posted using Partiko Android
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit