Where there is a will, there is a way / dimana ada kemauan disitu ada jalan
Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kegigihan seorang DANIEL.
Daniel, begitulah panggilan akrab saat saya menanyakan namanya, dan beberapa sahabatnya yang juga berjualan disepanjang jalan Alor ini pun, demikian memanggilnya. Daniel salah seroang pedagang kaki lima yang menggantungkan nasibnya di Jalan Alor Bukit Bintang, ditengah keramaian pusat pelancongan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur yang menjajakan berbagai jenis kuliner Asia dan Eropa ini, Daniel malah menjajakan seni dawai yang dibentuk menyerupai berbagai jenis miniature, keahlian yang dimiliki penyandang cacat kaki ini memang unik, dawai yang berukuran sebesar batang lidi dipotong dengan ukuran dan warna yang bervariasi, kemudian Dia bentuk menyerupai berbagai jenis alat, benda dan hewan bahkan Daniel juga bisa membuat nama dari dawai tersebut tanpa harus memotong dawai dalam beberapa bagian kecil.
Sebuah sepeda motor yang sudah dimodifikasi menjadi gerobak becak, menjadi transnportasi sekaligus kedai bagi Daniel untuk mencairkan miniature buatannya menjadi Ringgit, begitulah kehidupan yang di jalani Daniel dalam kesehariannya. Hasil karya Daniel terbilang unik dan fantastic menurut saya, untuk membuat sebuah miniature Daniel hanya memerlukan dawai sepanjang 1 meter sampai 3,5 meter, tergantung dari jenis dan bentuk miniature yang akan dipesan oleh pelanggan.
Seperti drum ini misalnya, untuk membentuk sebuah miniature drum ini, Daniel hanya memerlukan 3 (tiga)meter dawai, semua jenis miniature yang lahir dari lenturan tangannya memiliki nilai Ringgit yang berbeda, mulai dari harga yang paling murah RM 5.00 (lima ringgit) sampai dengan RM 25.00 (dua puluh lima ringgit) per unit nya.
Laki-laki keturunan Tionghwa ini sudah menjalani profesinya sebagai seni dawai selama 18 (delapan belas) tahun lamanya. Keadaan fisiknya yang kurang sempurna tidak mematahkan semangat Daniel untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan rumah tangga, sebagai seorang ayah, Daniel menyadari bahwa menafkahi anak dan isteri adalah kewajibannya.
Dan ini beberapa miniature karya Daniel yang dipajang dan siap untuk dijual,
Itulah sepintas kisah tentang Daniel Seniman Dawai Jalan Alor Bukit Bintang Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur. Semoga kisah sepintas lalu ini menjadi INSPIRASI dan MOTIVASI bagi kita semua, untuk terus bersyukur dan berusaha tanpa mengenal kata lelah dan putus asa, apalagi harus menopang dan berpangku tangan pada kemampuan orang lain.
This post has received a 0.26 % upvote from @drotto thanks to: @saini88.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit