Nomophobia No Mobile Phone Phobia adalah istilah baru, yang berarti ketakutan akan dipisahkannya pengguna dengan gadget kesayangannya. Bahkan kita tidak sadar telah diperbudak oleh media sosial pada zaman sekarang seperti facebook, twitter, instagram, smule, sampai yang lagi heboh sekarang app game mobile legend.
Coba perhatikan sekitar kita, terutama saat menggunakan transportasi umum, maka akan ditemukan fenomena baru. Baik kita mengamati di stasiun, terminal, pelabuhan antara ataupun bandara, akan jamak kita temui orang-orang yang asik dengan gadgetnya masing-masing.
Bermain dengan smartphone atau sosial media, seakan-akan lebih mengasyikkan daripada berdiskusi dengan orang lain. Dan yang paling ironis, saat berkumpul dengan keluarga, ternyata setiap anggotanya banyak yang asik dengan gadget dan update media sosial, bukan malah ngobrol dengan keluarganya sendiri.
Gadget, sebagai ‘fetish‘ baru, telah menjadi semacam ‘dewa’ yang dipuja-puji. Hal ini menarik, karena di masa lalu, ketergantungan terhadap teknologi yang begitu masif.
![image]()
Menghindari Dari Nomophobia
Apa yang harus kita lakukan untuk terhidar dari nomophobia ? Salah satu yang dapat dilakukan adalah disiplin dengan gadget. Kita harus membiasakan waktu tertentu dimana pertemuan keluarga atau teman, diwajibkan untuk hidar dari gadget atau update media sosial, supaya ada diskusi yang hangat dan bermakna.
Gadget merupakan ciptaan manusia, sehingga jangan sampai kita diperbudak olehnya. Salah satu aktivitas yang dapat mengurangi nomophobia adalah mengintensifkan kegiatan outdoor maupun indoor seperti rekreasi/berwisata dengan keluarga, olahraga, maupun kegiatan sosial lainnya.
Satu hal yang tak kalah penting, sebagai orang yang beragama Islam, maka mengintensifkan ibadah dan terlibat secara intens pada pertemuan religi untuk mengurangi tendensi anti sosial yang timbul dari nomophobia.
Jika ketergantungan sudah parah dan mengganggu, konsultasi dengan ahlinya, dalam hal ini psikolog dan psikiater.