Bayangkan Bila Rupiah bisa diselamatkan oleh Steem Blockchain

Berita tentang pelemahan rupiah terhadap dolar menjadi perbincangan yang membuat urat leher tegang akhir-akhir ini. Adanya pelemahan rupiah secara tidak langsung menyebabkan inflasi yang menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap suatu barang akhirnya melemah juga. Inflasi bisa terjadi akibat adanya kegiatan impor barang yang dilakukan dengan alasan ketersediaan barang di suatu Negara tidak mencukupi atau dengan alasan agar hubungan bilateral tetap terjaga. Namun, yang luput dari perhatian adalah, ketika mengimpor barang kita menggunakan dolar sebagai mata uang standar dalam perdagangan internasional.

Hal ini terjadi karena pada akhir perang dunia ke-2, dunia bahkan Negara-negara Eropa mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan keterpurukan. Adanya kondisi seperti itu membuat Amerika yang saat itu masih menjadi Negara yang stabil menawarkan bantuan dalam memberikan hutang dan pinjaman pada Negara-negara yang mengalami krisis tersebut berupa mata uang dolar. Saat itu, untuk melakukan pencetakan uang, tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Harus ada emas yang dijadikan sebagai jaminan, akhirnya uang yang diperoleh dari hasil cetak tersebut dijadikan sebagai surat bukti kepemilikan emas. Alhasil, Negara yang ingin meminjam pada Amerika Serikat harus menyerahkan emasnya, dengan adanya monopoli seperti itu sudah pasti dolar lah yang akhirnya dijadikan mata uang internasional.

Sampai saat ini pun dolar tetap dijadikan sebagai mata uang standar dalam melakukan kegiatan perdagangan internasional. Artinya hampir di seluruh dunia, sistem perdagangan dikuasai oleh Amerika. Jadi, paham kan kenapa akhirnya dolar juga menjadi penyebab terjadinya pelemahan rupiah? Karena kita masih melakukan kegiatan impor barang dan pinjaman utang luar negeri yang saat ini berjumlah 355,7 milyar dolar, walaupun dengan pertumbuhan melambat, karena pemerintah bisa meredam tekanan global tersebut dengan adanya pengelolaan fiskal, lebih familiar dengan sebutan pajak.

Statistik Utang Luar Negeri Indonesia bulan Agustus 2018, Lengkapnya bisa di download pada website ini

Dengan adanya hal tersebut, kita tidak bisa terus-terusan menyalahkan pemerintah, namun tidak juga serta merta mendukung kesalahan yang telah berlangsung. Artinya disini kita sebagai seorang pribadi yang memiliki akal dan kemampuan untuk berinovasi dan memiliki kesempatan untuk mengubah kekacauan tersebut, sudah saatnya untuk tidak berlarut dengan keterpurukan yang terjadi, namun bagaimana kita bisa mengatasi krisis yang terjadi pada Negara, paling tidak menjadi solusi terhadap diri sendiri dan orang yang berada disekitar kita.

Hadirnya teknologi blockchain sebenarnya bisa menjadi angin segar bagi kita, karena dengan adanya blockchain maka kita dapat memangkas pihak ketiga yang terlibat ketika ingin melakukan transaksi baik itu dalam segi ekonomi, sosial, politik. Bahkan, penerapan sistem blockchain juga telah bisa digunakan pada segala sektor.

Saat ini, yang juga perlu dipertimbangkan adalah adanya steem blockchain yang mengusung SMTs (Smart Media Tokens), artinya dengan menggunakan steem blockchain kita bisa mencetak sendiri mata uang kripto yang diperlukan, serta juga bisa membangun platform sendiri dengan tujuan penyimpanan data atau hal yang diperlukan lainnya. Sehingga kita tidak perlu lagi bergantung pada mata uang Negara manapun dalam melakukan transaksi, karena sifat dari teknologi blockchain ini terdistribusi, maka tidak ada kepemilikan di dalamnya. Tidak hanya itu, kita pun bisa membuat proyek-proyek tertentu yang dibangun menggunakan steem blockchain dan bisa bekerjasama dengan pihak-pihak yang berminat pada proyek yang kita kembangkan, dan kerjasama tersebut bisa berlangsung di seluruh dunia tanpa monopoli suatu Negara.

Bayangkan bila banyak usahawan dan investor yang beralih ke steem blockchain, bila mereka melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan menggunakan mata uang tersendiri sesuai kesepakatan kerjasama dalam pembayarannya, apalagi bila nanti kita memiliki exchanger sendiri yang bisa langsung ditukarkan ke rupiah. Maka rupiah tidak akan bergantung lagi dengan dolar.

Semudah itu? Tidak juga, butuh proses yang panjang dan pemahaman pada tiap individu untuk menerima teknologi ini. Tidak ada yang bisa dicapai secara instan, bahkan bila ingin memasak mie instan pun kita harus membelinya terlebih dahulu dan melakukan tahapan-tahapan yang diperlukan agar bisa menikmati mie tersebut. Semua memiliki alrgoritma nya (tahapan) masing-masing.

Salam,
@fararizky