TPAT
Dijemput Pojan di rumah pukul 8.00 WIB. Menuju Bandara Sultan Iskandar Muda. Singgah sebentar di warung kopi yang ada wilayah parkir mobil bagian bawah bandara.
Minum kopi pancung dan sepiring lontong mengisi lambung diriku dan pojan pagi itu. Dituntaskan sedikit terburu-buru. Ya takut Chek In terlambat. Memanggil pelayan warung agar segera menghitung dan kami bayar dengan segera.
Diriku mengambil tas di dalam mobil Pojan yang difungsikan sebagai mobil pesanan On-line. Diriku menuju pintu keberangkatan. Pojan keluar dari wilayah teritorial bandara, menuju Kota Jantho, mengajar Tari di Kampus Seni di sana.
Prof. Dr. Abdul Hadi WM. Dan dua Pemateri Thailand dan Brunai Darussalam
Setelah laporan ulang. Bergerak ke lantai dua, menuju ruang tunggu. Tidak disengaja jumpa Zulfan Balai Bahasa, bertegur sapa beberapa saat. Tak disengaja juga, terlihat Bang Jose Rizal Manua duduk sendiri di ruang tunggu. Segera saja diriku dekati, sedikit bercanda mengganggu beliau yang sedang asyik dengan androidnya.
bersama dengan bang Djazlan Dzainal dan Kak Rosmiati Shaari
Kami bertiga ngobrol apa saja tentang seni, lalu lewat Zulfikar Sawang buru-buru pintu masuk menuju pesawat. Kami lanjut ngobrol tentang sastra dan teater, tidak diriku sadari, ternyata yang di Zulfikar Sawang pesawat diriku tumpangi juga. Sementara petugas memanggil para penumpang berkali-kali.
Zulfan meminta tiket diriku lagi bahwa melihat flight dan ternyata diriku hampir tertinggal pesawat. Terkejut, lalu berlari menuju pintu masuk ke dalam badan pesawat. Diriku menumpangi salah satu perusahan pesawat dalam negeri bernama raja hutan.
Landing di Kualanamu dengan mulus dan selamat. Alhamdulillah. Turun ke kamar kecil melepaskan hajat. Naik kembali ke lantai dua melaporkan transit ke BIM Sumatera Barat.
Jam menunjukan pkl 12.30. tapi belum ada tanda ajakan untuk terbang lagi. Setelah lebih kurang satu jam menunggu, terdengar pemberitahuan dari pengeras suara, pesawat kami tumpangi akan take-off pkl. 15.30. penyebab pesawat delay dikarenakan kedatangan wakil presiden ke Sumatera Barat. Jadi semua perusahaan pesawat terdelay menuju BIM.
Nasi bungkus daun kabaka
Travel kami tumpangi telah keluar dari wilayah bandara. Meninggalkan Lubuk Alung. Lembah Anai, Kayu Tanam hingga mendaki tanjakan Silaing. Hingga sampai di depan PDAM kota Padangpanjang. Adun Soel telah menunggu sejak tadi langsung menghampiri. Malam itu menginap dirumahnya. Memang panitia belum menyediakan penginapan.
Tangga 3 Mei semua peserta harus registrasi ulang di kantor perpustakaan dan Kearsipan kota Padangpanjang. Lalu panitia memberi paket dalam bentuk Tas. Isi ada buku Antologi bersama, kaos Temu Penyair Asia Tenggara yang berkualitas bagus, dan aksesoris lainya.
Malamnya ada jamuan makan dan pertunjukan puisi teaterikal dan tari tradisi juga kreasi Minangkabau. Serta pembacaan puisi oleh para penyair nasional. Lalu kembali ke rumah penginapan masing-masing.
bersama dengan Prof. Siti Zainon Ismail
Hari Jumat tanggal 4 Mei. Setelah sarapan yang antar ke home stay masing, menu soto bening dan segelas susu sapi, menu pagi yang cukup menyehatkan lambung. Lalu bus jemputan sudah siap sedia mengantar para peserta ke lokasi seminar. Auditorium MIFAN (Perkampungan Minang).
Seminar sastra Internasional Panel pertama dimulai pkl. 08.10. pemakalahnya ialah Rusli Marzuki Saria dari Indonesia. Pembicara selanjutnya Prof Madya, Dr. Rahimah Binti A. Hamid (Malaysia)
Acara selanjutnya Pembukaan Temu Penyair Asia Tenggara. Rencananya di buka oleh Gubernur Sumatera Barat, namun tiba-tiba harus menerima tugas menyambut Kepala Staf Istana Presiden. Akhirnya tidak sempat membuka acara. Maka di wakili oleh kepala Dinas Kepustakaan dan Kearsipan Sumatera Barat. Namun tidak mengurangi meriahnya acara.
bersama Prof. Abdul Hadi WM
Lalu setelah shalat Jumat dan makan siang. Cara penyajiannya menarik. Ketika para peserta memasuki ruang auditorium, peserta telah ditunggu oleh bungkusan nasi di atas meja. Bungkusan daun pisang yang telah dilayur memberi sensasi aroma wangi menggugah selera. Bungkus nasi itu khas Padangpanjang yang disebut "kabaka" atau nasi bekal. Biasanya seseorang akan berpergian jauh, atau ke ladang di bekali dengan nasi bungkus itu.
Seminar Sastra Internasional Panel kedua. Sebagai pembicara adalah Prof. Dr. Abdul Hadi WM (Indonesia). Dr. Hjh. Fatimah Hj. Awg Chu Chu (Brunai Darussalam). Asst. Prof. Dr. Phaosan Jehwae (Thailand)
Acara belum selanjut belum dimulai, karena masih ada seminar pemateri terakhir dari Thailand. Menarik pemateri memaparkan sastra tentang Sastra Phatani. Nanti disambung lagi.
Bersambung
Padangpanjang, 4 Mei 2018
Zulfikar Kirbi || @zulfikark-kirbi
taniah
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terimakasih teh @ranesa70
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit